23. Prepare Festival.

7.9K 1.3K 187
                                    

Baru sadar, partnya udah banyak tapi nggak ada bumbu-bumbu cinta.

•••

Besok adalah hari yang paling ditunggu oleh seluruh penghuni Asrama. Karena hari itu adalah hari dimana diadakannya festival tahunan.

Jeano dan Jerico sejak tadi sibuk mondar-mandir membantu Danial bersama Daniel, Javier dan Samuel. Karena untuk tahun ini, Danial ditunjuk sebagai ketua panitia oleh ayahnya sendiri.

"Kursinya tata disini. Pas sama garis," kata Danial dan menunjuk garis hitam dilantai.

Jeano mengangguk, mengangkat kursi-kursi yang memiliki tempat duduk empuk itu bersama Javier dan Samuel.

"Ada lagi nggak?" tanya Samuel.

"Nggak ada, udah habis," balas Javier.

Sedangkan Jeano mengedarkan pandangannya, mencari kedua adiknya. Tersenyum kecil saat melihat Jerico sedang menghias panggung bersama Daniel.

Sulung Reviano kini mencari keberadaan adik bungsunya, agak khawatir dengan keadaannya. Apalagi Jeano sama sekali tak bertemu dengan Jake sejak tadi pagi karena sama-sama sibuk. Dia masih bisa bertemu dengan Jerico karena satu kamar, dan lagi Danial tak memberi tugas yang terpisah.

Suara tawa Jay dan Haru membuat Jeano menoleh, lega melihat Jake sedang membuat karangan bunga bersama teman sekamarnya dan juga beberapa orang yang Jeano tak kenal.

"Semuanya udah selesai, istirahat dulu gih," kata Danial.

Jeano, Samuel dan Javier mengangguk, langsung berlari naik ke panggung menghampiri Jerico dan Daniel.

"Belum selesai?" tanya Jeano dan duduk disamping kembarannya.

"Udah selesai daritadi, mau buat mahkota bunga," balas Jerico.

Jeano menepuk paha kembarannya itu agar meluruskan kakinya, lalu Jeano tiduran menggunakan paha Jerico sebagai bantal.

Suara Jake yang semakin dekat membuat Jeano membuka matanya, melihat sang adik yang sudah berlari semangat lalu menubruk kedua kakaknya sampai Jerico nyaris terjengkang.

"Astaga, Adek!" tegur Jerico.

Jake nyengir, lalu menepuk paha Jerico dan langsung merebahkan diri disana. Tepat disamping kakak pertamanya.

Jeano memiringkan tubuh, langsung memeluk Jake seperti guling. Javier juga jadi ikutan menjadikan kaki Jerico sebagai bantal dan memeluk Jake juga, membuat si bungsu mengkerut kecil.

"Eh join!" kata Jay dan loncat diatas tubuh ketiganya membuat Jerico mengumpat kaget. Javier juga memaki Jay kesal, sedangkan Jeano mendelik dan menepuk kepala Jay keras.

"IH JAY SESAK!!" protes Jake dan berusaha melepaskan diri. Karena dirinya tepat dibawah Jay, diapit Jeano dan Javier.

Samuel dan Haru berdiri, langsung menimpa Jay yang nyengir dan hendak berdiri.

"ANJING SAMUEL!!!" maki Jeano dan Javier.

"HARU BERAT!!!!!!" pekik Jake dan Jay, bahkan Jay berusaha meraih Satya yang ada didepannya meski temannya itu berusaha menghindar. Jay malah terlihat seperti sedang praktek renang.

Sedangkan Samuel dan Haru tertawa tanpa dosa.

Danial menoleh saat mendengar teriakan mereka, tertawa melihat penghuni kamar 09 dan 404 yang rusuh sendiri. Padahal penghuni kamar yang lain terlihat tenang.

"Teman lo gitu banget, Nial."

Danial menoleh, ekspresi wajahnya langsung berubah dingin dan kembali mencatat, tak menghiraukan pemuda tampan didepannya ini yang terlihat kesal karena dia abaikan.

Asrama SiblingsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang