Chapter 4 (2)

89 6 0
                                    

"Sepertinya tadi kau sedang mengikuti kelas memasak ya.Bagimana?.
Apa kau menikmatnya?,"

"Ya?"

"Argh..maafkan aku.Ini pasti terlihat aneh ya?.Sebenarnya aku tidak bisa berbasa-basi makanya aku malah jadi menanyakan hal itu."

"Tidak masalah.Kakak bisa bertanya langsung."

"Fiuh.Sepertinya memang lebih baik begitu.Sebenarnya aku ingin menanyakan apa kau menyukai kelasku?.Em maksudku apa kau berminat untuk mendaftar menjadi anggota resmi?."

"Aku menyukainya.Tapi kalau untuk menjadi anggota resmi sepertinya aku tidak bisa.Kakak tahu sendirikan kalau aku tidak terlalu menguasai bidang itu.Jadi seper-"

"Kau salah.Justru kau terlihat seperti seseorang yang berbakat.Diantara banyak pemula yang pernah kuajari,
kaulah yang paling cepat berkembang.Kau bukan amatiran."

"Maaf?"

"Eh..mmmafkan aku.Aku tidak beraksud memotong ucapanmu. Maksudku kalau kau menjadi anggota resmi kau bisa berlatih dengan lebih intens.Dan kemungkinan kau bisa menjadi seorang profesional.Atau sepertinya cocok juga kalau kau menjadi seorang detektif ataupun tentara sekalipun."

"Kak amor.Terimakasih atas penawarannya.Tapi maafkan aku,aku tidak bisa."

"Apa kau yakin?"

"Maafkan aku."

"Begitu ya?.Baiklah tidak masalah.
Maafkan aku juga karena sepertinya terkesan memaksamu.Tapi kalau kau berubah pikiran kau bisa menghubungiku.Dan aku juga bisa mengenalkanmu pada guruku."

*Baiklah.Terimakasih karena kakak sudah mengerti.Aku pergi dulu."

"Eh sebentar.Kau pulang sendirian?.
Aku bisa mengantarmu jika kau mau."

"Tidak terimakasih kak.
Teman-temanku sedang menungguku.
Aku permisi dulu ya kak.Selamat malam."

Ingatan pendek itu berputar layaknya video pendek.Tercium wangi lilin aroma menyeruak disetiap inchi ruangan itu.Suara dering ponsel membuat perempuan yang sedang berendam dibathup membuka matanya.Suara itu mengganggu ketenangannya.

Parisya keluar dari bathup,kakinya menapak kelantai membuat bulir air membasahi lantai itu.Baju mandi ia tarik dari gantungan dan ia kenakan.
Dia melangkah keluar kamar mandi untuk mengecek siapa yang malam-malam menghubunginya.
Setiap langkahnya meninggalkan jejak air.

Pintu terbuka.Dia melihat keseluruh penjuru kamar yang bisa dibilang remang-remang itu untuk mencari keberadaan ponselnya.Sayang sekali suara itu sudah menghilang saat parisya keluar kamar mandi.Parisya berjalan kearah ranjang.Tapi langkahnya terhenti saat mendengar suara dering ponsel dari arah berlawanan.

Dia berbalik dan menghampiri sumber suara.Tas.Suara itu berasal dari dalam tas sekolahnya.Dahinya berkerut saat melihat nama sipemanggil.

"Halo!,iya?.ada apa?"

..... .... .....

"Sekarang?.Tapi ini sudah terlalu malam."

.... .... ....

"Didepan rumahku?.Baiklah tunggu sebentar."

... .... ....

Panggilan itu berakhir.Parisya menatap ponselnya sebentar kemudian dia bergerak memakai pakaiannya.Beberapa waktu kenudian pintu gerbang terbuka perlahan.Mendengar suaranya,
seseorang yang awalnya membelakanginya langsung berbalik.

"Parisya!",sapa pria itu saat melihat seseorang muncul dari balik gerbang.

"Kau pasti sudah menunggu lama ya.
Maafkan aku,aku sedang mandi tadi jadi aku membutuhkan waktu untuk memakai pakaian",sesal parisya.
Dia kini hanya memakai piyama tanpa lengan ditambah wrap kardigan dengan tali samping.

MY LITTLE SECRET Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang