[ Spesial eps - #3 ]

4K 232 69
                                    

Panggilan
_____

"mas."

Paquito menghentikan aktifitas menulisnya, ia menengok kearah Chou yang berdiri dengan tatapan polos. "Kamu manggil saya?" Tanya Paquito memastikan, Chou mengangguk sembari terkekeh.

Chou yang hanya menggunakan T-shirt oversize, berjalan menghampiri Paquito lalu melihat pekerjaan yang sedang dilakukan pasangannya. "Mas, lagi ngapain?" Tanya Chou kembali.

Paquito mengerutkan keningnya, lalu kembali mengerjakan berkas. "Lagi kerjain biodata pribadi, kenapa?" Balasnya, Chou memberikan ekspresi jengkel. "Kok gak bales make panggilan sayang??" Tanyanya, "loh, kamu mau?" Balas Paquito.

Chou mendengus, lalu langsung berjalan kearah pintu kamar.

"Dek."

Tiba-tiba Paquito memanggilnya dari belakang, Chou langsung membeku di tempat. Ia perlahan menengok ke belakang, menatap kearah Paquito yang berdiri dari kursinya. "Mas cuman jawab pertanyaan mu loh, kok kamu malah pergi?" Tanyanya.

Wajah Chou merah padam seketika, saat Paquito berdiri di hadapannya. 'wuanjir, ber damage.' pikir Chou, "kenapa dek? Kok wajahmu merah?" Tanya Paquito mengecek suhu, Chou reflek memejamkan mata.

"Gak papa-.." balasnya pelan, Paquito tersenyum miring sekilas. Ia meraba pinggang Chou yang langsing, "kok malu? Padahal kamu yang mancing saya duluan." Ucapnya. Tangan Paquito seakan menarik badan Chou agar ke dekapannya, Chou perlahan membuka matanya.

"Iseng doang kok-" saut Chou, ia memegang lengan Paquito. "Mau apa kamu? Ampe manggil mas-mas gitu?" Potong Paquito, ia mengecup bibir Chou. "..cuman isengg, beneran.." balas Chou malu.

"Mas gak percaya."

Tangan Paquito yang awalannya memegang pinggang, perlahan meraba lalu mengangkat satu kaki Chou. "Hmh!" Chou reflek memejamkan mata erat saat Paquito menjilati kupingnya, lalu mengigitnya.

Paquito mendorong Chou kearah pintu tertutup, lalu kembali melakukan kegiatannya. "P-Paqui-" . "Panggil saya Mas, Chou." Potong Paquito, Chou memberikan ekspresi malu. "M-Mas- nghnh!" Panggil Chou.

Tangan Paquito mulai masuk ke dalam kaus oversize Chou, meraba punggung sang sub. Ia juga menjilati kuping hingga leher Chou, sampai meninggalkan tanda. Chou hanya bisa memegang erat lengan Paquito.

Drrt drrt!

Kegiatan pasangan itu seketika berhenti, Paquito menghela nafas berat. Ia tampak memberikan ekspresi jengkel, lalu langsung melepas Chou. 'aman..' pikir Chou mengusap bajunya yang lecek, ia tersenyum tipis sekilas menatap Paquito.

"Halo."

Gerakan Paquito sedikit kasar, mungkin ia kesal karena waktu romantisnya di ganggu oleh penelpon ini. Chou terkekeh, lalu keluar kamar Paquito untuk mengambil snack.

"Ah- selamat sore tuan Chou!"

Sapa salah satu pelayan dirumah, Chou hanya menyapanya balik dengan senyuman lalu langsung menuju ke dapur. Suasana sepi membuat Chou lebih enak mencari snack di sore hari, biasanya ada 1-2 pelayan di daerah dapur.

Chou membuka laci, lalu mengambil sebuah toples berisi cookies. Ia membukanya, lalu memakannya. "Dek, kok mas di tinggal sih?" Tiba-tiba Paquito memeluk Chou dari belakang, ia mengendus tengkuk lawannya.

Chou yang mengunyah kembali terdiam lalu menutup toplesnya, "mau lanjuttin yang tadi gak?" Tawar Paquito. Kuping Chou memerah, Paquito menatapnya sekilas lalu beralih ke toples yang Chou pegang.

"Makan apaan tuh?" Tanyanya, Chou langsung menyodorkan toples itu. Paquito membuka mulutnya, Chou yang tau maksudnya langsung menyuapi pria itu.

"Manis banget." Komennya, "loh, ku pikir kamu suka manis." Balas Chou. Paquito menggeleng, "adek kan udah manis." Sautnya menggunakan panggilan khusus lainnya. Chou kembali memerah, 'sialan, malah dilanjutin.' pikirnya malu.

𝗧𝗛𝗘 𝗕𝗢𝗫𝗘𝗥 𝗔𝗡𝗗 𝗠𝗥.𝗥𝗔𝗣𝗣𝗘𝗥 [✓]Where stories live. Discover now