Di pertemukan

4.1K 290 180
                                    

Seminggu kemudian,

"really Selena? Dengan maksud apa lu ngajakin kita berdua, buat nemenin lu jalan-jalan gak jelas di perkotaan kek gini?"

Chou memberikan ekspresi malas, Selena yang berada di depan mereka menengok. "Dasar bawel! Gw ada alasan buat ngajak lu berdua, pokoknya harus ikut gw. Titik!" Balasnya, Brody hanya sibuk mendengarkan musik dari headset nya.

"Ck, setidaknya beri kami tujuan yang benar!" Komen Chou kembali, ia menatap sekitar yang masih ramai pengunjung. "Aha! Itu cafe nya, kalian berdua stay disini okay!" Perintah Selena, "lah trus buat paan kita ngikut?" Tanya Chou. "Jadi bodyguard dong" balas Selena dengan santai lalu berjalan ke cafe yang dituju.

Brody sibuk asik mendengarkan musik sendiri, melainkan Chou menatap kepergian Selena dengan wajah kesal. "Bodyguard paan, babu kali." Gumam Chou dan duduk di kursi taman, ia melihat sekelilingnya sebentar.

Saat asik memandangi sekitar, tiba-tiba Chou terpaku pada satu arah. Ia berdiri, lalu langsung berlari begitu saja. Brody yang asik mendengarkan musik tidak terlalu ngeh, sampai Selena datang. "Brody, mana Chou?" Tanya Selena menepuk pundak Brody.

Brody menatapnya, melepas headsetnya. "Apa?" Tanyanya, Selena mengerutkan keningnya. "Mana Chou?!" Tanyanya balik, Brody menengok ke samping lalu terdiam. "Keknya dia pergi-" . "Kita harus cari!" Ucap Selena menarik Brody.

***

Chou berlari, menerobos keramaian begitu saja. Ia tidak peduli jika orang marah karena menabraknya, ataupun ia berjalan diarah berlawanan. Tangannya tampak mau meraih sesuatu di depan,

"Paquito!"

Panggilnya, dan berhasil memegang tangan pria dihadapannya. Perlahan, pria yang dipanggil Paquito itu menengok kearah belakang. Chou membulatkan matanya saat melihat sang petinju itu, sesuatu muncul kembali.

Perasaan suka, tidak. Senang? Chou tidak bisa mendeskripsikan perasaannya, tapi sesuatu tampak tumbuh dari tubuhnya.

"Chou.." balas Paquito pelan, ia membalikkan badannya dan menghadap kearah Chou. "Hei.. eum, apa kabar..?" Tanya Chou gugup, tunggu? Kenapa ia gugup?

"Baik, bagaimana denganmu?" Tanya balik Paquito.

"Seperti yang kau liat, sebenernya gw mau minta maaf.." ucap Chou memainkan jari, ia malu untuk menatap Paquito. "Untuk?" Tanya Paquito, Chou mengangkat kepalanya. "Tentu saja karena telah mengatai lu, dan cewe lu." Jelas Chou dengan nada sedikit berat diakhir.

Paquito tampak mengerutkan keningnya, "apakah kau masih menyimpan dendam, karena saya pergi begitu saja?" Tanya Paquito. 'tentu saja bodoh!' batin Chou, ia menggeleng. Keduanya terdiam.

"Eum, hei. Kita bisa berbicara lagi kapan-kapan. Oke? Saya, ada urusan juga di rumah." Ucap Paquito beralasan.

Chou langsung menatapnya, ia mengerutkan keningnya. Sesuatu dari mulutnya seperti ingin keluar, tapi entah mengapa Chou ragu mengatakannya. Paquito berbalik arah, lalu berjalan lurus dan mulai menjauh dari Chou.

Sekilas, Chou mengingat perkataan dari Paquito.

"Chou, cobalah jujur sesekali."

Tangan Chou mengepal, ia menatap lurus kearah Paquito yang sudah mulai jauh. Kakinya yang perlahan berjalan, mulai berlari mengejar Paquito.

"PAQUITO! GW SUKA SAMA LO!!" Teriak Chou.

Paquito menghentikan langkahnya, Chou menarik nafas panjang dan menatap punggung pria itu. Perlahan, Paquito menatap kearah belakang dengan ekspresi kaget.

"apa yang kau katakan barusan?" Paquito berbalik menghadap kearah Chou, wajahnya sedikit kaget mendengar apa yang Chou katakan barusan. Chou mengeraskan rahangnya, ia mengepalkan tangannya erat lalu menatap serius kearah Paquito.

𝗧𝗛𝗘 𝗕𝗢𝗫𝗘𝗥 𝗔𝗡𝗗 𝗠𝗥.𝗥𝗔𝗣𝗣𝗘𝗥 [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang