Menghilang

2.2K 257 39
                                    

"Chou, tidak baik berlamun terus menerus!"

Selena menepuk lengan Chou yang duduk disampingnya, sontak itu membuat lamunan Chou bubar. "Hm? Eh, sorry².." ucap Chou pelan, tatapannya terlihat mati. "Lagi ada masalah? Kenapa?" Tanya Brody khawatir, Chou langsung menggeleng lalu menatap ke arah lain.

"Gw.. gak papa." Balas Chou bohong, ia menatap datar lantai cafe yang bersinar akibat cahaya terang. Selena dan Brody saling tukar pandangan, ada niatan membantu tapi Chou tampak tidak mau dibantu.

Di sisi lain, Chou menghela nafas. Tangannya terus memainkan sedotan, 'sudah nyaris mau 1 minggu, dan dia benar-benar menghilang tanpa kabar.' batinnya memikirkan Paquito. Ia kembali menyipitkan matanya, mengingat bahwa Paquito lah yang menghentikan perjanjian ini.

Tiba-tiba Chou berdiri secara mendadak, membuat kedua temannya kaget. "Ke toilet." Ucapnya singkat dan berjalan kearah toilet, "Brody, Chou ada masalah apa ya? Dia jadi sering ngelamun, trus kek orang gak niat hidup." Ucap Selena, Brody menghela nafas.

"Entahlah, tapi dia jadi gitu setelah kejadian dianter Paquito." Balas Brody menatap piring kosong, Selena terdiam lalu ikutan berpikir. "Semoga saja masalah mereka cepat terselesaikan." Ucap Selena, Brody mengangguk pelan.

Di toilet,

Chou mencuci mukanya dengan air wastafel, setelah selesai ia menatap dirinya sendiri di depan cermin. Sekilas, muncul bayangan saat ia melakukan seks dengan Paquito di kamar mandi hotel. "bangsat." Umpatnya menunduk lalu menghela nafas, mencoba tetap netral.

"Dia udah menghentikan janji Chou, apa yang perlu lu galau in?" Gumamnya sembari menyisir rambutnya kebelakang dengan kasar, "kenapa gw jadi galau? Kenapa, gw.." Chou tidak melanjutkan kata-katanya. Tangannya mengepal kuat, lalu tampak mau meninju siapapun yang lewat.

Chou kembali menghela nafasnya, harus tetap tenang. Ia sangat mudah tidak bisa dikendalikan, Chou mengusap kasar wajahnya lalu berjalan keluar toilet.

'semua akan berjalan baik, dan gw akan bisa ngelupain dia. Pasti, inget ada Angela.'

Ia mengambil tempat duduk sebelumnya, dan fokus ke minumannya. Di sisi lain Selena dan Brody masih menatapnya khawatir, "gw gak papa, sans. Cuman agak ngantuk." Ucap Chou yang sadar sedang diliatin. "Serius?" Tanya Brody memastikan.

Chou menengok kearah Brody, lalu tersenyum tipis. "Serius." Balasnya bohong.

***

Chou berbohong.

Ia sebenernya tidak bisa melupakan Paquito dari pikirannya, apalagi surat kecil itu. Padahal mereka berhubungan hanya karena nafsu, tapi sekarang.. Chou seperti seseorang yang di goshting idamannya. Beruntung ia bukan pria lemah yang mudah menangis, Chou berusaha mencari alasan jelas Paquito menghentikan perjanjiannya.

"Hei, Chou. Ayo semangat." Ucap Brody menepuk punggung lawannya, ia tersenyum simpul. Chou menengok kearah Brody, lalu membalas dengan senyuman kecut. Ia menatap kedepan, kearah teman-temannya yang sibuk berbincang di taman mereka berkumpul.

Brody bersender di pohon, "lu tau? Jika lu lagi punya masalah berat, nangis atau berteriak lah. Itu membuat lu lebih lega pastinya, apalagi kalau di gunung." Ucapnya membuka topik. Chou masih diam, ia memainkan jarinya. "Mungkin, akan gw coba." Balasnya singkat.

"Jangan menahan ataupun membohongi perasaan, ataupun diri lu sendiri. Itu gak akan merubah apapun, jika lu emg mau nangis. Nangis aja, kalau lu mau mengatakan sesuatu ke orang itu. Maka, katakanlah."

Perkataan Brody seakan membuka pikiran Chou yang sudah dipenuhi banyak pertanyaan, "hei Chou! Mau bermain skateboard??" Tawar Benedetta dari kejauhan. "Thanks, Brody." Ucap Chou berdiri dari duduknya, lalu mengambil skateboard nya.

𝗧𝗛𝗘 𝗕𝗢𝗫𝗘𝗥 𝗔𝗡𝗗 𝗠𝗥.𝗥𝗔𝗣𝗣𝗘𝗥 [✓]Where stories live. Discover now