24. DARA SAKIT?

11.1K 988 31
                                    

HAPPY READING

JANGAN LUPA BERIKAN VOTE DAN KOMENTNYA YA 💚✨

"Tetep berbuat baik walau sering dianggap munafik."

☁☁☁

"Nathar, laptop kamu ketinggalan!"

Nathar yang asyik bermain ponsel di teras rumah menoleh, mendapati Hana membawa laptop Nathar yang ketinggalan di kamar. Untung saja Hana ingat. Kemarin malam Nathar sibuk menyiapkan tugas hingga larut malam.

Nathar juga sempat mengatakan kalau hari ini dia ada presentasi kelompok bersama Zehra dan Vito. Nathar baru sempat meluangkan waktu untuk mengerjakan tugasnya kemarin malam, karena hari sebelumnya, Nathar dan Hana menyempatkan diri untuk menghadiri akad ulang Bunda dan Ayah Hana.

"Astaghfirullah. Untung kamu ingatin. Syukron, Han."

"Afwan."

Tak mau membuang waktu, keduanya bergegas berangkat ke Kampus. Hari ini, sama seperti hari sebelumnya. Nathar dan Hana pergi bersama ke Kampus. Di sepanjang perjalanan Nathar terus memukul lengan Nathar, agar lelaki itu menurunkan kecepatan mobil.

Bayangkan saja, Nathar membawa mobil seperti mengikuti perlombaan balap mobil. Jantung Hana tidak bisa tenang. Anehnya lagi, sudah mendapatkan pukulan dari Hana, Nathar tidak menurunkan kecepatannya sama sekali.

Melainkan menambah kecepatannya, dan sesekali tertawa puas melihat wajah khawatir Hana.

Dari cara membawa mobil saja sudah seperti itu, jadi tidak heran kalau mereka bisa sampai dengan cepat di Kampus. Mobil putih itu berhenti tepat di depan Fakultas Hana.

"Alhamdulillah, Ya Allah." Hana berucap syukur karena mereka sampai dengan selamat.

Begitu Nathar membukakan pintu untuk Hana, Hana melemparkan tatapan tajamnya pada lelaki itu.

"Lain kali jangan ngebut kayak tadi. Kamu mau balapan atau berangkat ke Kampus?" peringat Hana.

Tanpa dosa lelaki itu menyengir. "Tapi selamat, kan?" bangga Nathar yang dibalas pukulan kecil dari Hana.

"Pokoknya jangan ngebut lagi, bahaya. Paham?"

"Paham, Sayang," jawab Nathar mengedipkan sebelah matanya, berniat menggoda Hana.

Hana tak kuasa menahan senyumnya. "Ya udah. Aku pamit ke kelas dulu, ya."

"Iyaa, Sa--"

BUGH!!

"Astaghfirullahaladzim. Nathar!"

Tiba-tiba saja Nathar mendapat serangan dari arah samping, membuat lelaki itu tersungkur. Seseorang dari arah samping kanan tiba-tiba menyerang Nathar.

Rahang Nathar mengeras ketika mengetahui siapa yang berani menyerangnya.

"Sialan! Maksud lo apa, anjing?!" sentak Nathar bangkit, lalu balik menyerang orang tersebut.

BUGH!

BUGH!

"Astaghfirullahaladzim. Udah, cukup!" Hana panik dan berusaha memisahkan keduanya.

"GARA-GARA LO, ADIK GUE SAKIT, ANJING!"

BUGH!

"JELAS-JELAS ADIK LO YANG PERGI NINGGALIN GUE, BANGSAT! SEKARANG LO NYALAHIN GUE KARENA DIA SAKIT?!"

BUGH!

"PAKE OTAK LO, ADIK LO SAKIT KARENA PERBUATANNYA SENDIRI!" teriak Nathar lantang, tangannya menarik kuat kerah kemeja Mavra.

HANATHAR [END]Where stories live. Discover now