Part 09 || Enam Tahun Lalu

9.7K 886 87
                                    

-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-

---------

Instagram : unianhar

----------

Jessie tertegun, sementara Saka meraih tangan wanita itu ke depan bibir lalu menciumnya, kemudian melepas tangan Jessie untuk kembali melajukan mobil meninggalkan lampu lalu lintas yang berubah hijau.

Sepanjang jalan mobil itu dilingkupi keheningan. Saka fokus dengan jalan di depan, sementara Jessie menarik napas lalu membuangnya pelan, memalingkan wajah keluar menatap bangunan-bangunan dengan lampu-lampu berkilau di malam hari.

Mobil melaju pelan mendekati gedung apartemen mewah di depan. Pengemudi mencari tempat parkir kosong lalu berhenti. Saka membuka seatbelt-nya kemudian menoleh pada Jessie yang melamun. Ia mengguncang pelan bahu wanita itu untuk menyadarkannya.

Jessie mengerjap beberapa kali mengumpulkan kesadarannya, lalu menengadahkan kepala keluar, sudah sampai ternyata. Sembari membuka seatbelt Jessie pun menoleh pada Saka yang mengamati dirinya lekat.

"Makasih udah dianter," ucapnya tersenyum hendak membuka pintu. Saka bergegas keluar, mengitari bagian depan mobil membuka pintu untuk Jessie dan membantunya keluar.

"Kakak pulang, istirahat yang cukup!" pesannya berdiri kikuk dengan kedua tangan memegang slingbag di depan.

Jessie tahu kalau pria itu lelah tapi tetap kukuh mengantarnya, Leon sudah menawarkan diri mengantar Jessie dan meminta Saka pulang istirahat, tapi Saka keras kepala tidak ingin mendengarkan mereka.

Saka mengangguk pelan, mencekal lengan Jessie yang melewatinya. Jessie berhenti, menoleh mendapati Saka yang kini memposisikan dirinya untuk saling berhadapan. Lengannya tertarik hingga menubruk tubuh tegap Saka, pria itu memeluknya erat menenggelamkan wajahnya di ceruk leher Jessie.

Jessie menegang dalam dekapan Saka yang tiba-tiba memeluknya. Pelukan itu semakin kencang membuat tubuh mereka menempel. Jessie ingin melepaskan pelukan itu tapi tertahan kala merasakan napas Saka memburu di ceruk lehernya. Pelukan itu seperti seorang anak yang ingin bercerita pada ibunya, ingin mengadu dan meminta pelukan balasan untuk membuatnya tenang.

Jessie membalas pelukan Saka, melingkarkan tangan di pinggang pria itu lalu mengelus punggung lebarnya. Deruh napas Saka kini kembali normal, telah mendapatkan kenyamanan yang dicarinya.

"Kakak ada masalah?"

Ini pelukan kesekian kalinya bersama Saka. Pelukannya terasa berbeda, semakin hangat dan menawarkan kedamaian yang menyentuh perasaan Jessie. Pelukannya seperti menyembunyikan Jessie dalam rengkuhannya, tidak membiarkan mereka melihat wanita itu, melingkarkan kedua tangan besar di punggung ringkih Jessie seolah menghalau anak panah kapan saja melukai Jessie.

SHOW ME (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang