Part 41 || Serangan Telak Saka

3.6K 550 87
                                    

Emot buat mereka?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Emot buat mereka?

***

Tolong koreksi typonya. Follow Unianhar, jangan pelit vote dan komentarnya ya gengs itu gratis kok 😎😎

-------------

Warning 17+

----------

Pernyataan mengejutkan Saka telah menyambar orang-orang di sana. Bukan karena spontanitas tetapi memang sudah diniatkan untuk meluruskan kesalahpaham yang terjadi. Keterkejutan Jessie menunjukkan bahwa ini terjadi tanpa persetujuannya. Saka berinisiatif sendiri mempernalkan diri sebagai kekasih Jessie. Sikap santainya menunjukkan kepercayaan diri dilevel tinggi. Tampan, mapan, seorang dokter muda dan kaya raya. Tidak ada yang bisa menolak calon menantu sepertinya meski itu keluarga Jessie sekali pun.

Saka tersenyum lebar pada Jessie. Wanita itu menghela napas gusar menatap kakek dan kedua orangtuanya. Sama sepertinya, mereka juga terkejut masih mencerna situasinya. Bukan seperti ini yang Jessie inginkan.

Arsen menegang di tempatnya. Seperti baru saja terkena tegangan listrik berkekuatan tinggi. Pendarnya ke arah Jessie yang mendongak menatap dokter itu. Napas Arsen tersengal-sengal ketika logikanya tidak bisa membedakan anak kecil itu kini sudah tumbuh dewasa. Keringatnya merembes ke kening, tanpa mengucapkan sepatah kata Arsen bergegas meninggalkan ruangan yang tiba-tiba menyesakkan.

Menganggap Jessie berkencan dengan anak pertama Pricillis Thomas bukan tanpa sebab. Ketika hendak berpisah waktu itu, selintas Kinan mendengar Pricillia menyebut nama Garha. 'Ayoo Jess, Garha udah nunggu, kamu tahu dia orangnya nggak sabaran.'  Telinga Kinan masih berfungsi dengan normal. Kata Adisty Garha itu anak pertama Pricillia. Itu sebabnya ia mengira Jessie berpacaran dengan abangnya Saka. Ia tidak menaruh kecurigaan meski tahu kalau Saka putra dari keluarga Thomas.

Ini benar-benar diluar dugaan. Orang yang dikiranya adik pacar Jessie ternyata dia orangnya. Kinan telah melakukan kesalahan fatal. Bagaimana bisa ia lengah?

Pantas saja responnya biasa saja bahkan menyerangnya balik dengan satu kali lemparan. Kinan berdecak, ekspresinya keruh seperti perasaannya. Pasti saat itu Saka sudah tahu siapa Kinan? Kurang ajarnya malah bersikap tidak tahu sama sekali. Tampang Kinan muram menatap Saka sinis, ada emosi tersirat dalam tatapan itu, ingin sekali menampar mulut Saka karena berhasil membuatnya terlihat bodoh. Manusia licik!

Renan berbalik berdiri dekat meja hendak mengeluarkan buah dari keranjang. Menatap satu persatu sembari memegang satu apel di tangan. Atmosfernya berubah menegangkan. Dikembalikannya apel pada keranjang lalu kembali duduk dengan posisi tegap di sofa memandang ke arah pintu, sesekali melirik ke kanan di mana keempat orang itu berada. Ia bukan Saka tapi kenapa dirinya yang tegang?

SHOW ME (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang