Chapter 15

132 9 2
                                    

James sekarang berada dirumah sakit.
Tadi malam ia menerima laporan  yang membuatnya ingin memastikan secara langsung.Karena itu dia datang pagi-pagi sekali.Sebentar lagi dia sampai dikamar yang ia tuju.Ia tiba didepan pintu namun ia berhenti saat melihat seseorang sedang ada didalam.Tak lama kemudian wanita itu bangkit dan berjalan untuk meninggalkan ruangan.Namun dia terhenti saat melihat,tatapan mereka bertemu.

*
Parisya datang menemui anak kecil yang ia dan Tristan seamatkan tadi malam.Dia sengaja datang pagi-pagi sebelum pergi keakademi.Parisya berdiri disamping ranjang anak yang sedang tertidur dalam pengaruh obat bius itu.Setiap ia melihatnya,dia mengingat kejadian kamarin malam.

"Kau,masih terlalu kecil untuk mengalami ini semua.Mungkin setelah ini dunia akan terasa berat untukmu",gumam parisya sambil memegang tangan kanan anak itu sekilas kemudian beranjak untuk meninggalkan ruangan itu.Namun langkahnya terhenti saat melihat seseorang yang familiar dibelakang pintu itu.Tatapan mereka bertemu, tatapannya tak bisa dijelaskan.Suster terlihat berbicara dengan james kemudian mengajaknya masuk. Parisya tersenyum kearah mereka mengisyaratkan kalau dia pamit pergi.

"Parisya Valerie",ucap james saat bersinggungan dengan parisya membuat parisya berhenti melangkah dan membalikan badan dan diikuti oleh james.Mereka berdua kini saling berhadapan.

"ya?.Sepertinya anda memanggil saya?.Apa anda ada keperluan dengan saya,detektif?"

Parisya akhirnya bertanya pada james secara langsung.Karena dia yakin james tadi menyebut namanya.
Bahkan dari tatapan James ada banyak sekali pertanyaan yang ingin dia tanyakan.Sayangnya james tidak menjawabnya,dia hanya menatapnya saja.

"Maaf,sepertinga saya salah dengar.Saya permisi dulu",

Setelah mengakannya parisya membungkuk hormat untuk pamit.
Parisya menyadari kalau james menatapnya terus.Ia menatap jam ditanganya sekilas kemudian melangkah tanpa memperdulikan apapun.

Setelah parisya menghilang dari pandangan,james segera masuk keruangan anak itu.Ia melihat anak yang sedang tertidur lelap.

"Itu memang dial,gumam james yang kini berdiri dijarak beberapa langkah dari ranjang.Ia mengeluarkan ponselnya dan menghubungi sebuah nomor.Dia mengatakan untuk menghubungi nomor wanita yang dia temui tadi malam.James yakin wanita itu akan senang mendengar putranya sudah ditemukan.Setelah selesai berbicara james hendak menyimpan ponselnya.Namun saat menatap ponselnya dia mengingat kejadian kemarin.

*Tadi malam saat setelah mengantarkan wanita yang hampir ditabrak James.

Selesai mengatarkan wanita itu pulang james segera menuju kelokasi pertemuannya dengan pria yang akan memberikannya informasi.Namun saat dia tiba,dia tidak melihat seorangpun ada disana.

"Tidak ada seorangpun disini.Apa ini jebakan?",gumam james sambil melihat sekeliling.Ini semua tak lebih dari sebuah proyek bangunan yang kosong.James mencoba menghubungi nomor orang itu namun ia malah mendengar suara nada dering ponsel yang tak jauh dari sana.James mendekati asal suara sambil mempersiapkan pistolnya.
Suaranya semakin jelas,itu terdengar dari balik sebuah tembok.James bergerak dengan cepat dan siap siaga.Apa yang ada dibalik dinding itu membuatnya sedikit terkejut.

"Sial!,aku terlambat",umpat james pada dirinya sendiri saat melihat sesosok pria yang tergeletak tak bernyawa.Dilihat sekilas saja james tahu dia mati tanpa ada perlawanan.

*
Ruangan luas namun remang-remang itu tak memiliki banyak benda.Yang paling mencolok adalah sebuah meja yang cukup besar lengkap dengan kursinya yang sedang diduduki oleh seseorang.

"Siapa?.Siapa sebenarnya yang berani-beraninya mengusik dirku?.
kau yakin bukan detektif brengsek itu?",tanya pria yang sedang duduk sambil memainkan pisaunya.

MY LITTLE SECRET Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang