Chapter 16 (2)

79 6 0
                                    

Hari berikutnya berjalan seperti biasa.James sedang memakai baju dan jaketnya.Dia sudah bersikeras keluar rumah sakit padahal banyak yang melarangnya.Tadi malam dia sudah mengecek bukti yang jesline tinggalkan.

"Kapten,saya akan mengantar anda pulang",tawar bawahannya james.

"Tidak perlu,aku akan langsung bekerja",ucap james sambil keluar kamar inap itu.

"Anda akan langsung kekantor?"
,tanyanya lagi.

"Tidak,aku akan menemui seseorang dulu",ucap james.Dia sebenarnya ingin memastikan satu hal.Bawahan james hanya menurut dan mengikutinya.James sampai diruang rawat seseorang dan mengetuk pintu.

Disana ada parisya dan henry yang sedang berbicara.Dan keduanya langsung menoleh kearah pintu saat mendengar ketukan.Henry mempersilahkan james masuk.

"Sepertinya anda sudah lebih baik.
Apa ada yang perlu kami bantu?",
tanya henry pada james.James belum menjawab,dia melirik kearah parisya yang menatapnya.

"Ada yang ingin saya-"

Dering ponsel henry membuat perkataan james terhenti.Henry mengangkatnya dengan sedikit menjauh.Tapi kemudian ponsel james juga berdering.James sama bingungnya dengan parisya.James mengangkatnya.

"Apa?",ucap henry yang terlihat terkejut,awalnya dia menghadap kepintu sekarang menoleh kearah parisya.Dia memberikan tatapan yang sulit diartikan.Parisya memberikan tatapan bingung dan meminta penjelasan.

LKediaman johnson?",ucap james mencoba memastikan apa yang dia dengar.Dan mendengar itu parisya berganti menatap james.Jelas sekali 2 panggilan itu berhubungan.

"Apa ada yang terjadi?",tanya parisya

"Paman ada apa?",tanya parisya lagi ekspresinya berubah menjadi khawatir.

"Ada yang melihat seseorang masuk kerumah kita.Dan sudah melaporkan pada polisi",ucap henry sambil menyimpan ponselnya lagi.

"Benar,aku juga baru mendapat laporannya.Timku yang disana sudah mengecek situasinya.Terlihat kacau, sepertinya ada seseorang yang mencari sesuatu",tambah james lagi.Entah kenapa dia malah mengamati reaksi parisya yang tak seperti biasanya.

"Jangan khawatir,aku akan mengeceknya sekarang",ucap henry

"Aku ikut",ucap parisya.

"Tidak.Berbahaya jika kau berada diluar.Apalagi kondisimu masih-"

"Tidak tidak.Aku akan ikut.Paman harus membawaku",kekeh parisya dengan ekspresi serius.

"Parisya,tolong dengarkan

"Stop!.Jangan melarangku",ucap parisya yang tak mau mengalah.Dia sudah tak peduli,tujuannya sekarang adalah pulang kerumah.

"Aku akan pergi sendiri",tambah parisya sambil mencabut infus ditangannya dan berjalan meninggalkan ruangan.

"Parisya hey",panggil henry namun tidak parisya dengarkan.Henry kemudian menyusul parisya keluar.

"Pasti ada sesuatu dirumah itu.Jika tidak,dia tidak mungkin bersikap seperti ini",gumam james sambil mengikuti henry dan parisya.

Akhirnya dengan bersikeras parisya pulang keruma bersama henry.Henry benar-benar tidak bisa melarangnya.
Sedangkan james mengikuti dari belakang mereka dengan mobil polisi.Saat ini mereka sudah sampai,
dan parisya sudah keluar dari mobik terlebih dahulu.Dan benar saja didepan rumahnya banyak orang yang berkumpul,baik polisi atau tetangga-tetangganya.Garis polisi juga terlihat membentang.

Parisya dengan sudah tiba dihalaman dan dia berjalan cepat kearah rumahnya.Henry,james dan rekan james yang ikut bersamanya tadi mengikuti dari belakang.

"Maaf,kau tidak diizinkan masuk.Tim kami sedang-"

"Minggir",ucap parisya dengan nada dingin karena seorang petugas menghentikannya.

"Didalam sedang kacau,anda bisa saja malah merusak tkp-"

"Kau tidak mendengarku ya?,kubilang minggir!.Aku pemilik rumah ini,dan aku berhak masuk kerumahku",kesal parisya setengah membentak.Henry datang dan memegang tangan parisya untuk menenangkannya.Dia menarik parisya kebelakangnya.

"Maafkan dia.Kami mengalami banyak kejadian akhir-akhir ini.Jadi emosinya sedikit tidak terkontrol.
Kami benar pemilik rumah ini.Kami cukup hafal benda-benda yang ada disini,apa kami bisa mengecek kedalam?.Kamu usahakan tidak akan merusak tkp ini",ucap henry sopan.Dia berusaha meyakinkan petugas itu agar mengizinkannya masuk.

"Biarkan mereka masuk",ucap james yang ternyata berdiri dibelakang mereka.Dan tanpa persetujuan lagi parisya masuk kedalam rumah itu.Tak peduli lagi dengan apa yang mereka bicarakan.

Beberapa petugas didalam mencoba menghentikannya.Parisya mendorong mereka agar membukakan jalan untuknya.James mencegah mereka yang ingin menghalangi parisya.Dia mengatakan kalau dia akan bertanggung jawab langsung.Karena mungkin hal seperti ini jarang ditemukan.Selama james memperhatikan parisya,baru kali ini james merasa ekspresinya bukan sekedar topeng.Kegelisahan jelas terpancar dari kedua matanya.

"Apa sebenarnya yang sedang kau cari?",gumam james sambil mengikuti parisya yang sudah menaiki tangga.Melihat tingkah parisya saat ini membuat james berpikir kalau parisya menyembunyikan sesuatu dirumah ini yang jika ditemukan orang lain akan membuatnya hancur.

James sampai didepan kamar parisya.Ternyata kamar itu lebih berantakan.Dia melihat parisya terduduk dilantai sambil menggigit jarinya.Terlihat ekspresi cemas dan gelisah dimatanya.James mendekatinya.

"Tidak.Aku tidak bisa menemukannya.Hilang. tidak ada.Dia mengambilnya.Tidak ada."

Parisya terus bergumam sendiri.Dan mengulang-ulang kata yang sama.

"Apa yang tidak ada?.Kau kehilangan sesuatu?",tanya james yang mendekat dengan perlahan.Parisya menekuk lututnya dan menenggelamkan kepalanya.

"Parisya?"

"Tidak.Tidak ada.Dia membawanya.
Hilang.Aku tidakmenemukannya.Dia mengambilnya.Tidak.Tidak mungkin."

Parisya masih meracau dan james sedikit lebih mendekat dan mengulurkan tangannya.Karena sedari tadi parisya tak menjawab ataupun sekedar menoleh kearahnya.

"Parisya?"

Srett...

Parisya mencengkeram kerah dan menariknya.Karena tarikan itu satu lutut james menumpu dilantai dan kaki lainnya menekuk.James juga memegang tangan parisya yang mencengkeram kerahnya.Parisya menaikan kepalanya dan menatap james.

"Mereka...mereka melakukannya. Semua...semua ini karenamu.Mereka lolos karena kau...",rutuk parisya dengan menekankan setiap kata dengan sedikit bergetar.

"Parisya kau-"

Glotak....

Suara dari dalam lemari membuat james menghentikan kalimatnya.
Pandangan keduannya tertuju pada lemari.Parisya mendorong james dan bergerak menghampiri lemari tapi james mencegahnya dengan menahan tangannya.Parisya spontan menoleh dan james menariknya kearahnya dan menjauhi lemari.Mereka belum mengecek seluruh rumah,bisa jadi orang yang masuk kerumah ini belum keluar.

"Tetap dibelakangku.Kita belum tahu apa-"

"Bangsat",umpat parisya sambil menyentakan tangan james dan berlari mendekati lemari.Dia langsung memegang pegangan lemari dengan erat dan tanpa menggubris peringatan james.James bahkan sudah mengambil pistolnya dan mengarahkannya kelemari itu.
Apapun yang akan keluar dari lemari itu,mau tidak mau dia harus bersiap.

Beralih pada henry yang saat ini sedang ditahan dibawah oleh polisi.
James tadi meminta mereka menahan henry agar tak menyusul mereka.
Namun henry bersusah payah untuk lepas dari mereka dan menyusul parisya.Setelah melewati tangga dia langsung masuk kekamar yang pintunya masih terbuka itu.Dia berhenti diambang pintu karena melihat situasi yang diluar dugaannya.

"Detektif james,apa yang ada lakukan dengan senjata api itu?.Dan-..."

Henry tak melanjutkan kata-katanya.
Dihadapannya saat ini tersaji pemandangan james yang menodongkan pistol kearah parisya yang berdiri didepan lemari dan membelakangi mereka.Parisya mengeratkan pegangannya dan membuka lemari.

Srakk....

"Parisya!"

Bruk...

MY LITTLE SECRET Where stories live. Discover now