LARGAS || 20

993 68 4
                                    

20

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

20. Permintaan Rafael

Sudah satu minggu sejak perkemahan selesai, Largas tidak lagi melihat keberadaan Brenda. Bahkan di sekolahpun, Brenda tidak pernah muncul. Ternyata, Brenda suda
h tidak sekolah lagi. Entah karena apa, para guru tidak tahu alasan yang jelas. Sebenarnya Largas juga kadang selalu memikirkan Brenda, entah kenapa susah sekali untuk melupakan perempuan itu.

Mungkin karena, Brenda adalah perenpuan pertama yang membuat Largas jatuh cinta, jadinya sekarang Largas jadi susah untuk melupakannya. Tapi, sekarang Largas bingung, dia merasa tidak enak pada Derai, ia sadar bahwa perempuan selalu salah paham atas perlakuan lembut seorang lelaki. Jadinya sekarang Largas harus tanggung jawab, ia berusaha kembali membuka hati untuk perempuan lain yaitu Derai.

Tapi kenapa harus sesusah ini?

"Agas!" Largas tersadar dari lamunannya, dia menoleh ke arah sumber suara, terlihat Derai tengah berlari menghampirinya sambil membawa kantung kresek. Saat ini, Largas tengah duduk di kursi kayu pinggir lapang, ia baru saja bermain basket bersama teman-tannya, tapi mereka tengah pergi ke kantin. Dan Largas memilih untuk bersantai di sini, malas katanya harus berdesak-desakan di kantin.

Largas tersenyum singkat, saat Derai sudah berada tepat di depannya. Gadis itu membuka kantung kresek dan mengeluarkan sebotol air mineral.  "Nih minum, tadi aku nungguin kamu di kantin. Tapi kata Daren kamu gak ke kantin," crocos Derai. Setelah Largas menerima  botol itu, Derai duduk di samping Largas.

"Cepet banget ngomongnya," cibir Largas lalu mengacak rambut Derai gemas.

Derai tersadar, lalu menutup mulutnya. Jadi malu sendiri.

"Makasih minumnya, tau aja kalo lagi haus," sahut Largas lalu terkekeh.

"Sama-sama, Gas. Aku seneng kalo Largas nerima pemberian Derai," kata Derai dengan senyuman manisnya.

Largas hanya mengangguk, kemudian menegak habis air mineral itu, setiap pergerakan Largas. Derai selalu memperhatikannya, kenapa Largas harus seganteng ini, Derai jadi sadar bahwa memiliki Largas tidaklah mungkin.

Cowok itu memang tidak begitu terkenal di sekolah ini, tapi masih ada banyak orang yang selalu membicarakan Largas, apalagi setelah Largas menjadi kapten basket. Largas semakin dikenal terutama kaum hawa, melihat yang ganteng saja sudah heboh sendiri. Tapi ada juga yang tidak menyukai Largas, karena cowok itu menggantikan posisi Rafael, cowok famous di SMA Kejora. Rafael memang selalu menjadi perbincangan di sekolah ini, bahkan di sekolah lain.

"Kenapa? Ada yang salah?" tanya Largas saat menyadari bahwa sedari tadi, Derai menjadi diam  "eh, enggak kok," kata Derai tersentak.

"Lagi mikir macem-macem ya? Hayo."

"Apasi, Gas. Aku gak mikir macem-macem kok, kambuh lagi tuh nyebelinnya," kesal Derai mengerucut bibir lucu. Dipikir-pikir, Derai memang sangat cantik, tidak ada yang buruk sama sekali. Mungkin yang selalu menjelek-jelekan Derai itu hanya iri.

LARGAS [Selesai]Where stories live. Discover now