chapter 40 ✓

736 61 41
                                    

40. Teror (2)

****
H A P P Y
R E A D I N G ! !
__________________________________
S U D A H
D I R E V I S I !

F O L L O W  A K U N
A U T H O R
xyksyy
I G : ( thiss.saaa )
__________________________________

"Mas bangun udah pagi nanti telat sekolahnya,"di pagi hari di awali oleh suara si cantik Ira yang mengalun indah di pendengaran Agla.

"5 menit lagi mbul,"cicit Agla. Ia masih asik memejamkan matanya tanpa tau Ira yang sudah kesal.

"Bangun atau aku siram sekarang Mas,"ancam Ira. Degan cepat Agla bangun.

"Morning cintaku,"sapa Agla dengan suara khas bangun tidur.

"Morning, ayo bangun terus mandi, seragamnya udah aku siapin,"Agla mengendarkan pandangannya mendapati Altair yang sudah mandi karena tercium aroma wangi dari tubuh bayi itu.

"Morning anak Daddy,"Agla mengecup pipi Altair yang sudah di lumuri bedak.

Setelah itu ia memutuskan untuk segera pergi mandi sebelum terkena amukan Ira part 2. 10 menit Agla gunakan untuk mandi dan 6 menit untuk bersiap. Kini dirinya sudah siap dan hanya tinggal menunggu istrinya yang tengah bersiap-siap.

Untuk menunggu Ira ia memutuskan untuk mengajak Altair ke balkon. Agla tak ada habisnya mengecup pipi Altair yang semakin gemuk setiap harinya.

"Ini pipinya kayak squishy, hih gemes banget pengen gue makan ni pipi,"lama-lama Agla menjadi geregetan dengan pipi anaknya sendiri. Ingin rasanya ia melahap pipi yang seperti tumpah-ruah itu.

"Mas ayo sarapan dulu,"teriakan Ira membuat Agla segera menuruti ucapan istrinya itu. Mereka turun melalui lift dan segera melaksanakan sarapan sebelum berangkat ke sekolah. Altair pun tentunya sudah kenyang karena sudah meminum sumber nutrisinya.

Tak membutuhkan waktu lama mereka segera bergegas menuju rumah orang tua Agla. Hari ini Altair akan di titipkan ke sana karena sang bunda sangat rindu dengan cucu gembulnya itu. Setelah mengantarkan Altair ke rumah Riska mereka langsung pergi ke sekolah.

Sekolah masih nampak sepi padahal sudah menunjukkan pukul 06.45 dan 15 menit lagi bel akan berbunyi. Kedua pasutri itu jalan beriringan menuju kelas. Di sepanjang jalan banyak yang menyapa keduanya dan hanya dijawab oleh Ira karena Agla sangatlah irit bicara jika dengan orang lain.

"Ke kantin dulu yu,"ajak Ira.

Agla menoleh, "Kamu masih laper?"

"Nggak, aku mau beli yupi,"jawab Ira polos. Agla pun hanya menuruti permintaan istrinya itu. Ternyata kenyataan tidak sesuai ekspektasi Agla. Karena Ira tak hanya membeli yupi namun juga membeli coklat dan juga lolipop. Agla menyumpah serapahi penjual yang malah semakin menawarkan makanan manis pada istrinya dan lagi-lagi Agla harus menuruti permintaan istrinya karena tidak tega jika tidak di turuti.

Terlihat wajah Ira yang senang setelah merampok uang Agla untuk membeli makanan manis. Satu kantong plastik dengan ukuran sedang hanya berisi makanan manis milik Ira seorang.

"Sini biar Mas yang bawa, kalau kamu bawa nanti pasti langsung habis,"Agla mengambil alih kantong plastik itu dan segera memasukkan ke dalam tasnya membuat Ira mencebik kesal.

"Ih itu punyaku siniin,"pintanya.

"No, Mas yang atur makanan manis kamu, nanti istirahat Mas kasih coklat 1 sama yupi 2 sama lolipop 1,"ujar Agla.

"Loh kok coklatnya 1, coklatnya 2 dong,"Ira mencoba bernego dengan Agla kali ini.

"Coklat 2 tapi yupi 1, lolipopnya nggak, gimana?"tanya Agla.

 𝐀𝐠𝐥𝐚𝐧𝐭𝐚 𝐊𝐞𝐧𝐳𝐨 𝐒𝐦𝐢𝐭𝐡  [full rombak] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang