Epilog

1.7K 87 10
                                    

Aku persembahkan extra part untuk menutup kisah ini, buat kalian yang masih tetep baca cerita ini terimakasih walau jarang vote sama komen.

Aku sering berpikir, mungkin mereka terlalu asik baca cerita aku, jadinya mereka lupa komen sama vote. Mengpede dikit gapapalah biar seneng😂🙏

Tapi tolonglah vote dan komen🙏 itu sangat berguna buatku ya.

Kenangan dan kembali bertemu?

Kenangan dan kembali bertemu?

Oops! Această imagine nu respectă Ghidul de Conținut. Pentru a continua publicarea, te rugăm să înlături imaginea sau să încarci o altă imagine.

"Gas, jujur aku beruntung banget bisa jadi pacar kamu," ungkap Brenda tersenyum malu-malu, bahkan tangannya tidak bisa berhenti meremas ujung buket bunga pemberian lelaki di sebelahnya

Oops! Această imagine nu respectă Ghidul de Conținut. Pentru a continua publicarea, te rugăm să înlături imaginea sau să încarci o altă imagine.

"Gas, jujur aku beruntung banget bisa jadi pacar kamu," ungkap Brenda tersenyum malu-malu, bahkan tangannya tidak bisa berhenti meremas ujung buket bunga pemberian lelaki di sebelahnya.

Suara kekehan kecil, terdengar dari Largas. Dia mengusap rambut hitam lurus Brenda, kemudia ia bersandar pada bahu Brenda. "Aku lebih beruntung," balas Largas membuat Brenda kembali salting.

Setelahnya terjadi keheningan, pandangan mereka fokus ke arah depan di mana di situ terdapat hamparan sawah. Sekarang keduanya duduk di atas kain putih.

....

Guys, putar lagu 🎵 John Mayer _You're Gonna forever in me.

Langit malam yang gelap, itu adalah kesukaan Brenda sekarang, berdiam diri di balkon kamar sambil mendongak ke atas langit kemudian mengingat momen-momen paling berharga dalam hidupnya yang mungkin tidak bisa terulang lagi. Mungkin jika dihitung, sudah lebih dari lima tahun Brenda bersembunyi dari orang-orang terdekatnya. Tapi ada juga rasa bersalah, karena dia telah berpura-pura mati, padahal jasat yang dikubur bukanlah dia. Melainkan penumpang lain. Brenda satu-satunya orang yang selamat dari kecelakaan bus itu.

"Kamu apa kabar, Gas? Aku kangen kamu. Aku tau kamu kakak aku, tapi prasaan aku masih sama. Bener kata kamu, kita cuman orang asing yang dipersatukan oleh cinta. Bahkan sekarang aku masih gak percaya kalo kita kakak, adik. Dan yah, pasti sekarang kamu udah bahagia 'kan sama Derai," gumam Brenda lalu memejamkan mata, tidak terasa cairan bening itu sudah keluar dari pelupuk mata.

LARGAS [Selesai]Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum