6. MENIKAH

12.4K 1K 16
                                    

HAPPY READING

JANGAN LUPA BERIKAN VOTE DAN KOMENTNYA YA 💚✨

"Jika memang namamu lah yang tertulis di Lauhul Mahfudz ku, maka pastinya cinta itu akan Allah tanamkan di hati kita berdua."

(Hanania Hazzafa Naeswari)

☁☁☁

Masih tidak pernah terlintas di pikiran Hana untuk menikah secepat ini. Dimana dia masih semester tiga dan akan segera terikat dengan hubungan pernikahan. Hubungan yang halal, yang dimana ketika Nathar menyentuh tangan Hana nantinya tidak akan menimbulkan dosa bagi keduanya.

Hari ini, tepat pagi hari Hana dan Nathar akan menikah. Tamu undangan sudah datang memenuhi rumah Hana. Saking mendadaknya, Naira yang notabennya sahabat Hana harus izin ke Kampus untuk tidak masuk kelas dikarenakan ada acara keluarga.

Ya, inilah maksud dari acara keluarga tersebut. Naira baru mendapat kabar kemarin malam dari Hana. Gadis itu terkejut dan mengucapkan selamat pada Hana. Sekarang gadis bercadar itu sudah hadir di acara pernikahan Hana pagi ini.

Hana merasa lega saat teman-teman Nathar tidak banyak yang datang. Dalam hati ia bersyukur, mungkin Nathar tidak mengundang teman-teman Kampusnya.

Semenjak datangnya Nathar untuk melamar Hana, keduanya sama sekali tidak saling berbicara. Bahkan untuk sekedar mengobrol pun tidak.

Waktu untuk Nathar dan Hana mempersiapkan diri sudah cukup. Sekarang waktunya akad nikah dimulai. Nathar sudah siap dan rapi dengan kemeja putih dibalut jas berwarna hitam miliknya.

Sedangkan Hana sudah siap dan terlihat cantik dengan gaun pernikahan syar'i berwarna putih. Kelang tiga menit kemudian, proses akad nikah pun dimulai.

"Bismillahirrahmanirrahim. Saya nikahkan dan kawinkan engkau, Alvanendra Nathar Armaghan bin Argani Khayri Armaghan dengan adik perempuan saya yang bernama Hanania Hazzafa Naeswari binti Rafanizan Ardana Nareswara dengan mas kawin berupa uang tunai sebesar 900 juta rupiah, cicin berlian dan seperangkat alat sholat, dibayar tunai."

Arzan berucap dengan posisi berjabat tangan dengan Nathar.

Dalam hati, Hana ingin menangis kencang. Hanya tinggal menunggu sahutan dari Nathar dan para saksi, maka sah lah pernikahan mereka.

"Saya terima nikah dan kawinnya, Hanania Hazzafa Naeswari binti Rafanizan Ardana Nareswara dengan mas kawin tersebut dibayar tunai," ucap Nathar dengan satu kali tarikan nafas.

Oke, hanya tinggal menunggu jawaban para saksi.

"Bagaimana para saksi? Sah?"

"SAH!!" Sahutan keras dari para tamu undangan, termasuk teman-teman Nathar yang menyahut kuat membuat diri Hana lemas.

"Alhamdulillah."

Eliza sebagai Ibu kandung Hana menangis sambil memeluk putri kesayangannya. Tidak menyangka, Hana yang dulu ia rasa masih begitu kecil dan polos sekarang sudah menikah dan menjadi milik orang lain.

Sementara Hana kini menangis ditangisan Eliza. Pupus sudah harapan untuk menikah dengan orang yang ia cintai kelak. Pupus sudah harapannya untuk menikah didampingi sang Ayah. Ya, walau Hana tau sangat mustahil untuk bertemu dengan Ayahnya yang menghilang bertahun-tahun lalu.

Hana berharap pernikahan ini akan menjadi kebahagiaan baru bagi dirinya. Semoga Nathar bisa membimbing dia menjadi perempuan yang lebih baik lagi sesuai dengan impiannya yang ingin menikah dengan sosok lelaki yang sholeh dan paham agama.

HANATHAR [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang