Epilog.

5.5K 751 40
                                    

"KAKAK!!! BANGUN!!! KATANYA ADA KELAS PAGI!!!"

Suara menggelegar Jake terdengar satu rumah, sampai Fany yang ada di dapur dan Dizon yang ada didepan rumah membaca koran terkejut.

Tapi nyatanya teriakan membahana Jake tak dapat membangunkan kedua kakaknya. Jeano malah menutup kepalanya menggunakan bantal, sedangkan Jerico membungkus badannya dengan selimut.

Keduanya tidur sekamar malam tadi setelah bermain PS hingga larut.

Tak melihat tanda-tanda kakaknya muncul, Jake memutar bola mata malas. Dia jadi berdiri dari duduknya dan berjalan menuju kamar kedua kakaknya, membukanya dengan tak santai. Melihat Jeano dan Jerico yang masih tidur, Jake jadi berlari lalu loncat diatas tubuh kedua kakaknya. Cara dia membangunkan si kembar saat dibangunkan dengan cara normal tak bisa, jadi pakai cara brutal.

"ADEK!!!!"

Dizon dan Fany yang saat ini duduk dimeja makan menggeleng kecil mendengar teriakan anak kembarnya.

•••

Jeano dan Jerico melirik Jake kesal, yang dilirik terlihat tak peduli dan memakan ayam didepannya.

"Akibat tidur telat, susah dibangunin," omel Fany dan memberikan piring berisikan nasi dan lauk ke si kembar.

"Tau tuh, kemarin malem aja nyuruh adek tidur jam 10, lah kakak bablas sampai jam 3 pagi," kata Jake ikut mengomel, lalu langsung memekik kaget dan tersedak kecil saat tangan Jeano dan Jerico menarik pipinya kesal.

"Heh! Astaga kalian ini! Adek lagi makan ayam juga! Kalau tulangnya ikut ke telen gimana?" omel Dizon dan memberikan minum ke anak bungsunya, yang dihadiahi tatapan mengejek si kembar ke Jake yang langsung merengut kesal.

"Udah-udah, sekarang makan terus Jean sama Jeric mandi, berangkat kuliah," lerai Fany sebelum Jake membalas ke kedua kakaknya.

•••

"Berapa matkul?" tanya Jean, kini si kembar sedang jalan berdua di trotoar karena kampus letaknya tak terlalu jauh dari rumahnya.

"Satu doang, lo?" tanya Jerico balik.

"Sama," balas Jeano.

Jerico mengerjab, "nah! Gimana kalau nanti kita streetfood? Kita ajak adek juga," ajaknya semangat.

Jeano langsung berbinar, "wah bagus tuh! Ajak Javier juga!" katanya yang diangguki semangat oleh kembarannya.

Jeano berhenti, matanya menyipit melihat seseorang yang baru saja menyebrang di persimpangan.

"Ngapain? Ayo," ajak Jerico.

"Bentar deh, gue kok kayak lihat mas Daniel ya," kata Jeano, Jerico langsung mengangkat alis dan ikut mendekat kearah kembarannya itu.

"Salah lihat kali. Kangen ya?" kekeh Jerico.

Jeano tertawa, "iya kali salah lihat. Kangen sih."

Keduanya kembali berjalan menyusuri trotoar untuk ke kampus yang sudah dekat.

Keduanya tak sadar, bahwa Daniel tersenyum melihatnya. Yah, penglihatan Jeano tadi tak salah saat dia bilang melihat Daniel, karena emang Daniel tadi nyebrang.

•••

"Mau kemana sih?!" protes Javier saat dirinya diseret Jeano dengan paksa dengan Jerico yang mendorong tubuhnya dari belakang.

"Streetfood! Lo kan doyan makan!" kata Jeano semangat.

"KAKAK!!"

Jerico melambai riang, langsung merentangkan tangan saat melihat Jake berlari dari gerbang ke arahnya. Jake langsung mengusak wajahnya di dada Jerico lalu mendongak, "mau kemana?" tanyanya.

"Streetfood!"

Jake langsung berbinar senang.

"Kita ikut boleh?"

Keempatnya menoleh, melebarkan mata melihat seseorang yang baru saja berbicara.

"KALIAN!!" pekik Jeano, Jerico, Jake dan Javier berbarengan.

Daniel, Danial, Samuel, Jay, Satya, Haru, Mahesa dan Riki tertawa.

"Pasti Jake kangen sama aku, iya kan? Ayo ngaku," kata Jay.

"Duh mau bilang enggak tapi emang kangen. Huaaa Jayyyyy!!!!" Jake langsung berlari memeluk teman sekamarnya erat.

Samuel menoleh, "lo bertiga gak kangen kita gitu?" tanyanya.

"Cih!" Jerico menatap mereka bertiga, "KANGEN BANGET WOI!!" teriaknya senang lalu memeluk ketiganya erat. Jeano dan Javier ikut memeluk Samuel, Daniel dan Danial.

"Dih sama kita nggak?"

Kedua belas pemuda itu menoleh, melihat seorang pemuda tampan keluar dari mobil. Senyum mereka langsung merekah.

"MAS MAHENDRA!! MAS JUAN!!, MAS YOGI!!"

Mahendra, Juan dan Yogi tertawa, langsung berpelukan dengan mereka.

"Oh iya, ini undangan spesial. Besok, kalian dateng ya ke pernikahan mas," kata Mahendra dan memberikan undangan dengan desain khusu untuk anak kamar 09 dan 404.

"Eh? LAH NIKAH?!?!" teriak mereka bersamaan.



END.

•••

TERIMA KASIH BUAT YANG SUDAH BACA CERITA INI!! SAMPAI BERTEMU DI LAPAK JENDRAL YAAAAA!!! ADA ERIC SAMA JAKE JUGA KOK CUMA LEBIH FOKUS KE JENO.

And, gaes cerita ini udah di kontrak oleh Aarunya Media huhu. Jangan lupa nabung ya buat Triple Reviano. Bakal ada tambahan juga di bukunya. Semuanya bakal aku infoin disini sama di instagram @lutviiiaa_

See you❤️

Asrama SiblingsWhere stories live. Discover now