Chapter 26 (2)

85 6 0
                                    

Terkadang harapan bisa menjadi nyata tapi bisa juga diam dan hanya sebatas harapan saja.Pikiran manusia itu tidak bisa ditebak,ralat.Bukan tidak bisa namun tidak mudah.Apalagi takdir.

Seperti Jesline yang mengharapkan PV muncul untuk membalaskan dendamnya.Seperti james yang berharap PV muncul untuk menangkapnya.Ada juga yang sengaja bersembunyi karena takut akan kedatangannya.Ada juga orang yang yakin kalau PV tidak akan muncul karena berita yang sudah jelas terlihat seperti perangkap terbuka.Ada juga yang menganggap PV sudah tiada.Ataupun meganggapnya sudah tiada.Sejuta manusia,sejuta pikiran pula.

Dan disini,dsebuah tempat dan disebuah ruangan yang gelap ada seseorang yang baru menurunkan gelasnya.Dimeja sampingnya berjejer beberapa botol minuman.Berita mengenai pembunuhan yang sudah ditarik itu berputar berulang-ulang kali,menggema memenuhi ruangan.Sekarang tinggal dia yang menentukan,apakah harapan itu akan menjadi nyata atau hanya akan sebatas menjadi harapan saja. Karena berita itu sudah sampai ditelinganya.

"Hmmm...menarik sekali",ucap orang itu dengan suara robot.Meski tidak terlihat wajahnya,sudah bisa dipastikan orang itu sedang menyeringai.Dia mengeluarkan benda lempeng.Cahaya keluar dari layar benda gepeng yang menanggar dimejadi.

"Hey Charlie!''

''Tring!''

''Active!''

Tring!

Malam itu menjadi saksi kembalinya seseorang dari tidur panjangnya.
Tapi sebenarnya bukan menghilang tapi hanya membaur dengan menggunakan identitas lain.Dan menyaksikan banyak hal terjadi tanpa orang tahu kalau yang bersama mereka itu adalah salah satu orang yang dicari deseluruh dunia.Tapi jujur saja dia sudah sedikit lelah dengan semua ini.Apalagi ada orang yang menirunya.Daripada meniru ini lebih seperti keju yang sengaja diletakan di perangkap tikus.

Dia sudah melakukannya sejauh ini.Maka dari itu aku akan berbaik hati memberikanmu hadiah

Disisi lain,Duck diberi tahu oleh informannya kalau nomor PV aktif meskipun masih tidak diketahui lokasi..Kabar itu juga sampai ditelinga jesline.Jesline puas karena Itu berarti rencananya berhasil.Dia tinggal mencoba peruntungannya saja.Tidak,bukan hanya jesline.Semua orang yang menanti PV mencoba peruntungan mereka. Secara tidak langsung,apa yang diharapkan james juga terkabul.Lihat!,satu pergerakan kecil itu membuat perubahan besar kedepannya.

Hari berganti,seperti biasa tak ada yang tahu apa yang akan terjadi.Rumah parisya juga sudah boleh ditempati lagi.Kemarin dia mendapat informasi kalau sidik jari jesline dan fred ditemukan dirumahnya.Itu sudah jelas sekali membuat hukuman jesline diperberat.Mereka menambah tim untuk mencari jesline.

Parisya juga baru kembali kerumahnya bersama henry.Untung saja semua sudah dibereskan.Parisya sampai dikamarnya dan menurunkan lucy agar bisa berlarian dikamarnya.Dia menuju ke temat tidur dan mengeluarkan sesuatu dari tasnya.Itu adalah sebuah foto yang terbingkai.Dia meletakannya diatas nakas namun dalam posisi tengkurap hingga tak terlihat siapa yang ada difoto itu.

Parisya membaringkan tubuhnya dikasur.Namun hanya setengah badan karena kakinya masih tergantung ditepian.Dia menutup matanya.Mengusap lembut kasurnya.Seulas senyum tipis terlukis diwajahnya.

''Rasanya lega sekali''

*

James baru saja memarkirkan mobilnya diparkiran kantor polisi.Dia berjalan sambil memikirkan tentang kasus yang baru ia temui kemarin.
Tim forensik mengirimkan data pagi ini.Dan james diminta mengeceknya.
Namun belum sempat dia sampai ruangan,dia mendengar sesuatu yang membuatnya penasaran.

"Jadi maksud anda,anda mengenali korban pembunuhan kemarin?"

Ulang rekan james memastikan apa yang ia dengar dari pria paruh baya didepannya.James langsung menghampiri mereka.

"Aku yakin pria yang difoto itu adalah penumpangku kemarin malam"

Pria paruh baya itu mengatakannya dengan jelas.Dan tidak ada keraguan dinada maupun tatapannya.Meski dia terlihat sedikit ketakutan.

"Maaf,tapi apa anda bisa ceritakan sekali lagi?",tanya james yang ikut dalam perbincangan.Mereka sedikit terkejut.Tapi kemudian pria itu menceritakannya.Dan ternyata ada yang lebih mengejutkan.Menurut yang james dengar,korban itu menggunakan taksi untuk kelokasi.
Kebetulan dompet dan ponselnya tertinggal.Jadi supir taksi itu mencari korban itu untuk mengembalikannya.
Dan yang ia temukan disana malah membuatnya merinding.Bahkan saat menceritakannya dia terlihat was was dan sedikit ragu dan juga ada ketakutan.

Sopir taksi itu melihat si korban atau penumpangnya alias dave dibunuh oleh seorang wanita.Meski posisinya gelap tapi supir itu dapat melihat wajahnya sekilas.James menunjukan foto parisya tapi supir itu menggeleng.Dia kemudian menyebutkan ciri-ciri yang ia ingat.Barulah james mengeluarkan foto jesline.Dan sopir itu mengatakan kalau jeslinelah orangnya.

Lalu Supir itu menceritakan apa yang dia lihat saja.Karena takut dia hanya melihat jesline menembak dave dan kemudian pergi.Dia juga awalnya ingin langsung menghubungi polisi tapi dia terlalu takut.Tapi hari ini dia mengumpulkan keberaniannya karea merasa bersalah.

James menanyai beberapa pertanyaan.Setelah itu memperbolehkan pria itu pulang setelah memberinya beberapa intruksi.Tebakan james benar,
pembunuhnya bukan pv.Dia juga sudah mengantongi satu nama berdasarkan deskripsi pria itu.
Keyakinannya bertambah saat menerima data dari tim forensik.
Ponsel dave bisa menjadi petunjuk dia menemukan jesline.

Saat sedang memeriksa ponsel dave,
james mendapatkan panggilan dari rekannya yang ada di tkp kasus dave.
Setelah mendengar informasi itu james segera kesana.

Siapa lagi yang dia habisi,gumam james sambil berjalan cepat.

Disuatu tempat,terlihat seseorang yang baru saja masuk keruangan yang remang-remang karena tak ada jendela atau celah apapun yang bisa membuat sinar matahari masuk.
Seakan itu adalah ruangan untuk isolasi dari dunia luar.Dia berdiri diam didepan pintu sambil mengamati seluruh ruangan meski tak terlalu jelas.Dia sama sekali tak ada niatan untuk menyalakan saklar lampu seolah dia sudah terbiasa dengan kegelapan.Dia berjalan dan duduk disebuah kursi.Dia mengeluarkan ponselnya dan mengecek sekilas beberapa pesan yang masuk.Dia merasa bernostalgia.

Dari sekian banyak pesan itu,ada satu yang menyita perhatiannya.Itu benar-benar pesan yang berani.
Bagaimana tidak,isi pesannya adalah sebuah pengakuan kalau dia yang menggunakan namanya.Alasannya adalah untuk menemuinya.Dilihat sekilas saja pengirim pesan itu sudah tidak punya jalan lain.Si pengirim mengirimkan sebuah foto dan memintanya untuk menghabisi orang yang ada difoto itu.Bahkan dia berani membayar berapapun.

Wah...sepertinya dia benar-benar putus asa,ucap orang itu.Suaranya terdengar seperti suara robot.Meski tak terlihat wajah maupun ekspresinya,namun siapapun bisa tahu kalau orang itu sedang menyeringai remeh.

Baiklah,ini spesial untukmu dariku,ucapnya lagi sambil menekan nomor itu.Tak perlu memakan banyak waktu,panggilan itu tersambung.

"......."

"Entahlah,seseorang yang sangat kau tunggu.Mungkin"

"......"

"Ya begitulah.Katakan!.Berapa banyak yang bisa kau bayar padaku? "

"........"

"Mmm...kau yakin boleh kutentukan sendiri nominalnya?"

"........"

"Sepertinya dia orang yang menarik.Bagaimana kalau bayarannya adalah nyawamu?"

"........."

"Tidak.Aku hanya bercanda.Lagipula nyawamu tidak lebih berharga daripada uang.Jadi bagaimana kalau kau membayarku seharga nyawamu saja?"

"........"

"Baiklah.Siapkan uangnya besok malam.Tentukan sendiri tempat pertemuanya."

"......."

"Oh ya,kau cukup berani untuk mengirimiku undangan seperti itu.Aku sedikit terkesan."

Panggilan itu sudah berakhir dengan sebuah kesepakatan.Sebuah janji temu.Besok malam.Tidak menjtup kemungkinan kalau besok akan terjadi sesuatu yang tak terduga.
Karena sekali lagi,manusia itu penuh kejutan.Apalagi takdir.

MY LITTLE SECRET Where stories live. Discover now