06. Kerja Bakti.

11.4K 1.5K 129
                                    

"Tes! tes!"

Jeano yang masih memejamkan mata langsung kaget saat speaker suara dikamar mereka berbunyi nyaring. Bukan hanya Jeano, Jerico yang biasanya susah bangun juga langsung kaget.

"Selamat pagi semua~ Udah pada bangun? Kalau belum cepat bangun dan mandi, karena hari ini ada jadwal kerja bakti gabungan."

Javier, Samuel, Daniel dan Danial langsung membuka mata dan berseru kompak.

"GABUNGAN?!" pekik keempatnya.

Jeano dan Jerico menoleh kaget ke keempatnya, bahkan Jerico mengumpat kecil karena latah.

"Jadi siap-siap sekarang! Sekian terima kasih!"

Jeano dan Jerico menatap kaget serta heran kearah Javier, Samuel, Daniel dan Danial yang berebut kamar mandi dengan rusuhnya.

"Gue duluan!" kata Javier.

"Kaki gue yang masuk duluan!" saut Samuel yang salah satu kakinya sudah masuk ke kamar mandi.

"Kaki gue juga!" balas Javier sewot.

"Minggir! Yang tua yang duluan!" kata Daniel dan menarik keduanya ke belakang. Daniel hendak masuk, tapi menjerit kaget karena bajunya ditarik kebelakang oleh Danial.

"Gue yang tertua, njing! Minggir lo!" serobot Danial.

"Enak aja! Gue duluan!" Daniel menarik baju pemuda bule itu.

Alhasil keempat pemuda yang baru saja bangun tidur itu jadi tarik-tarikan. Sedangkan Jeano dan Jerico menyerngit heran, tambah heran saat mendengar suara rusuh dari kamar sebelah.

"Emang kenapa sih kalau gabungan? Kok mandi aja sampai rebutan? Padahal kalau disuruh mandi susah banget," celetuk Jeano.

Sudah seminggu Triple Reviano masuk Asrama. Si kembar juga sudah tau tabiat keempat Roomate mereka yang mau mandi saat akan keluar saja, itupun keluar karena ada urusan. Nah sekarang hanya akan kerja bakti gabungan mereka berempat berebut kamar mandi.

Danial berdecak, cowok itu sudah duduk kembali tak ikut rusuh ketiganya yang masih tarik-tarikan.

"Kan gabungan sama Asrama putri, jadi ya harus tampil cakep biar dilirik," kata Danial menjelaskan alasan keempatnya tadi berebut kamar mandi.

Bruk!

"Aduh!"

Jeano, Jerico dan Danial tertawa melihat Javier, Samuel dan Daniel yang terjatuh karena Samuel terpleset, menarik baju Javier lalu Javier dengan refleks menarik baju Daniel. Alhasil ketiganya jatuh menimpa satu sama lain dengan Samuel yang paling bawah.

Jerico mengambil handuk lalu meloncati ketiganya dan masuk ke kamar mandi. Sebelum masuk, kembaran Jeano itu meledek ketiganya.

"Kasian, gue menang," kata Jerico setelah menyerobot masuk ke kamar mandi dan mengunci pintu.

Javier, Samuel dan Daniel mendelik.

"JERICO!!!!!"

•••

"Lama banget," gerutu Jerico.

Keenam pemuda penghuni kamar 09 itu sudah berkumpul di lapangan Asrama yang menghadap langsung dengan Asrama Putri. Sejak tadi Jerico mengeluh panas, sampai membuat bercak merah-merah muncul ditangan anak kedua Dizon itu.

Berbeda dengan Jeano dan Jake, Jerico tak bisa tahan dibawah sinar matahari tanpa lengan panjang. Karena dirinya sensitif dengan sinar matahari, menyebabkan bagian tubuh yang terkena sinar matahari langsung merah-merah.

Asrama SiblingsOù les histoires vivent. Découvrez maintenant