24

103 5 0
                                    

Aku mengambil nafas sebanyak mungkin, mengangkat tanganku untuk mengetuk pintu.

Tok...tok...tok

"Masuk aja ngga dikunci" teriak Randy dari dalam. Aku membuka pintu secara perlahan lalu menyembulkan kepala.

"Sibuk ngga?" Tanyaku pada Randy. "Menurut lo?" Aku memandang Randy. Sedang duduk di kursi belajar sambil menghadap laptop dan beberapa buku terbuka di atas meja, dan jangan lupakan kacamata yang ia pakai. Terkesan seperti murid teladan.

Aku masuk lalu berjalan ke arah tempat tidur Randy. "Ran" panggilku tanpa menatap Randy.

"Hm" balas Randy. "Gue minta maaf udah bentak-bentak lo kemarin" ucapku sambil menatap punggung Randy.

Randy membalikan tubuhnya sambil tersenyum. "Iya udah gue maafin kok. Gue paham maksud lo, sori gue terlalu berpikir pendek"

Aku ikut tersenyum setelah mendengar itu. "Btw, tumben lo rajin"

"Ck, Ev kita baru baikan loh ini" aku tertawa mendengar balasan Randy. "Iya-iya sana lanjut gue juga mau nugas di kamar" aku keluar dari kamar Randy dengan senyum.

Hari ini memang menyebalkan karena aku hampir terlambat, tapi selebihnya menyenangkan. Mendapat jalan keluar untuk perasaanku dan baikan dengan Randy.

***

Aku keluar dari gedung sambil bercerita tentang hal-hal konyol dengan Hana dan Bagas. Bahkan ada mahasiswa lain yang kelepasan tertawa mendengar obrolan kami. Mood ku hari ini seratus persen sangat baik.

Hana menyenggol lenganku pelan. Aku menatap Hana bingung. "Juna" ucap Hana sambil menggerakkan dagunya.

Aku menoleh ke arah depan. Juna? Ada perlu apa dia?

"Gue duluan. Have fun kencannya" ucapku lalu melambaikan tangan ke arah Hana dan Bagas.

"Ngapain?" Tanyaku saat sudah berdiri dihadapan Juna.

"Lo kayanya setiap ketemu gue harus nanya 'ngapain' ya? Temenin gue cari kado" jawab Juna.

"Kado? Buat siapa?" Tanyaku. "Buat temen gue lah Naaa" jawab Juna gemas.

"Maksud saya cowok atau cewek Arjuna Mahardika" balasku tak kalah gemas. Juna terkekeh lalu mengacak rambutku. "Cieee cemburu ya?"

"Sabar aja udah, ngadepin orang kaya lo rasanya nyawa gue makin berkurang" gumamku agak keras.

Juna tertawa mendengar sindiran dariku. "Udah ayo" Juna menarikku ke area parkir. "Kamu ngga bawa motor?" Tanyaku bingung saat kami berjalan menuju deretan mobil yang berjejer rapi.

"Biasanya cewek nanyanya tuh 'kamu ngga bawa mobil' kok lo malah nanya gue ngga bawa motor? Ohhhh atau jangan-jangan lo lebih suka gue pake motor biar bisa modus meluk gue ya?" Jawab Juna yang bertujuan untuk menjahiliku.

Aku memukul keras lengannya. "Ngapain saya modus ke kamu? Kaya ngga ada cowok lain aja buat dimodusin" balasku melirihkan kalimat terakhir.

Tapi sepertinya Juna mendengarnya, buktinya Juna langsung berhenti dan berbalik badan menghadapku. "Lo modus ke siapa? Ansel? Bagas?"

Aku mengerutkan kening. Kenapa Juna jadi sewot begini? "Kok jadi kak Ansel sih? Bagas juga. Bagas tuh pacarnya Hana" jawabku kesal.

"Kok jadi lo yang kesel? Kan harusnya gue. Lo modus ke sia..." Aku menarik tangan Juna agar berdiri lebih dekat denganku.

"Ngga pernah modus ke siapa-siapa. Jadi diem ngga usah ngomongin soal modus ke cowok. Oke?" Juna mendengus. Sepertinya masih belum percaya.

Aku meraih wajah Juna agar mendekat. "Btw, kamu pacara pertama saya. Saya ngga pernah deket sama cowok dalam hubungan romantis"

Setelah mengucapkan itu aku merebut kunci mobil di tangan Juna.

***

"Jadi temen kamu cewek atau cowok?" Tanyaku sambil melihat-lihat baju. "Cemburu?" Tanya Juna balik.

Aku membalikan badan menghadap Juna. "Kenapa saya harus cemburu? Saya ngga tau harus kasih saran apa kalo saya ngga tau gender temen kamu"

Juna mengusap leher belakangnya. "Cewek" ucap Juna. Aku mengangguk. "Terus kamu pengin kasih hadiah apa?" Tanyaku lagi.

"Ngga tau, makannya gue ajak lo ke sini" jawab Juna sambil tersenyum.

"Kesukaan temen kamu apa?" Aku benar-benar lelah mengajukan pertanyaan seperti ini. "Jangan bilang ngga tau!" Lanjutku tegas.

Juna menipiskan bibirnya. "Mungkin dress?" Ucap Juna sambil memiringkan kepalanya.

Aku langsung berbalik badan lalu menggelengkan kepala.

Gila demage-nya ngga ngotak!!!

Happy EndingWhere stories live. Discover now