25. NATHAR MODUS

11.6K 999 15
                                    

HAPPY READING

JANGAN LUPA BERIKAN VOTE DAN KOMENTNYA YA 💚✨

"Tetap sholat walau diri masih tidak jauh dari kata maksiat."

(Alvanendra Nathar Armaghan)

☁☁☁

Hana refleks melotot tajam. "Heh!" kata Hana memukul lengan Nathar.

"Udah halal juga. Heran, kita tuh nggak ada romantis-romantisnya," sindir Nathar.

Hana menghela nafasnya. "Oke."

"Tapi ada syaratnya juga." Baru saja Nathar ingin tersenyum, tapi terurung.

"Kok gitu?"

"Mau, nggak?"

"Fine! Apa?"

"Jangan berantem lagi di Kampus. Bisa?"

Nathar berpikir sejenak lalu menggeleng. "Nggak bisa. Karena itu hal penting, Han. Itu perlawanan," jawab Nathar.

"Kalo nggak bisa, ya udah." Hana berucap seraya berdiri, ingin pergi memulangkan peralatan P3K.

Sebelum Hana pergi, Nathar lebih dulu menarik gadis itu hingga jatuh di pangkuannya. Hal itu sontak membuat bola mata Hana membulat sempurna. Apalagi sekarang jantung Hana rasanya hampir mencelos.

"Nathar." Hana tidak nyaman dengan posisinya, apalagi tangan Nathar menahan pinggangnya agar tidak bisa kabur.

"Hm?" Hanya suara deheman lembut yang Hana dapatkan. Lelaki itu bukannya membiarkan Hana bangkit, malah menarik pinggang Hana agar semakin dekat dengannya.

"Nathar, ini--"

"Ini apa, hm?" Gawat, tatapan yang tadinya datar sekarang berubah menjadi tatapan lapar. Nathar seperti seekor singa yang sedang mengincar mangsa.

"Terlalu dekat," cicit Hana menunduk malu.

Menarik sudut bibirnya, Nathar menarik lembut dagu Hana agar mau menatap dirinya. "Kamu nakal," bisik Nathar tepat di telinga Hana. Hal itu membuat tubuh Hana meremang ketakutan.

Siapapun tolong kembalikan Nathar ke mode bawel dan ketus saja. Jangan mode menyeramkan seperti ini.

"Hana?" gugup Hana menatap manik tajam itu.

"Iya, istri aku ternyata nakal juga. Aku kira kamu nggak berani ninggalin kelas demi berduaan sama aku," ucapnya menggoda.

Oke, sekarang Hana kembali mode singa betina. Gadis itu mendelik tidak terima. Tangannya tak sengaja memukul dada bidang Nathar. "Enak aja. Hana niatnya mau ngobatin," ralat Hana.

"Tetap aja ujungnya berduaan," balas Nathar tak mau ditentang.

"Terserah kamu. Sekarang lepasin Hana," ujar Hana berusaha berdiri tapi tetap gagal.

"Ck, jangan gerak-gerak, Han. Duduk diam, bisa?" perintah Nathar.

"Nggak. Hana mau masak."

"Kiss dulu."

"Jangan aneh-aneh ya, kamu."

"Nggak mau, ya udah," ucapnya meniru gaya pengucapan Hana.

Hana menghela nafas panjang. "Ya udah."

Mata Nathar berbinar terang, dengan cepat dia memposisikan posisi duduknya dengan benar. Tapi, itu tak berpengaruh bagi Hana. Mengapa, tidak? Ya, karena Hana masih berada di pangkuan Nathar.

HANATHAR [END]حيث تعيش القصص. اكتشف الآن