36

7.4K 855 23
                                    


.

Pagi ini Jake terkejut melihat dua wanita lumayan berumur sedang mengerjakan pekerjaan rumah, mencuci piring, mencuci baju dan membersihkan rumah.

"Kalian siapa?" Wanita itu membungkuk sebentar.

"Saya art tuan Jake suruhan tuan Sunghoon."

"Kata tuan anda hanya perlu memasak saja, menjaga tuan kecil dan nona kecil." Jake terdiam sebentar.

Jadi pagi ini untuk pertama kalinya Jake telat bangun, padahal alarm terpasang tapi tidak berbunyi sama sekali, Jake akan bangun mendengar satu kali dering alarm padahal dia bangun tanpa alarm. Namun jaga-jaga karena badannya terlalu lelah sengaja Jake memasang alarm.

"Oh iya tuan Sunghoon lari pagi sama tuan kecil dan nona kecil." Jake mengangguk lalu kembali masuk kamar.

Jake selesai memasak dibantu ART yang Sunghoon pekerjakan. Mereka mengobrol daritadi kesan pertama dua wanita itu pada Jake adalah kagum dan terkesima. Bukan hanya cantik dan tampan Jake juga punya kepribadian secantik rupanya.

"Berarti bibi sampe jam 2 disini?" Dua wanita itu mengangguk sambil tersenyum.

"Nanti kalo mau makan ambil aja bi, itu banyak cemilan juga dimakan santai aja kalo sama saya."

"PAPA I'M HOME!!"

Jake menghampiri mereka yang baru pulang lari pagi, bibir pria cantik itu merekah melihat anak-anaknya sangat menggemaskan mengenakan pakaian olahraga couple, Riki tidak berkeringat sama sekali tidak seperti Sunoo, Jungwon dan Wonyoung yang banjir keringat.

Sunghoon menggendong Riki pun tak kalah berkeringat, badan kekar pria itu tercetak jelas karena memakai baju ketat, "Sini sama papa," Riki mengangkat tangannya menyambut sang papa, namun Sunghoon menahan tubuh mungil itu.

"Gak bisa dulu, Jake. Riki harus olahraga juga, iyakan dek? Ayo kita lari dihalaman."

Hanya Wonyoung yang tersisa saat yang lain ke halaman gadis kecil itu mengibaskan rambut panjangnya dan terus mengeluh.

"Papa halus tau yayah tadi belikan kami bubul, enak banget papa! Tapi enakan punya papa!" Jake menggendong putri satu-satunya itu, dia mengambil handuk dan membersihkan Wonyoung dari keringat.

Tidak lama Sunoo datang dengan nafas terengah engah dan memeluk kaki papanya.

"Donu nda kuat lagi papa, kaki donu sakit," Jake tertawa pelan.

"Hyung kecil mau mandi?" Sunoo tersenyum lebar.

Sedangkan Jungwon bersama Riki digendong ayah masuk rumah lagi, anak-anak itu tampak bersemangat hingga lupa belum mandi. Sunoo dan Wonyoung sudah rapi duduk disofa.

"Liat lambut wony kayak plinses disney," Jungwon memeletkan lidahnya pada Wonyoung.

.

Sunghoon tertawa bersama Riki yang sibuk mengoceh bahasa barunya dengan Jungwon sebagai penerjemah, mereka bertiga tergelak saat Riki kesal, Sunoo memperhatikan dari jauh kemudian menghampiri papanya yang sibuk membenahi mainan Jungwon.

"Papa donu sayang papa!!" Anak itu merentangkan tangannya.

Jake memasangkan topi pada si sulung itu lalu menggendong sang anak, Sunoo memeluk leher papanya begitu erat tak lama terdengar tangisan yang membuat Jake kaget.

"Kenapa hyung kecil? Ada yang sakit?" Sunoo menggeleng.

"Donu jadi sayang ayah papa .... tapi takut ... " Jake tertawa pelan.

Pipi bulat berisi itu dikecup bertubi-tubi oleh Jake, "Bilang aja sama ayah, katanya ayah mau deket juga sama hyung kecil."

Pikiran Jake berkelana awal lahir si sulung nan rapuh ini, anak yang menemani rasa sakitnya bayi yang tidak pernah dilirik ayahnya sendiri, awal kehamilannya Jake blank tidak tahu harus bagaimana cuma bisa pasrah dan kelahiran Sunoo membawa suka cita paling indah di kedua belah pihak keluarga.

Sunoo masih menduduki tahta cucu paling disayang kakek Shim, kalau kakek Park ada Jungwon karena anak itu lahir Jake ditemani ayah Park sendiri katanya sedang cuti. Namun yang paling berkesan saat melahirkan Sunoo, Jake ingat mengendarai mobil sendiri menuju rumah sakit dan tepat keluar dari mobil ketuban pecah tak lama bayi berat hampir 3 kilogram lahir begitu sehat.

Bagi Jake anak sulungnya ini anak penyangga kehidupannya selama ini, anak yang pintar menghapus banyak rasa sakitnya.

"Donu sayang ayah tapi papa itu sudah sepelti laja dihati donu, papa sayang donu papa cinta donu telus banyak lagi," Sunghoon mendengar itu semua, Jake punya tempat paling indah dihati anak-anaknya.

"Ayah sayang donu juga," Sulung yang malang itu Sunghoon tahu seberapa jahat dia sebelumnya. Mimpi itu Jake sangat dekat dengan sulung ternyata benar, sekarang saja Sunoo tidak bisa mendeskripsikan betapa berartinya papa untuknya, Sunghoon semakin takut mimpi itu jadi nyata.

"Ayah berusaha. Ayah berusaha memperbaiki semuanya asal kalian maafin dan jangan tinggalin ayah sendirian, ayah takut kalian ninggalin ayah."

Lihat bagaimana Jake bisa menjalankan rencananya yang sudah berjalan setengah kalau pupil Sunghoon bergetar saking ketakutannya.

.






My Family [sungjake]Where stories live. Discover now