SoL 16

3.3K 729 150
                                    

Langsung dibaca aja dah, yaaa.
Happy reading!

Langit jingga menjadi saksi dua insan yang tengah digandrungi asmara

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Langit jingga menjadi saksi dua insan yang tengah digandrungi asmara. Lily menyandarkan kepalanya di pundak Eros. Genggaman tangan keduanya tak terlepas, justru semakin mengerat. Keduanya larut dalam perbincangan mengenang masa-masa di awal perkenalan dulu.

Tawa tak bisa dihindarkan manakala Lily membahas soal sikap dingin kekasihnya itu. Ya, Eros memang sedingin es di awal pertemuan mereka. Lily juga membahas bagaimana kakunya sang dokter, sekaku kanebo kering.

"Pokoknya aku sebal banget waktu itu. Bisa-bisanya kamu langsung pergi begitu aja setelah aku bilang terima kasih. Nggak ada basa-basinya sama sekali," sungut Lily kesal. Eros yang menjadi bulan-bulanan pun hanya bisa tersenyum menikmati kekasihnya yang sedang merajuk. "Belum sikap kamu yang kaku banget. Bikin horor setiap kali mau ngedeketin untuk sekedar ngajak ngobrol."

"Perasaan kamu aja, kok." Seketika Lily langsung mengangkat kepalanya yang semula tersandar di pundak Eros. Kedua alisnya saling bertautan. "Aku bilang, cuma perasaan kamu aja."

"Nggak beres nih orang," sahut Lily kesal. Eros malah terkekeh. "Tuh, dia malah ketawa."

"Aku kasih tau, ya. Waktu itu aku dalam keadaan ngantuk banget. Besoknya disuruh ikut SC sama konsulen. Ketambahan ada drama di parkiran. Gimana moodku nggak berantakan? Itu kenapa setelah semuanya selesai, aku nggak mikir apa-apa. Cuma kepikiran kasur di rumah."

"Pembelaan," celetuk Lily. Eros yang merasa gemas dengan tingkah wanitanya itu pun tak tahan untuk tak mencubit kedua pipi Lily. "Sakit, tau!"

"Kamu bikin aku gemas, sih."

"Aku tuh sampai punya panggilan untuk kamu."

"Panggilan apa?" tanya Eros.

"Kanebo kering," jawab Lily. "Kamu tau kanebo, kan?"

"Ya tau, lah. Aku kalau cuci mobil kan pakai kanebo."

"Nah, itu mirip sama kamu."

"Dari mananya, sih?"

"Kanebo kalau habis dipakai cuci-cuci terus dijemur bakalan kering, kan?" ucap Lily yang dianggukki Eros. "Nah, kalau sudah kering dia kaku. Kamu kayak begitu. Kakuuu!"

"Tapi, sekarang sudah nggak kaku, kan?"

"Ya nggak, sih. Kalau masih kaku aku nggak akan mau pacaran sama kamu. Aku mau tanya sesuatu sama kamu. Ini pertanyaan serius. Jadi, kamu jawabnya juga harus serius, ya." Eros mengangguk paham.
"Apa yang kamu harapkan dari hubungan kita, Mas?"

"Aku mau bahagia sama kamu. And I will make it happen."

"Caranya?"

"Nanti kamu juga paham."

Keduanya sepakat untuk menjunjung tinggi gaya pacaran yang sehat. Tak akan pernah ada yang namanya melewati batas. Suasana begitu mendukung. Sepoi angin pantai sore yang berembus pun mendukung.

Scent of LilyWhere stories live. Discover now