SoL 5

4.1K 710 43
                                    

Aloha semuanyaaaa.
Apa kabar oiiiii?
Ya ampunnnn, maap baru update.
Aku baru pulih, nih.
Maapin, yaa.
Nggak mau janjiin. Tapi insha Allah aku mau rajin update.
Silakan dibaca.
Semoga kalian sukaaaaa.
Muah muah muah

Banyak orang tak pernah menyangka Lily lebih memilih Dipta. Padahal, ada beberapa murid laki-laki di sekolah yang menaruh perasaan padanya. Awalnya, banyak yang meremehkan cinta keduanya. Mereka bilang, cinta monyet yang dijalani Lily dan Dipta tak akan bertahan lama. Apa alasannya? Jelas perbedaan status yang teramat terjal di antara keduanya. Dipta hanyalah anak seorang pegawai negeri, semetara Lily datang dari keluarga yang serba berkecukupan.

Hubungan keduanya memang tak mulus-mulus saja. Dipta yang meneruskan pendidikan di luar kota terpaksa memutuskan hubungan. Hubungan mereka kandas karena alasan keduanya yang tak sanggup menjalani hubungan jarak jauh. Ditambah, Dipta tidak bisa terlalu sering pulang ke Jakarta.

Keduanya pun memulai hubungan dengan orang baru. Dipta berhubungan dengan seorang perempuan yang ditemuinya di kegiatan ospek kampus. Lily butuh beberapa saat untuk pulih dari patah hatinya. Setelah lulus SMA, ia memulai hubungan dengan seorang laki-laki sesama mahasiwa baru di kampusnya.

Tahun demi tahun pun berlalu. Dipta berhasil lulus dengan predikat cum laude. Ia kembali ke Jakarta dan mencoba peruntungan nasibnya. Mencoba melamar pekerjaan ke sana-sini pun dilakukannya. Seorang lulusan universitas negeri dengan predikat nilai cum laude tak mungkin tidak diterima bekerja, pikirnya.

Lily sedang menjalani masa magangnya di sebuah perusahaan. Ia akan menghabiskan waktu selama enam bulan masa magangnya di sana. Lily menolak usulan sang Papa untuk magang di perusahaan keluarga mereka. Lily tak ingin dianggap anak yang selalu memanfaatkan kekuasaan orang tuanya. Untuk bisa magang di bank, Lily mengupayakan semuanya sendiri, tanpa bantuan dari siapapun.

"Ly ...," panggil seseorang. Langkahnya menuju ruang direksi pun terhenti. Kepalanya menoleh, memastikan siapa yang baru saja memanggilnya. "Kamu di sini?"

"Kamu ngapain di sini?" tanyanya. Yang Lily tahu, Dipta ada di luar kota.

"Aku ada panggilan interview."

"Oh, begitu. Ruang untuk interview calon pegawai baru ada di ujung lorong. Silakan."

"Kabar kamu baik?" tanya Dipta. Lily mengangguk. "Syukurlah."

"Aku duluan, ya."

Baik Lily maupun Dipta tak pernah menyangka kalau mereka dipertemukan kembali setelah bertahun-tahun lamanya terpisah. Berpisah dan sama-sama mencoba memulai hubungan baru dengan orang yang baru. Walaupun akhirnya hubungan itu harus berakhir juga.

Dipta patut bersyukur dengan pencapaiannya. ia berhasil menjawab seluruh pertanyaan di sesi wawancara dengan sangat baik. Ia diterima bekerja di perusahaan itu. Itu artinya, selama beberapa bulan ke depan ia akan selalu dipertemukan dengan Lily.

Dan benar saja. Keduanya ditempatkan di lantai yang sama. Mereka akan lebih sering bertemu.

Sebagai mahasiswi magang, Lily harus rela melakukan seluruh perintah yang datang padanya, termasuk membelikan makanan dan membuatkan minuman untuk para karyawan senior. Tak ada satupun orang yang tahu tentang identitasnya. Lily begitu rapat menyimpan identitasnya.

Scent of LilyWhere stories live. Discover now