22

6.1K 856 95
                                    


.

Jake memangku Riki sambil terus tertawa melihat Jungwon dan Wonyoung berjoget didepan televisi yang menayangkan lagu anak-anak kesukaan mereka.

"Pappa! Uwon oni! Iki cuga!!" Jake menatap tidak percaya anak bungsunya yang sudah lancar bicara.

"Iya kakak kembar joget, iki mau juga ya?" Kaki Riki bergerak lincah, Jake membiarkan Riki bergabung berjoget bersama saudaranya yang lain.

Gerakan Riki sangat lincah bahkan sudah melompat girang hingga Jake tidak kuasa menahan tawanya karena anak-anakmya sangat menggemaskan, tidak sadar Sunghoon melewati mereka dengan wajah datar dan menatap tajam mereka semua.

Sunoo sadar hanya saja anak itu lebih memilih bernyanyi riang dan berusaha mengalihkan perhatian sang papa.

"Astaga adek mau jadi densel ya?" Sunoo terkejut melihat gerakan sang adik bungsu yang begitu energik.

"Dancel oppa! Ih haluskah wony ajalkan bahaca ingglis?" Sunoo mana peduli dia menjulurkan lidah pada Wonyoung, lalu mata rubah anak itu menatap Jungwon penuh arti.

Brukkk

"Ayo buat piza! Uwon dulu balu donu balu adek!" Jungwon mendorong Wonyoung hingga tengkurap.

Jungwon menindih kembarannya, disusul Sunoo dan Riki diatasnya, gadis kecil itu berteriak kencang meminta tolong sang papa, namun Jake duduk diam sambil tertawa sudah biasa itu terjadi karena Wonyoung perempuan sendirian saudara laki-lakinya sepakat kalau Wonyoung dipaling bawah jika bermain tumpang pizza.

Riki paling atas melonjak girang, "Oni tuat! Pappaa ..... " Mendengar itu mereka takjub akhirnya Riki sudah lancar bicara.

Sangat bahagia Jake bersama anak-anaknya tanpa banyak bicara papa muda itu memeluk ke-4 anaknya, yang masih saling tumpang tindih.

Sunghoon memperhatikan dibalik pintu kemudian mendecih, sialan kenapa dia ingin ikut bersama mereka juga? Sunghoon memilih pergi menemui kekasihnya hari ini.

"CUDAH! WONY NDA BICA NAFAS! PAPAA .... " Riki diangkat Jake lebih dulu, lalu kedua kakaknya yang lain.

Setelah selesai bermain Jungwon menggandeng tangan sang papa ke dapur, "Papa puding! Kek cuga! Mam!" Riki diserahkan pada anak itu.

Sunoo ikut membantu papanya membuat kue kesukaan mereka sekeluarga, Wonyoung berdiri dikursi dan bernyanyi lagu anak-anak dengan Jungwon juga Riki dijadikan penonton dadakan.

"Jeyek! Cuaya oni jeyek!" Jungwon tertawa mendengar adiknya menghina kembarannya.

"Benal cuala wony jelek! Huuuu menyecal uwon jadi penonton! Ayo kita main belcama ..... " Riki mengikuti Jungwon dengan langkah perlahan.

"Adek iki yang jelek! Huh! Papa .... " Yang ada bungsu menjulurkan lidahnya kemudian berlari sebisanya ketika Wonyoung turun dari kursi dan berlari ke arahnya.

Beginilah keadaan keluarga kecil mereka tanpa Sunghoon, sangat bahagia kan? Jake melupakan apa yang terjadi padanya beberapa waktu lalu, bersama anak-anaknya Jake lebih kuat dan rasa sakit itu menghilang entah kemana.

.

Sunghoon menatap datar hingar bingar yang ada didepannya, pria itu terus meneguk vodka miliknya tanpa berpikir apapun, wanita disampingnya bergelayut manja berusaha mengajak Sunghoon menghabiskan malam bersama, sayang sekali pria itu tidak tertarik sama sekali.

Entah kenapa Sunghoon merasa rindu pada rumahnya, ingin sekali cepat cepat pulang walaupun enggan, tapi jujur Sunghoon sangat ingin pulang tidak tertarik menggila bersama pengunjung klub yang lain.

"Aku pulang." Wanita berpakaian kurang bahan itu berdecak sebal.

"Kamu niat gak sih nemuin aku?! Kenapa langsung pulang? Kangen sama istri kamu yang gak seberapa itu?!" Kenapa Sunghoon kesal mendengarnya.

"Sayang aku sedang tidak enak badan! Aku pulang dulu, ini ongkos taksi," Sunghoon menyodorkan segepok uang yang tidak sedikit pada kekasih gelapnya, wanita itu tidak jadi kesal dan mengambil uang itu semangat.

Sunghoon berjalan keluar klub begitu tergesa-gesa dan mengendarainya mobilnya dengan cepat.

"Kenapa kalian muncul dipikiranku?!" Wajah Jake, Sunoo, Jungwon, Wonyoung dan Riki menari-nari dipikiran Sunghoon.


Sampai rumah Sunghoon membuka pintu kasar, aroma manis kue masuk ke indra penciumannya Sunghoon tahu dimana Jake dan anak-anaknya, selama dirumah Sunghoon hafal jika Jake akan lebih banyak didapur bersama para bocil itu.

"Astaga adek jangan tarik rambut kak wony nya," suara Jake langsung terdengar saat Sunghoon berada didekat ruang makan.

"Oni jeyek papa!" Sunghoon terkejut Riki sudah bisa bicara selancar itu?

"Cikca wony telus! Cini wony celang adek!" Tawa mereka kembali terdengar.

Lihat Sunghoon betapa bahagia keluarga kecilmu tanpa ada dirimu disana, ayah macam apa yang ditakuti anak sendiri? Kalau pun berubah apakah mereka masih mau menerimamu.





.


My Family [sungjake]Where stories live. Discover now