Nginep!

3.1K 252 54
                                    

"nginep?"

Paquito menatap kearah Chou yang disampingnya, "huum, bareng temen-temen lama ama yang biasa main di taman. Boleh??" Tanya Chou. Mereka sedang berjalan-jalan di sekitar perkotaan, Paquito tampak berpikir sejenak.

"Ada syaratnya tapi.." balasnya tersenyum iseng, Chou mengerutkan keningnya. Tangan Paquito perlahan merangkul Chou, lalu berbisik di telinganya. "Cium saya dulu." Mintanya, Chou memerah seketika.

"Ish, ini kan lagi di publik.." balas Chou malu, Paquito terkekeh. "Yaudah, ciumnya pas di rumah aja ya, abis itu nanti saya ijinin. Mau makan dulu gak nih?" Tawar Paquito, Chou mengangguk nurut. Tangan Paquito yang merangkul turun, lalu menggenggam tangan Chou.

Keduanya sekarang bergandengan, lalu berjalan ke arah cafe yang mereka tuju.

***

"Bagaimana?" Tanya Chou, ia memakai jas yang simpel namun elegan. Paquito mengangguk, ia tampak menyukainya juga. "Sangat cocok, untukmu." Balasnya, Chou terkekeh. "Tolong, bungkus yang ini." Ucap Paquito kearah mbak penjual.

Chou melepas jas tersebut, dan kembali memakai baju santainya. Ia memegang tangan Paquito, "baiklah, selanjutnya kita akan pulang. Oke?" Tawar Paquito. Chou mengangguk setuju, keduanya langsung keluar dari toko baju.

"Enaknya, habis ini kamu mau kemana? Nanti saya anterin." Tanya Paquito, Chou menggeleng sebagai jawaban. "Gak mau kemana-mana, pulang ke rumahmu aja." Balasnya, Paquito mengangguk paham lalu berjalan bersama Chou ke parkiran.

Mereka berdua berhenti di mobil pribadi Paquito, "Paqui, boleh nanya gak?" Tanya Chou yang menengok kearah lawannya. "Boleh, tanya aja." Balas Paquito, ia mengecek jam tangannya. "Kenapa kamu gak bawa mobil sendiri aja?" Tanya Chou.

Paquito terdiam, ia mengerutkan keningnya lalu menggaruk tengkuknya kaku. "Gimana ngomongnya ya.." ucapnya, Chou menaikkan satu alisnya. "..saya, gak bisa bawa mobil.." lanjut Paquito, dengan nada pelannya. "Pfft-" Chou reflek menahan tawanya.

Paquito menatap bingung, tepat kearah Chou yang reflek tertawa geli. "Maaf.. maaf, aku tidak tau.. kau gak bisa bawa mobil..." Ucapnya di sela-sela tawanya, Paquito mendengus lalu tersenyum tipis sekilas.

"Apa yang lucu, hm? Kau meledek saya?" Tanya Paquito, ia merangkul pinggang Chou. "Ehh kan udah maaf.." balas Chou yang awalannya tertawa menjadi menunjukkan ekspresi peace, Paquito tidak menjawab melainkan langsung menciumi kuping Chou.

Chou reflek memejamkan mata, Paquito yang awalannya menciumi kupingnya malah turun ke leher sembari kedua tangannya meraba bagian belakang Chou. "Umhn.. Paquii.. lagi di publik.." ucap pelan Chou malu, Paquito mengisap kuat leher Chou hingga meninggalkan tanda.

Kedua sosok pria lain menatap dari kejauhan kegiatan pasangan itu, "bang, gw kgk salah liat kan?" Tanya Dyrroth menurunkan kacamata hitamnya. Gusion tak kalah kagetnya, "kagak cil, kali ini mata lu sehat." Balasnya.

"Anjritt, itu bang Chou ama siapa??" Lanjut tanya Dyrroth kepo, Gusion menyipitkan matanya dan melihat kedua pasangan yang lagi bermesraan dari jauh. "Paquito gak sih? Ciri-cirinya kek gitu." Balasnya, Dyrroth menatap tidak percaya.

"Gw kira bang Chou ditinggal nikah, wkwk." Reflek Dyrroth menutup mulutnya saat tertawa, Gusion langsung memukul pelan kepala Dyrroth. "Duh." Ucap Dyrroth memegang kepalanya, Gusion mendengus.

"WOE BANG, MEREKA NGAPAIN ITU!" Teriak Dyrroth sembari menunjuk kearah Paquito dan Chou, sontak Gusion langsung menarik bocah itu menjauh sebelum ketauan oleh Chou.

"Eh curut, lu kalau teriak liat keadaan napa. Kalau kita ketauan gimana?" Tanya Gusion mendorong Dyrroth sembari berjalan menjauh dari PaquChou, "yaelah bang, bagus dong! Biar kita ucapin selamat sekalian." Balas Dyrroth memberikan cemberut.

𝗧𝗛𝗘 𝗕𝗢𝗫𝗘𝗥 𝗔𝗡𝗗 𝗠𝗥.𝗥𝗔𝗣𝗣𝗘𝗥 [✓]Where stories live. Discover now