chapter 34 ✓

1.2K 63 5
                                    

34. Luka 

****
H A P P Y
R E A D I N G ! !
__________________________________
S U D A H
D I R E V I S I !

F O L L O W  A K U N
A U T H O R
xyksyy
I G : ( thiss.saaa )
__________________________________

Satu tahun kini sudah berlalu namun masih saja putri kecil Dirga belum di temukan. Ira seakan menghilang di telan bumi begitu saja. Alena sangatlah terpuruk atas kejadian itu. Ia yang biasanya banyak bicara kini tampak murung dan selalu menangis saat berada di kamar Ira.

Dirga menatap punggung istrinya yang tengah menangis sambil memeluk baju putrinya. Baju berwarna cream dengan paduan warna coklat susu menjadi baju kesukaan Ira kecil. Mansion yang biasanya terasa hangat kini berubah menjadi dingin akibat matahari mereka menghilang selama satu tahun itu.

Dirga sudah berusaha mencari putrinya namun nihil, putrinya seakan menghilang tanpa ada celah untuk di temukan bahkan petunjuk pun tidak ada sama sekali. 4 bulan penyelidikan di duga bahwa Ira telah tiada akibat bukti yang di temukan polisi. Baju yang di kenakan Ira siang itu berada di pinggir hutan dengan keadaan yang sudah sobek dan terdapat bercak darah yang sudah mengering.

Di perkirakan bahwa Ira sempat melarikan diri namun tersesat di hutan dan di santap hewan buas namun Dirga percaya bahwa putrinya masih hidup hingga saat ini.

Langkah kaki Dirga memasuki kamar dengan interior yang sangatlah manis, warna cream mendominasi kamar tersebut. Tangannya terulur menyentuh bahu istrinya. Alena yang tengah menangis tersentak.

"Ehh Mas, Mas perlu sesuatu? biar aku siapin,"Alena dengan cepat mengusap kasar air mata yang berada di pipinya. Hati Dirga seakan teriris melihat kondisi istrinya. Kantung mata yang terlihat sangat hitam, jejak tangisan yang sangat terlihat jelas dan jangan lupakan tubuh berisi istrinya kini mengecil sebab tak berselera untuk makan.

"Mas minta maaf, gara-gara Mas anak kita...."

"Shutt, jangan salahin diri Mas, kita sama-sama salah karena nggak perhatiin anak kita, kita cari ya sampai dia ketemu,"potong Alena saat mendengar suaminya hendak menyalahkan kejadian itu karena perbuatannya.

Mau bagaimana lagi? nasi sudah menjadi bubur, tidak dapat di putar ulang kejadian itu

Satu minggu berlalu tiba-tiba Dirga di telfon oleh nomor yang tidak ia kenal. Dengan sedikit waspada ia mengangkat telfon tersebut dan terdengar suara seorang wanita.

"Halo dengan Tuan Dirga?"

"Iya dengan saya sendiri, ada apa dan siapa?"

"Saya pemilik panti asuhan pelita kasih ingin memberitahu apakah anak tuan masih belum di temukan?"

Dirga terdiam, "Betul, ada apa ibu menghubungi saya?

"Bisa di sebutkan ciri-ciri anak tuan?"

"Ah bisa, matanya bulat kemudian rambutnya hitam namun sedikit pirang, tingginya sekitar sepinggang orang dewasa lalu pipinya chubby dengan tahi lalat di pipi kanannya,"jelas Dirga.

"Saya yakin bahwa anak yang saya lihat tadi adalah anak tuan yang hilang, tadi saya pulang dari supermarket dan melihat seorang anak kecil dengan baju yang sudah robek mencuri makanan di sebuah penjual roti. Ciri-ciri yang anda sebutkan tadi sama persis seperti anak itu, anak itu seperti tak terurus dan mungkin orang-orang sulit mengenali putri anda."

Jantung Dirga berdegup kencang, ada sebuah harapan anaknya akan di temukan, "Di mana anda melihat anak saya?"

"Mohon maaf tuan, kebetulan saya tinggal di luar provinsi tepatnya ada di Kalimantan."

 𝐀𝐠𝐥𝐚𝐧𝐭𝐚 𝐊𝐞𝐧𝐳𝐨 𝐒𝐦𝐢𝐭𝐡  [full rombak] Onde histórias criam vida. Descubra agora