12

6.3K 817 28
                                    

.

Jake tahu mengapa sampai sekarang Sunghoon tidak bisa menerimanya sebagai pendamping hidup alasannya pria itu memiliki seseorang dihatinya, Jake tahu pasti hal itu sangat tahu malah tentang mereka yang masih menjalin hubungan, namun Sunghoon tidak pernah mau menikahi selingkuhannya itu, lebih tepatnya hidup Sunghoon hanya ingin bermain-main saja.

Mereka menikah pun karena paksaan kedua orang tua saat itu, Jake yang baru saja lulus kuliah dan Sunghoon baru saja memegang kuasa penuh perusahaan sang kakek.

Perjodohan ini terjadi begitu saja sampai Jake mencintai suaminya sendiri, sayang sekali Sunghoon malah membencinya.

Ada kala Jake ingin menyerah dengan keadaannya, tapi anak-anaknya akan menjadi korban perpisahan ini dan yang pasti Jake tidak akan diterima dikeluarganya lagi.

Jika Jake bercerai dengan Sunghoon maka sama saja ia keluar dari keluarga Shim, mereka akan mempersulit jalan Jake mencari pekerjaan dan satu lagi sahamnya akan tersendat.

Bahkan yang lebih parah hak asuh anak-anak akan jatuh ketangan Sunghoon dan keluarganya, itu adalah kenyataan yang harus Jake telan jika sampai itu terjadi.

"Papa! Ade liki nda mau dicium!!" Jake tersentak mendengar suara cempreng Wonyoung.

"Ndaa ...! " kata bayi itu menatap lamat papanya yang duduk dibangku dekat ranjang sang kakak.

Wonyoung menarik pipi gembul anak itu berusaha untuk menciumnya, namun rambut panjang gadis kecil tersebut dijambak oleh sang adik yang sudah kesal.

Plaaakh!

"Adek nakal!!" Wonyoung mengusap pipinya, dan terdengar tawa Jungwon begitu kencang menertawakan kembarannya itu.

Jake tersenyum lembut inilah alasannya bertahan sampai sekarang ada malaikat kecil yang selalu membuatnya bahagia, pekikan anak-anak jadi teman saat Jake merasa kesepian.

Riki berjalan merangkak menuju papanya yang sedang mengusap pipi kakak sulungnya, bayi itu terlihat bahagia setelah kaki sang papa hampir bisa digapai, namun sayang sekali kembar menarik tubuh mungilnya.

Tawa kembar terdengar, "Wony cama liki halus ikut uwon main ya? Coalnya kita mau main pak polici!"

"Ndaaa ..... " Jake menggelengkan kepalanya.

Kembar sangat menyayangi adiknya, namun si bungsu itu lebih suka bersama Jake atau kakak sulungnya, Sunoo.

"Ppapaaaa ..... " Riki cemberut melihat papanya si kembar tetap kekeuh mengajaknya bermain.

"Uwon .... ppapaaa .... " mata Riki memelas menatap sang kakak.

Malah Wonyoung yang gemas pada si bungsu dan penuh perjuangan ia menggendong Riki lalu menyerahkan pada papanya.

Sebelum bermain Wonyoung menguyel pipi gembil adiknya, "Halusnya ade cenang ya dicayang wony gimana wony nda ada lagi? Ciapa yang cayang ade?"

Jake membulatkan matanya ketika gadis kecilnya mengatakan itu dengan raut wajah sumringah, "Kenapa wony ngomong gitu? Gak boleh ya .... "

Tidak! Membayangkan salah satu dari mereka pergi saja Jake akan gila apalagi itu terjadi.

Anak-anak itu berlari keluar ruangan Sunoo tujuan mereka adalah taman bermain di rumah sakit Jake mengizinkannya, nanti anak-anak kalau lelah pasti kembali.

"Papa donu .... mau main juga .... "

"Nanti ya sayang kalo hyung kecil udah sembuh ..... nih main sama adek dulu." Sunoo diturunkan dari ranjang dan bermain dengan si bungsu.

.

Aku gak tegaa ..... kalo aku pikir lagi ... udah jake gak apdet masa aku gak apdet jugaaa ....


My Family [sungjake]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang