31. Penjelasan.

6.2K 1.1K 297
                                    

Maaf kalau ada typo. Jangan lupa vote sama komen.

•••

Jeano dan Javier saling menatap tajam satu sama lain. Keduanya kini berada di kantor Pengurus Asrama setelah Mahendra, Juan dan Yogi menyeret keduanya.

Murka? Jelas. Mahendra sampai nyaris menghajar keduanya. Dia kesal melihat dua anak didiknya malah berkelahi seperti ini.

Ah, untuk pengurus Asrama. Mahendra dipercaya memimpin kamar 09, dan Juan memegang kamar 404. Sedangkan Yogi tak memegang kamar karena dia wakil ketua.

"Coba jelasin! Kenapa kalian berantem?!" tanya Mahendra tajam.

Jeano dan Javier diam, tak mengeluarkan suara untuk membalas. Bahkan anak kamar 09 beserta Jake juga ikut masuk ke kantor Pengurus Asrama. Kenapa bukan kantor utama? Karena sebisa mungkin Mahendra sebagai penanggung jawab akan menyelesaikan sendiri.

"JEANO!! JAVIER!!" bentak Mahendra kesal, bahkan Daniel yang sedang minum susu pisang jadi tersedak karena kaget. Susu pisangnya sampai keluar dari hidung.

"Maaf," kata Javier, sedangkan Jeano memilih bungkam.

"Maaf? Gue nanya penjelasan!" kata Mahendra dingin.

Jeano tersentak kecil, merasa Deja Vu.

Javier menghela nafas, "gue nggak tau kalau Jeano mantannya Stella. Selama ini gue dijodohin sama Stella, dan dia selalu nolak gue karena katanya gamon sama mantannya. Dan mantannya itu Jeano," jelasnya dan mengkerut kecil. Demi apapun, Mahendra terlihat menyeramkan sekarang.

Jerico menatap tak percaya keduanya, "kalian berantem gara-gara cewek? WARAS KALIAN?!" bentaknya kesal. Jerico paling benci hal ini.

Jake yang sedang memakan pisang goreng dengan Juan jadi terloncat kecil mendengar bentakan Jerico. Juan bahkan sampai terantuk meja karena kaget.

Ah, Jake sebenarnya makan pisang goreng dan terlihat biasa saja karena berusaha menahan diri agar tak menangis saat ini. Dia tak mau melihat Jeano dan Javier berkelahi.

"Jadi lo marah sama Jeano karena Jeano mantan pacar tunangan lo?" tanya Daniel dingin.

Javier merapatkan bibir, mengangguk kecil. Daniel menghela nafas kasar, memijit kepalanya pusing sendiri.

"Dia pacar lo, Jav?" tanya Danial.

"Tunangan sih, bukan pacar," balas Javier.

Samuel yang sedang mengemil keripik kentang langsung mengerjabkan mata seakan baru ingat sesuatu, "lah Jav, bukannya lo pacaran sama Julia? Eh apa udah putus?" tanyanya dengan kerlipan mata polos.

Javier mendelik, langsung melempar satu snack ke Samuel, "diem lo!"

Satu ruangan kini menatap Javier, "maksud lo?" tanya Jerico.

"Ck, gue pacaran sama Julia. Gue nerima Stella juga disuruh bokap biar perusahaan dapet sponsor," balas Javier acuh.

"Wah," Jeano sampai ternganga, tak menyangka akan mendapat jawaban seperti itu.

"Stella seneng buat gue sengsara, dia ngiranya gue udah jatuh ke dia. Dia seneng kalau lihat gue cemburu," jelas Javier lagi.

Dahi Jake mengkerut, dia tak paham.

"Intinya Stella senang liat gue cemburu, padahal gue gak cemburu! Gue cuma akting aja didepan dia sama orang tuanya biar dikira gue serius sama Stella, padahal mah kagak!" Javier menatap satu ruangan yang kini menatapnya dengan tatapan bego.

"Terus kenapa kamu berantem sama Jean?" tanya Mahendra.

"Formalitas aja sih, biar disangka aku serius dan gak suka kalau Stella hubungan sama mantannya. Pasti dia sama orang tuanya lagi besar kepala kalau liat ini," balas Javier lalu teriak kaget karena Jeano menendangnya keras.

Asrama SiblingsWhere stories live. Discover now