[ Spesial eps - #4 ]

2.8K 198 22
                                    

Gusroth editions
____________

"selamat pagi tuan Gusion!"

Gusion dengan baju piyamanya, berjalan mengabaikan sapaan pembantunya. Rambutnya yang acak-acakan dengan setengah tertutup, terkesan lucu untuknya.

Ia berhenti di depan kamar Dyrroth, lalu langsung membukanya tanpa permisi. Bisa dilihat Dyrroth masih tertidur lelap dikasurnya sendiri, "Dyrroth, bangun. Hari ini lu sekolah." Ucap Gusion berjalan kearah kasurnya.

"Oi, tukang tidur."

Gusion menaiki kasurnya, lalu menepuk-nepuk paha Dyrroth. "Bangun njai, mau telat lu?" Tanyanya, Dyrroth yang merasa terganggu tidurnya perlahan mengerutkan keningnya. "Umhn.. apasih.." gumamnya, lalu perlahan membuka matanya.

Dyrroth terkaget saat Gusion berada diatasnya, "BANG LU MAU MERKOSA GW YA?" tuduhnya dengan nada kencang. Gusion langsung menutup mulutnya, "Paan sih, gw kan kalau bangunin lu selalu kek gini. Alay lu, diem kgk?" Ancam Gusion.

Dyrroth ngangguk-ngangguk nurut, lalu melepaskan tangan Gusion. "Yaelah bang, panik amat." Gusion mendengus lalu turun dari kasur, "cepetan bersiap, kali ini gw yang nganterin lu sekolah." Ucapnya.

"B-Beneran bang?!" Tanya Dyrroth memastikan.

Gusion berhenti di depan pintu, lalu tersenyum. "Cepet." Ucapnya, Dyrroth langsung turun dari kasurnya dan mengambil handuk. "Roger!" Balasnya masuk kamar mandi.

Setelah itu, Gusion kembali ke kamarnya juga untuk bersiap-siap.

...

Gusion berdiri, bersamaan Dyrroth yang sedang memakan roti sarapan. Di depan gerbang, menunggu sopir mengeluarkan mobilnya. Gusion menepuk-nepuk kepala Dyrroth yang fokus mengunyah roti, "ada yang mau gw bicarain ama lu, tapi pas kita di mobil." Ucapnya.

Ting Ting!

Mobil hitam berhenti di hadapan mereka, supir langsung keluar lalu memberikan kuncinya ke Gusion. Dyrroth menghabiskan sisa rotinya, lalu langsung masuk ke dalam mobil. Mengambil duduk disamping supir, Gusion sebagai penyetirnya.

"Loh, kok lu yang ngendarain bang?" Tanya Dyrroth heran, Gusion memasang sabuk pengaman. "Ada yang mau gw bicarain ama lu, khusus berdua." Balasnya, lalu menyalakan mesin. Dyrroth mengerutkan keningnya lalu ikutan memasang sabuk pengaman.

Broom!

Mobil berangkat, Gusion tampak memakai kacamata hitamnya. "Gini, gw mau nanya ama lu. Gimana kabar keluarga lu?" Tanya nya, Dyrroth terdiam lalu memandangi keluar jendela.

"Apa yang diharapkan bang? Gw gak bisa ngerasain hangatnya keluarga bareng mereka, gw lebih demen kalau bareng lu bang." Balas Dyrroth yang masih memandangi keluar jendela, Gusion melirik kearahnya sekilas.

"Seneng sih, bisa ketemu keluarga asli. Tapi, gw udah terlalu nempel ama lu bang. Jadi, rasanya kek-"

Dyrroth menjeda ucapannya saat menatap kearah tangan Gusion, yang mengusap pelan pahanya. Dyrroth berganti pandangan kearah Gusion yang fokus ke depan jalanan, "gw gak mau lu merasa terpaksa buat cerita, setidaknya gw tau alasan lu kenapa begitu. Itu udah cukup." Ucap Gusion.

Genggaman Gusion sedikit mengerat, lalu ia menghela nafas. Dyrroth membulatkan matanya, lalu perlahan membalas genggaman tangan Gusion. "Hm?" Gusion menengok, lalu menatap Dyrroth.

Sebuah seringai kecil muncul diwajahnya, "lu demen ya ama gw?" Tanya Gusion. "Najis, pede banget." Balas Dyrroth, ia langsung melepas pegangannya. Gusion terkekeh geli, lalu kembali fokus ke jalanan.

Dyrroth menopang dagu, lalu sekilas melirik Gusion yang masih tersenyum khas nya.

***

Dyrroth keluar dari mobil, "oi." Panggil Gusion yang membuka jendela. "Apa?" Tanya Dyrroth dengan wajah jengkel, Gusion menurunkan kacamata hitamnya. "Belajar yang bener, pulang nanti gw jemput. Kita jalan-jalan." Ucapnya.

𝗧𝗛𝗘 𝗕𝗢𝗫𝗘𝗥 𝗔𝗡𝗗 𝗠𝗥.𝗥𝗔𝗣𝗣𝗘𝗥 [✓]Where stories live. Discover now