12. BERSAMA HANA

10.8K 1K 17
                                    

HAPPY READING

JANGAN LUPA BERIKAN VOTE DAN KOMENTNYA YA 💚





Dunia ini tidak pernah kehabisan wanita cantik, tetapi dunia ini sering kekurangan wanita baik.

☁☁☁

Ini bukan pertama kalinya seorang pentolan Kampus menginjakkan kaki di Fakultas Agama Islam. Sebelumnya juga pernah, namun kali ini dengan tujuan yang berbeda.

Jika dulu tujuan Nathar ke sini adalah untuk menemui atau mencari Gaffi, maka berbeda dengan sekarang. Sekarang tujuannya adalah untuk mencari Hana, sosok gadis yang ikhlas merawatnya tadi malam, namun begitupun Nathar tetap menyakiti hati gadis tersebut.

Lelaki berhoodie hitam itu mempercepat langkah kaki panjangnya menelusuri setiap lorong. Nathar tidak tau dimana kelas Hana, jam berapa Hana ada kelas atau apapun tentang Hana.

Tapi jika ditanya tentang Dara maka dia bisa menjawab dengan waktu yang cepat. Parah, bukan?

"Sial, dimana sih tuh cewek?!" dumel Nathar karena tak berhasil mendapatkan Hana.

Lagi pula mana mungkin dia menelusuri semua ruangan yang ada di Fakultas tersebut, mengingat banyak orang yang akan bertanya-tanya tentang dirinya.

Baru menelusuri beberapa lorong saja sudah membuat Nathar menjadi pusat perhatian setiap orang. Kini semua pandangan para akhwat memperhatikan Nathar yang berjalan dengan cepat di lorong mereka.

Nathar ingin menyerah mencari Hana, tapi masih ada waktu beberapa jam lagi sebelum hari benar-benar sore. Rasanya ingin gila saja, susah sekali mencari Hana di kampus. Apa gadis itu sudah pulang? Ah, tidak mungkin.

Setelah sekian lama mencari, Nathar memutuskan untuk duduk sebentar di Mushola Fakultas. Lelah juga hampir mengelilingi Fakultas Agama Islam yang begitu luas ini. Kebetulan Nathar memang memilih beristirahat di tangga mushola.

Matanya melirik sekilas jam tangan yang melingkar di pergelangan tangan, Nathar ternyata belum sholat Ashar. Ini dia penyakit malas Nathar, rasanya dia sangat malas untuk sholat.

Apalagi belum menemukan Hana, semakin tidak bersemangat. Ya, inilah Nathar yang sebenarnya. Nathar sama seperti Melvin, Vito ataupun Raihan yang sholat sering bolong-bolong.

Sholat masih bolong-bolong, kadang-kadang suka merokok, pernah ke club, sering berkata kasar, jarang mengaji, dan berpacaran pula. Mimpi apa Nathar bisa mendapat istri yang berbanding terbalik dengan semua sifatnya.

"Gila, ya tuh anak. Kemana sih dia?!"

Saat sibuk mendumel sendirian, tiba-tiba saja seseorang duduk di sebelah Nathar. Ah, ralat. Maksudnya di sebelahnya, namun berjarak cukup jauh. Ada sekitar 2 meter.

Nathar yang merasa tidak asing dengan orang tersebut pun menoleh. Dari gaya berpakaiannya saja Nathar bisa tebak kalau gadis itu tipe seperti Hana ataupun Naira yang ke kemana-mana selalu mengenakan gamis ataupun abaya berwarna gelap.

Benar saja, ternyata seseorang yang berada di sebelahnya adalah Hana. Dari warna mata serta tatapan teduh gadis itu, Nathar mengenalinya. Berketepatan di saat Nathar menoleh, Hana juga ikut menoleh sehingga mereka berdua saling beradu tatap.

Nathar terpaku dengan netra coklat terang milik gadis bercadar itu. Bisa ditebak kalau netra itu habis menangis. Terlihat jelas dari kedua mata Hana yang masih berkaca-kaca. Entahlah, sepertinya Hana menangis ketika sujud ataupun berdoa.

HANATHAR [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang