16

5.9K 822 101
                                    

.

Sunghoon mengangkat semua mainan yang dia beli ke kamar si kembar karena daritadi kedua anak itu hanya bermain dalam kamar bahkan mengacuhkan adik kesayangan mereka.

Ketika membuka pintu kamar kedua anak itu menangis diranjang masing-masing, menangis tanpa suara.

"Kenapa kalian?" Jungwon menyembunyikan tubuhnya didalam selimut.

"Nda papa! Wony lindu papa!!" Jawab gadis kecil itu.

Pria tampan itu menghela nafas kasar kemudian meletakkan box mainan si kembar di samping pintu, "Ini robot aku belikan," katanya kaku.

Jungwon mendongak sambil berusaha menghentikan tangisannya hingga nafas tersengal, mata bak kucing itu membengkak terlihat sangat menyedihkan.

"Maap yayah uwon nda natal dulu hali ini coalna nda mau yayah malah telus cama uwon, malahi caja wony coalna dalitadi dia bicala telus uwon pucing .... hikss ... uwon nda nangis," namun tetap saja Jungwon menangis sesegukan.

Wonyoung mendelik pada Jungwon, "Wony bilang janan telus nanis! Uwon cengeng kaya dola!"

Badan Jungwon digendong Sunghoon lalu ayah muda itu memberikan robot besar pada anak gendut itu, dan membawanya keluar meninggalkan Wonyoung yang menatap mereka nanar.

"Papa ... wony benci yayah .... " anak itu bersembunyi bawah selimut agar tidak ada yang tahu kalau dia menangis.

Karena mereka anak kembar Jungwon tentu merasakan apa yang kembarannya rasakan, anak itu menatap lamat Sunghoon, "Yayah ... wony ... " Sunghoon menggeleng.

"Anak perempuan tidak akan berguna untukku dan satu lagi kakakmu juga." Jungwon mana mengerti kalimat itu, tapi dia kalimat tidak berguna itu dia tahu.

"Wony belguna! Wony cantik! Cekci! Pintal bahaca inglis kalena seling belajal cama papa!"

"Jangan berteriak didepanku, sialan."

Sunghoon menggendong Jungwon dan menepuk punggung kecil itu.

.

Jungwon asik bermain dengan Riki di bawah pengawasan Sunghoon yang sedang menikmati siaran berita ditelevisi.

"Jangan nakal." Itu ditujukan untuk Riki karena bayi itu ingin melemparkan mainan pada sang kakak.

Namun Riki mana paham anak itu malah melemparkan boneka pada Jungwon sampai anak gembul itu menangis kencang, "Kan sudah dilarang."

Sunghoon baru saja ingin mengangkat tubuh kecil Riki suara Jake menghentikan gerakannya, "Astaga adek kamu apain kakaknya ..... " Jake datang membawa tas ukuran sedang dan menghampiri kedua anak itu.

"Papapaaa .... hihi ... uwon!" Bayi itu mengulurkan tangannya.

Jake segera mengusap punggung Jungwon, "Kakak jangan nangis dong ... nanti kalah sama wony eh wony mana sayang?" Jungwon berdiri sembari menghapus airmatanya.

"Wony dikamal papa! Tunggu nee uwon pandil!"


Setelah Jungwon berlari ke kamarnya Jake menatap som garang si bungsu yang daritadi mencoba merangkak ke arahnya.

"Kok nakal sama kakak uwon?" Riki bergigle memperlihatkan giginya yang baru tumbuh.

"Papa marah nih, sini kita cari kakak kembar buat minta maaf, ayo anak nakal." Bukannya istirahat Jake mondar mandir, dan mulutnya tidak henti bicara sekedar memanggil anak-anaknya.


Sunghoon memperhatikan mereka dari jauh Riki, Jungwon dan Wonyoung asik bermain dengan mainan baru mereka.

"Jangan nakal uwon nanti adeknya nangis, papa lagi cuci baju gak bisa jagain adek iki!"

"Wony adeknya jangan di gendong paksa nanti badannya sakit lagi kayak kemaren, itu cari boneka yang baru ayah beli main rumah rumahan!"

"Uwon nanti papa mau marah ya!"

"Iya adek papa lagi sibuk .... tunggu ya nanti kita dot .."

Jake mengepel lantai setelah menjemur pakaian, "Wony bisa papa minta tolong?" Wonyoung langsung sigap berdiri.

"Siap papa!" Jake tersenyum, "Ambilin pembersih lantai yang warna pink deket pintu dapur ya, cantik?"


Tutur bahasa indah Jake mengajarkan anaknya tanpa perlu keras dulu, Sunoo, Jungwon dan Wonyoung mencerna perilaku sang papa, makanya anak-anak itu terlihat berkelas karena didikan papa mereka, tidak akan malu membawa mereka bertemu rekan bisnis sebab setiap kata, perilaku dan etika anak-anak itu memilikinya.

Jake selalu bersikap lembut pun membuat semua anak-anaknya seperti itu, walaupun kembar nakal mereka selalu mengatakan tolong jika menginginkan bantuan, hal kecil yang berdampak besar dimata orang banyak.

"Papa mau marah ya ... " anak-anak itu pun langsung takut pada Jake padahal papa mereka imut.

Sunghoon menilai itu semua, dari Jake mengajarkan kembar banyak hal dari membereskan barang yang baru mereka gunakan, duduk dengan tenang seperti yang bangsawan lakukan, selalu ada bertindak tegas, tapi lembut pada anak-anak membuat Sunoo, Jungwon dan Wonyoung tumbuh menjadi disiplin.

Jake sempurna dimatanya sayang sekali tidak akan ada cinta pria itu.


.



My Family [sungjake]Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ