[ Spesial eps - #6 ]

3.1K 177 21
                                    

Selena cemburu
_________

"hei, hei~"

Lunox perlahan membuka matanya lalu menatap kearah Selena yang sudah tersenyum simpul, "pagi lunox sayangkuuu, bagaimana tidurmu??" Tanya Selena happy.

"Apakah nyenyak? Sakit? Pegal??" Lanjutnya.

Lunox hanya terkekeh menanggapi ucapan Selena, "aku baik-baik saja, Selena. Tak perlu khawatir." Balasnya. Selena tersenyum senang, lalu memeluk Lunox yang sudah telanjang total.

Ya, mereka berdua sama-sama telanjang.

"Haaa dada kita saling bertemu, itu sangat enak." Ucap Selena frontal, Lunox hanya bisa menepuk-nepuk punggung Selena sembari memejamkan matanya kembali.

"Ah, Selena. Hari ini aku ada jadwal pergi ke tempat pengambilan foto." Ucap Lunox mengangkat kepalanya, menatap kearah Selena. "Benarkah? Apakah kau disuruh foto juga??" Tanya Selena memberikan ekspresi kepo, Lunox menggeleng.

"Kalau begitu, apakah aku boleh ikut bersamamu?" Tanyanya.

Lunox perlahan bangun, selimut yang menutupi seluruh badannya mulai turun. "Tentu saja." Balas Lunox tersenyum simpul, Selena terkekeh senang.

Drrrt drtt!

Tiba-tiba hp Selena berdering, "ukh, pasti dari Chou." Gumamnya jengkel. Selena langsung bangun dari kasurnya, dan meraih hpnya.

"Halo." Sapa datar Selena.

Lunox terkekeh, lalu bersender di pinggiran kasur. Ia menatap rambut panjang milik Selena, lalu tampak mulai memainkannya. "Beneran? Boong? Kalau bohong, jangan harap penis lu berdiri lagi Chou." Ancam Selena kesal, lalu mematikan hpnya.

Selena mengembungkan pipinya kesal, lalu memberikan ekspresi seperti anak kecil kearah Lunox. "Hei, ada apa?" Tanya Lunox peka, Selena langsung memeluk perempuan di hadapannya itu lalu mendusel di antara dada Lunox.

"Chou ngomong, hari ini ada jadwal foto lagii. Aku kan maunya nemenin kamu ambil hasil foto, bukan ketemu ama dua lelaki itu lagi." Jelas Selena ngambek.

Lunox hanya bisa membalas pelukannya, lalu mengusap pelan helaian rambut Selena. "Yaudah, gak papa.. lagian itukan emang pekerjaanmu." Ucapnya tenang, tangan Lunox beralih memegang wajah Selena lalu mengarahkan kewajahnya.

"Aku bisa kok ambil foto sendiri, nanti nyusul ke tempat mu. Okay??" Lanjut Lunox.

Selena memberikan ekspresi sulit dimengerti, tapi perlahan tersenyum. "Iyawww okee" balasnya senang, Selena mengecup singkat bibir Lunox secara berkali-kali. Lunox hanya terkekeh geli.

***

Di gedung pemotretan Lunox,

Lunox dengan pakaian anggun nya, menggunakan dress simpel cantik di tambah sepatu hak kecil. "Ah, ini dia hasil foto shot mu. Lunox, seperti biasa! Para designer sangat puas dengan hasilnya." Ucap sang fotografer memberikan berkas besar.

Lunox tersenyum simpul dan menerimanya, "terima kasih banyak, kalau begitu aku permisi pulang." Balasnya. Fotografer mengangguk paham, setelah itu Lunox berjalan keluar dari gedung pemotretan.

Baru saja menapakkan kaki di luar gedung, tiba-tiba seseorang memanggil Lunox. "Lunox." Sontak, Lunox menengok ke belakang dan mendapati pria tinggi dengan rambut hitam pekatnya.

"Ah.. Pak leomord?"

Leomord berjalan menghampiri Lunox, lalu berdiri berhadapan. "Saya mencarimu dimana-mana." Ucapnya, Lunox memberikan ekspresi bingung. "Eum.. ada apa?" Tanyanya.

𝗧𝗛𝗘 𝗕𝗢𝗫𝗘𝗥 𝗔𝗡𝗗 𝗠𝗥.𝗥𝗔𝗣𝗣𝗘𝗥 [✓]Where stories live. Discover now