spesial tahun baru

952 36 0
                                    

"Heh gaisss nanti malem bakar-bakar yok,"ide brilian Mora sampaikan pada sahabatnya.

"Mau bakar rumah lo? gila Mor lo ngajak sesat kita,"timpal Teo.

Plak

"Za, cowo lo dongo banget bikin erosi gue,"adu Mora pada Zaza selaku kekasih Teo.

"Gadaiin aja ikhlas gue,"canda Zaza.

Teo memajukan bibirnya, "Jahatt ish,"tuturnya.

Eja langsung menarik bibir Teo, "Najis dugong,"cibir Eja.

"Udah deh ribut mulu,"sela Dave saat keduanya hendak beradu tanggapan.

"Mas, kalau bakar-bakarnya di mansion bole? nanti orang tua kamu sama aku diajak sekalian terus uncle aunty juga biar rame,"usul Ira pada Agla yang sedari tadi menegak jus mangga.

Tangan Agla terulur mengusap rambut Ira, "Boleh, terserah kamu, Mas nurut aja nanti biar Mas telpon maid buat nyiapin,"tukas Agla.

Bibir Ira langsung menyinggungkan senyumnya, "Makasihhh Mas, sayang Mas banyak-banyak,"tutur Ira sambil memeluk tubuh Agla dari samping.

Ira menoleh ke teman-temannya, "Nanti malem ke mansion gue aja udah di urus sama Agla kok,"ujar Ira pada temannya.

Mata mereka berbinar mendengar itu. Makan sepuasnya dan yang pasti gratis karna Agla pasti banyak membeli daging hingga macam-macam bakaran.

"Omooo kuyyy nanti malem gue dateng,"seru Mora girang.

"Gue sih pasti dateng karna gratisan,"ujar Teo.

"Buat lo bayar per lidi,"sahut Agla.

"Lah mana bisa gitu sih Ga, jahat bener sama gue,"protes Teo.

"Mas Agla bercanda, ntar malem makan sepuas lo,"sela Ira melihat wajah murung Teo.

"Kita bakal dateng semua kok,"ujar Dave.

"Oiya bawa ortu kalian gapapa biar rame,"sahut Ira.

"Siap."

Agla mengambil ponselnya yang ada di saku seragam. Tangannya dengan lihai menari-nari di atas layar ponsel. Agla menghubungi nomor Nandra asisten pribadinya.

"Halo bos ada apa?"

"Belikan saya berbagi macam bakaran dan daging untuk malam ini, sebanyak-banyaknya karena akan banyak tamu yang datang,"titah Agla pada Nandra.

"Kira-kira ada berapa orang bos?"

"Ya mana saya tau, kira-kira saja sendiri, uang sudah saya transfer."

"A-ah baik bos saya akan siapkan, apa ada yang lain?"

"Siapkan alat dan tempatnya, di taman belakang saja, minta tukang untuk memberi tempat teduh karena bisa saja hujan, saya mau nanti saya pulang sudah selesai semua."

"Siap saya akan laksanakan dari sekarang,"ujar Nandra.

Agla langsung memutuskan panggilan sepihak. Sedangkan Nandra menghela nafas dengan tugas yang diberi bos mudanya itu. Ia harus terus bersabar dengan bos mudanya itu.

 𝐀𝐠𝐥𝐚𝐧𝐭𝐚 𝐊𝐞𝐧𝐳𝐨 𝐒𝐦𝐢𝐭𝐡  [full rombak] Where stories live. Discover now