Epilog

3.3K 255 53
                                    

"...aghhn.. hah hah.."

Chou mendongak, menelan ludahnya secara kasar. Ia perlahan membuka matanya, lalu menatap kearah laci sebelah kasur. "Nghh.. jam berapah??" Tanyanya, Paquito ikutan menengok. "Ini masih jam 10 malem, kenapa?" Tanya baliknya.

"Kita.. harus cepetan tidur.." ucap Chou sembari mengatur nafasnya, Paquito mengecup kening lawannya. "Ngantuk?" Tanyanya memastikan, Chou menggeleng sebagai jawaban. 'mana ada orang ngantuk pas nge seks.' pikir Chou.

Paquito menjilati kuping Chou, lalu mengigitnya hingga meninggalkan tanda. "Nghh! Besok.. kita.." ucap Chou menjeda, ia tampak memegangi lengan Paquito yang berbentuk. "Ah.. ya, pergi ke tunangan teman saya." Saut Paquito.

Chou mengangguk, lalu menatap kearah Paquito. Mereka berciuman, Paquito sedikit kasar kali ini. "Mhmnnh.. ahh.. Paqui.." Ucap Chou di sela-sela ciuman, Paquito memejamkan matanya.

"Chou, setiap kau memanggil nama saya.. itu membuat saya semakin bergairah." Ucap Paquito, sembari menghentakkan miliknya lebih keras.

"Aghhn!" Chou reflek memejamkan mata erat, sembari mengerutkan keningnya. "Ahhn!" Ia menyekram lengan Paquito, di sisi lain Paquito tampak menciumi leher Chou. Tangannya meraba pinggang Chou, "hei, hei.." panggil Paquito.

"Sayang."

Chou langsung membuka matanya, "a-apakah kau barusan memanggilku.. sayang??" Tanyanya memastikan. Paquito terkekeh, lalu mengangguk. 'sial, pria ini gak bisa berhenti membuatku salting.' pikir Chou sembari menutup setengah wajahnya.

Paquito terkekeh melihat tingkah Chou, "dengarkan saya dulu.." ucapnya sembari menahan kedua pergelangan tangan Chou. "Acaranya itu malam oke.. kita masih punya banyak istirahat, jadi gak akan masalah jika kita nge seks hingga larut." Lanjutnya.

Chou menatap Paquito, matanya masih berkaca-kaca. "..apakah itu termaksud ngode..?" Tanya Chou pelan, Paquito tersenyum penuh arti.

"Umhhnn~ Paquii.." Chou memejamkan matanya kembali saat Paquito menjilati kupingnya, di sisi lain Paquito semakin ganas melakukannya. Ia memegang erat pergelangan tangan Chou, "..hah.. manisnya.." bisik pelannya di samping kuping Chou.

"Ukh- ah.. sayang.." Lanjutnya sembari menghentakkan miliknya lebih dalam, kaki Chou tersentak hebat. "Akghhnn!" Chou menangis kembali, Paquito menatapnya lalu mencium Pipi dan sisa air mata Chou.

"Sakit ya?" Tanya Paquito memastikan, Chou mengangguk-angguk. "Se-Se gede itu.. mana mungkinh.. gak sakit.." balasnya, Paquito terkekeh menanggapinya lalu mencium Chou kembali.

Chou menyipitkan matanya, lalu memeluk leher Paquito. Mereka melepaskan ciumannya, "2 jam lagi ya." Ucap Paquito tersenyum. Chou langsung terdiam,

"Paqui.."

"Hahahah.."

...

"Akghhnn!! Nghh.."

Chou meremas sprei kasur, ia memejamkan matanya erat. Di sisi lain Paquito masih menahan satu tangan Chou di belakang, badannya sudah berkeringat hebat seperti Chou.

"1 jam lagi, masih kuat kah..?" Tanya Paquito memastikan, Chou menelan ludah secara kasar. "gAkkh.. capekk.." balasnya, "tapi sebelumnya kamu kuat kok, kan waktu awalan nge seks kita nyaris 5 jam." Ucap Paquito.

Chou memberikan ekspresi jengkel, "bedaaa.. kan itu.. pas mabuk.. hahh.." balasnya dengan nafas terpatah-patah. Paquito menghela nafas panjang, ia menjeda gerakannya. Ia juga melepaskan genggamannya dari tangan Chou, "hah.. hah.."

Paquito menciumi tengkuk dan punggung Chou yang sudah berkeringat hebat, di sisi lain Chou tampak mengatur nafasnya dahulu. "Yaudah.. karena kamu udah cape, saya berhenti.." ucap Paquito. Ia melepaskan miliknya dari hole Chou, "hah.. hah.." Chou bernafas lega.

𝗧𝗛𝗘 𝗕𝗢𝗫𝗘𝗥 𝗔𝗡𝗗 𝗠𝗥.𝗥𝗔𝗣𝗣𝗘𝗥 [✓]Where stories live. Discover now