LARGAS || 13

898 80 2
                                    

         13. Stop

"Tumben." Brenda berujar pelan sambil melirik Zelin yang duduk di sampingnya, sekarang ibu dan anak itu tengah berada di dalam mobil, entah siapa yang menyetir Brenda tidak kenal. Brenda tidak tahu dia akan dibawa kemana. Tapi dalam hatinya ada sedikit rasa senang, sudah lama dia tidak pernah berduaan bersama Zelin.

Mereka berangkat dari pagi, namun sampai sekarang belum sampai juga. Yang membuat Brenda terheran-heran adalah, sang penyetir membawa mobil masuk ke dalam hutan. Apakah mobil bisa dibawa ke sana?

Zelin terkekeh, ia menatap anakya, kemudian mengusap rambut hitam panjang yang dibiarkan tergerai itu. "Tumben apa? Bukannya kamu senang aku bisa ada di samping kamu?" tanya Zelin menaikan sebelah alisnya, ekspresi wajahnya membuat Brenda gelisah. Dia tidak sepenuhnya percaya pada Zelin.

"Iya," jawab Brenda singkat, di memalingkan wajah ke arah jendela, pemandangannya rerlihat indah, hamparan padang rumput yang luas, mampu menyegarkan mata dan membuat suasana hati menjadi tenang.

Terjadi keheningan di mobil, sampai mobil itu tepat berhenti di depan sebuah gubuk. Sekelilingnya tidak ada bangunan apapun, hanya ada padang rumput yang luas beserta beberapa hewan seperti kambing tengah memakan rerumputan pendek.

 Sekelilingnya tidak ada bangunan apapun, hanya ada padang rumput yang luas beserta beberapa hewan seperti kambing tengah memakan rerumputan pendek

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Ayo turun," ajak Zelin, dia memamerkan senyuman lebar. Brenda menurut saja, dia mencoba berpikir positif, mungkin Mamanya akan bertemu seseorang. Mereka berdua berjalan masuk ke dalam gubuk, sedangkan sang supir berjalan ke arah perkebunan sayur tidak jauh dari sana.

"Hei, Mike," sapa Zelin setelah membuka pintu, dia melemparkan senyum kebahagiaan, dibalas oleh Mike dengan menaik turunkan alisnya.

"Ini anakmu, Zel?" tanya Mike mendekat ke arah Brenda dan Zelin.

Zelin kembali tersenyum lebar, lalu mengangguk. "Yes, dia cantik 'kan? Bagaimana?"

Sungguh sekarang Brenda tidak mengerti apa yang sedang mereka bicarakan, dia bingung. Untuk apa Zelin membawa dia ke sini? Dan satu lagi, Brenda tidak mengenal Mike, pria yang terlihat masih muda itu, mungkin diperkirakaan umur lelaki itu sekitar 28 tahunan. Dari nama sampai wajahnya, Brenda bisa menyimpulkan jika Mike bukan berasal dari kota ini. Melainkan luar negri.

"Tentu."

"Aku akan memberikan tambahan," bisik Mike pada telinga Zelin. Tentu saja Zelin tersenyum senang, kemudian Zelin menyamping menghadap Brenda yang masih terlihat bingung. "Mama nanti ke sini lagi, ada barang yang ketinggalan di mobil. Kamu tunggu di sini, oke?" Sebelum pergi, Zelin mengecup singkat pucuk kepala Brenda.

"Mau ikut denganku?" tanya Mike pada Brenda, tangan lelaki itu tidak bisa diam, ia terus mengelus pipi Brenda.

Brenda segera menggeleng, gadis itu terlihat ketakutan tapi Mike malah tersenyum lebar, dan langsung mengendong Brenda seperti karung beras. Brenda terus berteriak memanggiil Zelin, sampai pintu kamar tertutup.

LARGAS [Selesai]Where stories live. Discover now