2

8.2K 888 16
                                    

Jake lewat depan kamarnya bersama Sunghoon ruangan itu tidak ada tanda-tanda kehidupan mungkin suaminya sedang tidur karena malam tadi lembur, pria cantik itu mengepel lantai sambil menengok lantai bawah memastikan si bungsu tidak terbangun dari tidur selama dia masih sibuk. Kekhawatiran Jake berkurang saat Sunoo anak sulungnya menepuk lembut pantat Riki dan tidur disamping si bungsu.

Hampir jam 10 pagi Jake mempercepat semua kegiatannya, anak-anaknya akan merengek lapar sebentar lagi bukan makan siang namun namanya anak-anak mereka sedang masa pertumbuhan.

Jake masuk kamar mengambil baju kotor dikeranjang baju kotor didalam kamar mandi kamar pribadinya, Sunghoon tertidur pulas tanpa busana padahal kamar AC sangat dingin, kemudian Jake menaikkan selimut sang suami, tidak langsung keluar pria berbuntut 4 itu berkeliling kamar mencari baju kotor yang mungkin tertinggal.

"Pasti lelah sekali.... " walaupun Sunghoon kasar tak dapat dipungkiri Jake begitu mencintai suaminya.

Memberanikan diri Jake mengelus surai hitam pria dewasa hampir kepala tiga itu penuh kelembutan, jantungnya berdegup kencang Jake jatuh cinta kesekian kali pada sang suami meskipun Sunghoon tidak akan membalas cintanya sampai kapan pun.

"Hhh.... " Sunghoon melenguh dalam tidurnya dan Jake langsung menghentikan usapannya lalu keluar kamar membawa sekeranjang besar baju kotor.

Jake turun kelantai dasar menuju ruang laundry sebelum itu pria cantik bersurai coklat tersebut menghampiri kedua anaknya dulu, Sunoo mengerjap pelan menatap papanya.

"Papa.... donu nda bica tidul jadi donu jaga adek liki caja.... papa cuci baju caja," Jake mengambil dua empeng diatas nakas dekat kasur lantai.

"Ini jaga adek dulu ya.... papa sebentar lagii.... donu anak baik," Sunoo mengangguk antusias.

Sunoo mengulum empengnya juga menyumpalkan paksa ke mulut sang adik Jake hanya menggeleng maklum, Riki tidak akan terbangun kok dia biasa dijahili kakaknya tapi jangan salah si bayi berusia 10 bulan itu akan membalasnya sampai para kakaknya menangis. Jagoan Jake nih boss.

"Pay pay papa.... " berdadah imut sambil mengecup pipi Riki.

Jake bergerak cepat memisahkan pakaian berwarna, milik anaknya, pakaian Sunghoon sudah di khususkan sendiri sesuai warna karena pria itu sangat peka dengan apa yang ia pakai.

Setelah memasukan semua baju ke mesin cuci masing-masing Jake menuangkan detergen lalu menekan tombol on dan mesin bekerja sesuai fungsi. tidak fokus pada mencuci papa muda itu pergi kedapur dan memilih banyak bahan makanan untuk memasak makan siang.

"Di rumah ada Sunghoon dia suka ayam, donu juga, uwon juga, wony juga, iki makan bubur, ya sudah masak sop ayam aja deh."


Bahan makanan siap Jake mulai memotong ayam menjadi beberapa bagian juga sayur, dia terlihat lihai memegang pisau bunyi pertemuan pisau dan permukaan talenan terdengar mengisi ruangan.

Jake berhenti dengan kegiatannya dan ke ruang laundry sebentar.

Mengeluarkan baju yang sudah bersih papa muda itu memasukan baju selanjutnya dan mesin cuci kembali berputar.

"Papa..... " Jungwon muncul dibalik pintu dapur.

"Oh kenapa sayang?" Jake melepaskan pisau ditangannya.

"Uwon ingin cekali... kek tilamicuu~"

Jake terkekeh gemas, "Ingin sekali ya? Astaga imutnya anak papa.... sini cium dulu baru papa buatkan," Jungwon memekik girang dan penuh keceriaan menghampiri papanya yang berjongkok menunjuk pipi.

Cup

Cup

"Telima kacih papa.... uwon cuka!"

Wonyoung bersedekap menatap datar dibuat-buat melihat kembarannya mencium papa kesayangannya.

"Papa cium cuga.... uwon pelgi ini ulucan wony cama papa!" Jungwon menjulurkan lidahnya meledek Wonyoung lalu berlari keluar dapur.

"Ciap kapten wony akan tangkap anak nakal, wony meluncul, pay pay papa.... uwon janan lali!" Jadilah si kembar berlarian.






My Family [sungjake]Where stories live. Discover now