43

7.9K 658 21
                                    

.

Sunghoon dan Jake mengantarkan anak-anak ke sekolah baru mereka dengan berat hati tepatnya hari ini mereka resmi sekolah sesuai keinginan mereka masing-masing, mata Jake berkaca-kaca melepaskan Sunoo dan Jungwon di depan gerbang sekolah baru mereka. Untungnya Sunghoon membayar lebih untuk menyewa perawat setidaknya mengurus Sunoo dan Jungwon saat mengalami kesulitan.

Mata ayah 4 anak itu pun juga berkaca-kaca, baru beberapa bulan dia ikut merawat anak-anaknya kini tak terasa mereka sudah besar dan Sunghoon hanya mampu bersama mereka beberapa bulan terakhir ini.

"Gak selesai ayah ikut rawat kalian, melihat perkembangan kalian sekarang tuhan berkehendak lain." Sunghoon memeluk Sunoo dan Jungwon bergantian dan membubuhi wajah sang anak begitu banyak ciuman.

"Ayah minta maaf baru bisa sama kalian akhir akhir ini, kalo ayah bisa ayah putar waktu mungkin sekarang kalian jadi bayi lagi biar ayah bantu papa jaga kalian." Sunghoon rasa ini karmanya.

Sunoo merasa sangat bersalah ketika wajah sedih ayah dan papa terpampang jelas dimatanya, si sulung mulai mengecupi pipi sang ayah berkali-kali sampai liur menempel dipipi Sunghoon.

Tangan mungil anak itu menghapus jejak airmata sang ayah, "Maapin donu ayah.... donu mau belajar biar papa bangga sama donu, sekarang donu gak ragu juga ninggalin papa soalnya ayah udah sayang sama papa, donu mau cepet besar biar bantu papa, biar papa gak sedih lagi." Sunghoon menyadari hanya ada papa dalam setiap tujuan mulia anak-anaknya ternyata tidak ada tempat spesial dia dihati anak-anaknya.

"Donu juga mau ayah bangga sama donu, donu mau bantuin ayah kerja biar gak dimarahin kakek lagi lambat buat kerjaan, donu mau jadi kebanggaan ayah dihadapan kakek, donu mau ayah gak di rendahin kakek lagi karena punya anak kayak donu sama adek-adek donu. Ayah jangan sedih ya donu janji pulang setiap minggu." Sulung punya pemikiran yang dewasa seperti itulah Sunoo, dia mau sekolah disini agar orang tuanya tidak dipandang sebelah mata lagi.

Jungwon tersenyum tengil saja anak itu memang sedikit sedih, namun masih bisa mengatasi semuanya, tanpa banyak kata Jungwon mencium pipi sang ayah begitu dalam dan banyak.

"Uwon mau jadi altis ya, bial kalo papa lindu sama uwon liat uwon di tv wih! Kelen juga uwon. Sayang yayah papa!"





Riki yang berada di gendongan sang papa tampak kebingungan melihat kepergian sang kakak, "yung!! Nda boyeh!!"



Jake menurunkan si bungsu dari dekapannya lalu si kecil itu menubrukkan badan mungilnya pada sang kakak tertua, "Nda boyehh.... " Sunoo tertawa tapi tiba-tiba saja Wonyoung menyerebot dan ikut memeluk Riki.


Tidak lama diikuti Jungwon akhirnya mereka berempat bersaudara berpelukan, Jake memalingkan wajahnya tanpa sadar airmata turun mengalir deras dipipinya. Sunghoon pun sama.

"Cayang! Nda boyeh!!" Bahasa terbatas Riki sangat dipahami oleh saudaranya apalagi Wonyoung.

"Boleh!! Tapi wony sayang adek jugaa..... " Riki rewel jadinya hingga menangis kencang tidak mau melepaskan pelukannya pada Sunoo ketika satpam menyuruh dua anak laki-laki itu masuk.


"Nda boyeh!! Inih yung ade!! Nda boyeh, HUWAAAA..... " Tidak bisa mengejar kepergian dua kakaknya karena Sunoo dan Jungwon berlari menjauh lalu papa menahannya.

"Yung! Huwaaa.... nda! Nda!! Yung!!"


Sekarang mereka mengantarkan Wonyoung lagi sama seperti tadi Sunghoon dan Jake hanya bisa mengantarkan anak mereka sampai gerbang, wajah gadis kecil itu sangat bahagia luar biasa.

"Wony... mau belguna jadi pelempuan bial semua olang suka wony nda anggap papa gagal... " anak gadis itu menyuruh kedua orang tuanya berjongkok.

"Dengel ya kesayangannya wony, wony kuat! Wony mau yayah sama papa bikin olang ili punya anak wony!!" Memang pekerjaan Wonyoung hanya pamer pada siapapun.


Namun anak itu sering mendengar kata tidak berguna dari pihak keluarga ayah dan papanya sendiri, Wonyoung merasa sangat sedih apalagi keluarganya mulai menghina papa dan ayah karena dia seorang perempuan.


"Yayah nda usah sedih ya? Wony bisa bully olang kok," Sunghoon kaget saat ingin bicara lagi anak itu keburu pergi setelah mencium mereka berkali-kali.


Riki menangis sepanjang jalan pulang karena saudaranya sudah tidak ada lagi yang mengajak mereka bercanda, tidak ada paksaan cium lagi dari Wonyoung.


"Dek diem dulu ya kita mau beli es krim, sama kue ikan."









.










My Family [sungjake]Where stories live. Discover now