chapter 21 ✓

1.2K 71 0
                                    

21. Gara-Gara Serangan

****
Happy Reading
Sudah direvisi!!

"Mbull seragam aku mana mbull."

"Di lemari cari dulu."

"Nggak ada mbul."

"Sampe ada tak tuker tambah kamu ntar."

Pagi hari diawali dengan teriakan Agla. Ternyata seperti ini rasanya nikah muda. Diurus oleh istri tercinta sangatlah menyenangkan.

Ira dengan kesal melangkah ke walk in closet, tadi ia tengah menyisir rambutnya namun suara Agla membuat kegiatannya terganggu. Matanya menganga melihat keadaan walk in closet saat ini. Baju-baju berserakan di lantai.

"Astagfirullah Aglanta,"geram Ira.

Agla menoleh menatap takut Ira, "Eumm aku cari seragamnya nggak ada jadi aku keluarin semua hehe,"jawab Agla.

"Seragam kamu itu nggak cuma satu Ga masa nggak ada semua sih,"heran Ira.

"Nggak ada loh mbul dari tadi aku cari."

"Kalau sampe ada, kamu tidur luar,"putus Ira.

Mata Agla membelalak. Apa-apaan itu?! tidur di luar? tanpa hug-hug dan puk-puk?! tidak bisa! ia tidak akan bisa tertidur tanpa hug-hug dari Ira.

"Loh kok gitu si mbul?"protes Agla.

"Diem!"ketus Ira. Pagi-pagi sudah badmood itu tidak menyenangkan. Ia harus stok kesabaran jika seperti ini.

Agla hanya melihat Ira yang masih mencari seragamnya di semua lemari yang ada. Kepalanya menunduk takut. Ia melihat Ira yang menghampiri dirinya dengan membawa 5 seragam.

"Ngomong nggak ada? liat ni ada 5 gini kamu bilang nggak ada Aglanta?"warning! Ira tengah marah saat ini. Agla salah membuat Ira badmood pagi-pagi.

"E-eum maaf sayang, abisnya ta-"

"Mau bilang tadi udah di cari nggak ketemu? makanya kalau dicari itu pake mata bukan mulutnya aja,"sela Ira. Ia dengan cepat memberikan 5 seragam itu pada Agla lalu melenggang pergi.

Agla menatap sendu seragam yang ada di tangannya. Dengan perasaan kesal ia membanting seragam itu dan menatapnya nyalang, "Gara-gara lo tau! liat gue di marahin sama istri gue, lo tuh jangan ilang-ilang dong kan gue jadi tidur luar nanti malem,"damprat Agla sambil memarahi seragam yang sudah tergeletak di lantai.

Ingin rasanya menangis saat ini. Di marahi oleh Ira adalah hal yang ia takutkan. Jika Ira badmood maka ia tak akan mendapatkan cuddle. Ia takut sekarang! ayo readers bantu Agla sekarang.

Agla memakai seragamnya dengan cepat sebelum diamuk kembali oleh istri tercintanya. Saat ia keluar sudah tak mendapati Ira dan juga Altair tidak ada di boxnya. Mungkin mereka sudah turun dahulu meninggal Agla. Lagi-lagi ia menghela nafas panjang.

Segera bersiap seperti memakai sepatu dan juga merapikan rambutnya. Langkahnya dengan cepat menuju lift agar cepat tiba di lantai dasar.

Suara tawa menggema di mansion yang pusatnya berada di meja makan. Mereka asik bercanda gurau hingga tak sadar Agla sudah berada di sana. Ira langsung diam saa melihat Agla tiba. Tentu saja Leo dan Riska bingung dengan sikap menantunya itu.

Riska menyenggol lengan Leo. Leo yang di senggol oleh istrinya langsung menoleh seakan mengerti kode istrinya. Leo berdehem hingga mengambil atensi Agla yang menatap Ira sendu.

"Ekhem, Agla duduk dulu kita sarapan,"titah Leo. Agla dengan cepat duduk tanpa banyak bicara. Altair berada di troli sebelah Ira. Bayi itu sudah dimandikan hingga menyebabkan bau bayi menguar di sana. Sangat harum!

 𝐀𝐠𝐥𝐚𝐧𝐭𝐚 𝐊𝐞𝐧𝐳𝐨 𝐒𝐦𝐢𝐭𝐡  [full rombak] Where stories live. Discover now