chapter 31 ✓

1.1K 73 7
                                    

31. Kemarahan

****

H A P P Y
R E A D I N G ! !
__________________________________
S U D A H
D I R E V I S I !

F O L L O W  A K U N
A U T H O R
xyksyy
I G : ( thiss.saaa)
__________________________________

"Assalamualaikum Bundaaaa,"seru Ira saat memasuki mansion Smith yang nampak sepi. Dimana para penghuni mansion? kenapa sangat sepi.

"Mas, Bunda kemana ya?"tanya Ira pada Agla yang asik berceloteh dengan Altair.

"Mungkin di dapur, coba ayo cari Bunda dulu,"Agla memimpin dan Ira berada di belakangnya.

Nampak siluet seseorang yang tengah masak di dapur dan pastinya itu Riska, "Assalamualaikum Bundaa,"pekik Ira membuat Riska terkejut.

"Waalaikumsalam, Bunda jadi kaget Ra,"Riska mengusap dadanya yang berdegup kencang. Ira meringis malu karena perbuatannya yang membuat mertuanya malah terkejut.

"Maaf Bunda, abisnya Ira kangen Bunda,"tangannya ia pilin karena merasa bersalah membuat mertuanya terkejut.

Riska tersenyum lembut, "Gapapa sayang, sini-sini anak cantik Bunda,"Ira dengan segera berlari dan memeluk tubuh Riska.

"Pelan-pelan sayang jangan lari-lari loh,"tutur Agla. Suara gelak tawa Riska langsung terdengar karena melihat keantusiasan menantunya.

"Kalian nggak berangkat? udah jam segini ntar telat."

"Oiya astaga Agla ada rapat, Agla titip piyik Agla dulu ya, udah ayo sayang nanti telat,"Altair ia berikan pada Riska. Agla menarik tangan Ira untuk bergegas ke sekolah.

Riska tertawa pelan melihat tingkah kedua pasutri baru itu. Wajah Ira yang pasrah di tarik oleh Agla membuat Riska gemas dengan menantunya itu. Pandangannya teralihkan pada Altair yang berada di dekapannya. Cucunya sangat tenang dan tidak membuat ia kerepotan.

"Cucu granma ganteng bangett, harum juga, mana serba biru gini, ayooo kita main ya ganteng,"sebelum itu Riska sudah meminta maid untuk meneruskan masakannya.

Dengan penuh senyuman ia membawa tubuh Altair ke kamarnya. Leo masih terlelap sebab tadi malam ia lembur di kantor yang membuatnya pulang pukul 2 pagi.

Terlihat Leo yang tidur memunggungi pintu kamar. Riska segera menghampiri Leo yang masih tertidur pulas. Tiba-tiba saja Riska ingin buang air kecil yang membuatnya harus meninggalkan Altair sebentar.

"Bentar ya Alta, granma mau ke kamar mandi dulu, kamu disini sama granpa,"Riska langsung berlari memasuki kamar mandi.

Altair yang di tinggal begitu saja hanya diam dengan tubuh yang diam di tempat. Altair yang mulai bosan kembali mengoceh membuat Leo yang belum sadar akan kehadiran cucunya pun berbalik menatap ke arah Altair. Ia perlahan membuka matanya. Pemandangan pertama kali yang ia dapat adalah wajah seorang bayi di sampingnya.

"Loh sejak kapan gue punya anak bayi?"gumam Leo yang belum sadar bahwa itu adalah cucunya.

"Ini siapa deh, sayang ini anak siapa,"pekik Leo.

"Itu cucu kamu masa nggak kenal sih,"timpal Riska yang heran dengan tingkah suaminya itu.

"Lah iya kah?"Leo mengucek sebentar matanya kemudian menatap Altair kembali.

"Oiya, ehh cucu granpa ganteng banget pagi-pagi udah di sini aja,"Leo mengecup pipi Altair berkali-kali.

"Mas tuh bau iler, sana mandi dulu jangan cium Altanya aku,"Leo memberengut mendengar itu.

 𝐀𝐠𝐥𝐚𝐧𝐭𝐚 𝐊𝐞𝐧𝐳𝐨 𝐒𝐦𝐢𝐭𝐡  [full rombak] Место, где живут истории. Откройте их для себя