11

6.8K 842 84
                                    

.

"Mau sama papa ajaaa ... " Sunoo merengek berusaha menahan papanya yang ingin pulang.

Jake menatap Sunoo lembut, tangan rampingnya membelai pipi gembil nan bulat sang anak yang terasa hangat, dipangkuan papa muda itu ada Riki sedangkan kembar masih tertidur sebab masih terlalu pagi untuk bangun.

Sekarang jam 5 pagi lebih sedikit Jake harus pulang Sunghoon pasti marah jika keperluan laki-laki itu belum tersedia dan akan berimbas pada anak-anaknya.

Sunoo menahan tangisannya gurat lelah papanya membuat anak sulung itu sakit, "Donu pulang aja ... "

"Emang hyung kecil udah gak sakit kepalanya? Nanti kalo masih sakit terus pulang makin parah loh jadinya, iyakan dek iki?" Bayi itu tertawa saja.

"Donu mau bantu papa ... " Sunoo mulai terisak pelan papanya pasti sangat lelah dia malah sakit merepotkan papa.

Jake menciumi pipi Sunoo dan menangkup rahang kecil sang anak, "Kalo hyung kecil mau bantu papa harus sembuh dulu ya? Papa nanti masak yang enak buat hyung kecil, disini ya sama kembar."





Sunoo mengangguk setelah itu membiarkan papa pulang ke rumah bersama adik bungsunya kemudian anak itu menangis terisak dalam kesendirian menangisi papanya, tadi dia melihat papa menangis saat mereka semua tertidur, papa sedang tidak baik-baik saja.

"Padahal donu celing doa cama tuhan bial papa bahagia hikss ... " Anak yang malang.

"Nanti donu doa banyak bial tuhan dengal, papa halus bahagia juga kaya olang," cukup sederhana namun berharga untuk orang tuanya.


.

Jake masuk rumah yang begitu sepi Riki dalam gendongannya dibaring pada kasur lantai tempat biasa mereka bermain dan penghubung ke dapur.

"Baru pulang?" Jake kaget.

Dianak tangga terakhir Jake lihat Sunghoon berdiri dengan muka bantalnya, piyama terbuka bagian atas dan rambut mencuat kemana-mana.

Sunghoon menghampiri Jake lalu menarik tangan sang istri, dan membawanya ke sofa, "Nafsuku naik pagi ini."

Tanpa aba-aba Sunghoon melepaskan celana Jake juga dalamannya, "Aku akan main cepat kamu harus bergerak diatas." Jake duduk dipangkuan suaminya mengangguk.

"Jangan bersuara nanti Riki bangun, bisa tahan sampai aku keluar?" Sunghoon mulai bergerak dari bawah dan ikut menggerakkan tubuh istrinya.

.

Jake bernafas tersengal-sengal ketika permainan suaminya baru saja selesai, tangan Sunghoon memegang pinggang Jake menahan keseimbangan tubuh kecil itu agar tak jatuh.

"Kamu masih memakai obat kan? Aku tidak mau kecolongan lagi dan menambah beban hidup mereka."

"Masih ... hah ... aku udah punya banyak anak," Sunghoon memakai celananya lagi dan meninggalkan Jake terkapar lemas.

Jake berusaha menetralkan nafasnya mana kakinya bergetar masih tidak sanggup berdiri, dia melihat Riki yang tertidur pulas untung saja anaknya tidak terganggu sama sekali.

"Papa kuat kok buat kalian ... "



.

Harus lebih sedih gak sih dedek gemas ku bersama papanya?

My Family [sungjake]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang