Teman lama

2.9K 294 75
                                    

Chou menyisir rambutnya kebelakang, menatap penampilannya yang sudah rapi dan wangi itu.

Ting! Ting!

Suara klakson mobil terdengar jelas dari luar, Brody membuka pintu kamar mandi. "Chou, jemputan lu." Ucapnya, "iya, bentar." Balas Chou memasang jam tangan dipergelangan tangannya. Dia segera mengambil tas dan hp miliknya, "gw berangkat ya, jangan kangen." Ucapnya ke Brody.

"Dih, najis." Balas Brody pedes dan menatap datar kepergian Chou dari depan pintu, ia cukup lega melihat Chou kembali tersenyum seperti biasa. Brody kembali menutup pintu apartemennya, saatnya menikmati waktu seorang di dalam.

Meanwhile w/ Chou,

"Selamat pagi." Sebuah sapaan saat Chou membuka pintu mobil, menampilkan Paquito yang duduk dikursi tengah. "Juga" balas Chou yang masuk ke dalam mobil, ia menutup kembali pintunya. "Gas kita berangkat!" Ucapnya semangat.

Tapi mobil belum bergerak sama sekali, Paquito menengok kearah Chou. "Mana ciuman paginya?" Tanyanya santai, sontak Chou menatap kaget kearahnya. "Kagak ada ciuman lagi!" Bantahnya malu, Paquito masih menatapnya datar.

"Yaudah gak usah berangkat." Balasnya, Chou berdecih sambil melipat kedua tangannya. "Yaudah sini." Ucap Chou sedikit malu, Paquito kembali menengok kearahnya.

Cup.

Ciuman singkat dari Chou, Paquito masih diam dan menatap Chou. "Lagi." Ucapnya agak ngelunjak, Chou mengerutkan keningnya. "Ha?-" Paquito kembali mencium Chou.

"BENTAR- mhmn! Ada- supir lu ajg!" Ucap Chou di sela-sela ciuman ganas Paquito, supir Paquito hanya menganggap hal ini sebagai angin saja. Benar-benar kuat iman. "Lalu?" Tanya Paquito yang tidak melihat situasi.

Perlahan sembari mencium, Paquito menindih Chou lagi. Bikin si pihak bawah ini memerah seketika, "mhmnn.." Chou memejamkan matanya erat. Melainkan, Paquito masih menciumi bibirnya dengan ganas. Ciuman itu dilepaskan,

"Baiklah, ayo berangkat." Ucapnya kearah supir mobilnya, dengan segera langsung menancap gas dan menuju ke tujuan tempat Chou. "Bibirmu masih manis seperti biasa." Lanjutnya menarik Chou agar duduk, "ck, ampe disana jangan minta aneh-aneh ke gw." Balas Chou mengusap bibirnya.

Paquito mengangguk, dan kembali duduk menghadap ke depan. Chou mengusap wajahnya berkali-kali karena memerah padam, akibat ulah Paquito. 'dasar pemalu' batin Paquito melirik kearah Chou.

***

Chou menghirup udara segar di sebuah festival makanan outdoor, ia mengecek jam tangannya. "Gece, temen gw udah pada nyampe ini." Ucapnya langsung berjalan duluan, Paquito masih bersantai. "Dasar." Sepatah kata darinya, lalu segera menyusul Chou.

Keramaian memenuhi tempat, Chou harus melihat ke sekitar untuk mencari keberadaan teman-teman lamanya. "Chou! Disini!!" Teriak seorang perempuan dari kejauhan, Chou menengok ke sumber suara menampilkan perempuan berambut pink itu. Siapa lagi kalau bukan Beatrix.

"Beatrix!" Sapa Chou dengan senyuman lebar di wajahnya, perempuan yang dipanggil Beatrix itu menghampirinya. "Wow, kamu berbeda jauh!" Pujinya dengan nada senang, ia menggenggam tangan Chou. "Ayo, yang lain sudah menunggu!"

Beatrix menarik Chou ke sebuah meja yang sudah dipesan, beberapa orang sedang asik duduk disana. Chou mengingatnya, mereka adalah teman masa SMA. "Chou?!" Seorang perempuan lain dengan kepangan rambut menatap kaget kearah Chou.

Perempuan dikuncir dua itu juga menatap kaget kearah Chou, "gila! Perbedaan yang keren!" Puji perempuan itu berbinar-binar. Chou hanya terkekeh kaku lalu duduk di bangku kosong, "terima kasih, tak usah berlebihan." Ucapnya tidak enak.

𝗧𝗛𝗘 𝗕𝗢𝗫𝗘𝗥 𝗔𝗡𝗗 𝗠𝗥.𝗥𝗔𝗣𝗣𝗘𝗥 [✓]Where stories live. Discover now