DREA part 3 (LISA X SEUNGCHEOL)

1.2K 217 6
                                    



















"Apa tuan sedang tersesat?" Lalisa yang sudah sepenuhnya percaya memilih bertanya. Melupakan pesan sang ibu yang melarangnya berbicara dengan orang asing.

Hades yang mendengar pertanyaan sedikit lucu dari makhluk di depannya tersenyum, mana mungkin dia tersesat??

"Tidak"

"Lantas? apa tuan sedang mencari bantuan?"

Pertanyaan yang sama, tetapi sang dewa hanya menggeleng. Membuat Lalisa yang melihatnya semakin kebingungan.

Memperhatikan makhluk di depannya mulai gelisah sebab kebingungan, Hades melangkah maju. Meraih tangan itu untuk di genggamnya.

"Tapi lebih dari itu, siapa namamu?" gumam Seungcheol saat merasakan tangan lembut di genggamnya. Bersamaan dengan jantungnya yang lagi-lagi berdebar hebat.

Lalisa terpaku saat tangannya di sentuh dengan lembut oleh seseorang di depannya. Apalagi dia juga melihat pria itu mencium punggung tangannya.

"Drea" tunduk Lalisa malu.

Seungcheol tersenyum miring. Tapi dia juga terkejut saat mendengar nama yang tidak asing baginya. Nama yang dulu sering di gadang-gadang di dunia Mount Olympus karena memiliki kecantikan yang hampir setara dengan saudarinya, Aphodite. Anak dari saudaranya, Zeus dan Dementer.

Jadi, dia anak anak Dementer? Yang tidak lain keponakan ku sendiri?

Tapi Hades tidak peduli, dia hanya ingin gadis di hadapannya ini menjadi miliknya.

****

Yoona yang sedang menjalankan tugasnya membantu manusia dan menumbuhkan beberapa tanaman menjadi gelisah. Dia merasakan sesuatu yang tidak biasa akan terjadi.

"Lalisa"

Seketika Yoona teringat kalau putrinya sedang di rumah sendirian.

Meninggalkan tugasnya, Yoona memilih berbalik dan bergegas pulang ke rumahnya.



"Maukah kau ikut denganku?"

Seungcheol berdiri dengan tangan Lalisa di genggamnya. Dia tidak ingin melepaskannya begitu saja.

Lalisa terdiam sesaat,

"Akan ku bawa kau ke ladang bunga yang lebih indah?"

Tawaran yang begitu menarik. Lalisa sedikit tergiur akan ucapan pria di depannya. Dia memang sangat menyukai bunga, apalagi bunga-bunga cantik yang belum pernah dia temui. Tapi-

Seakan teringat larangan ibunya untuk tidak berbicara dengan orang asing. Lalisa kini berjalan mundur, dia takut ibunya akan marah dan berakhir mendiamkannya, walaupun itu tidak akan terjadi.

"Kenapa?" terkejut melihat Lalisa berjalan mundur, Seungcheol bertanya.

"Ibu-"

Lalisa bergumam memandang pria di depannya, permata nya bergetar pelan menahan tangis.

Seungcheol membelalakkan matanya terkejut. Sial ini tidak boleh terjadi

"Hei tenanglah, jangan menangis" tangannya berusaha menggapai tubuh Lalisa.

Namun Lalisa terus berjalan mundur dengan isak tangis pelan. Dia lupa kalau ibunya pernah mengatakan jika dunia luar itu terlalu berbahaya untuknya.

Tidak peduli akan keranjang bunganya yang jatuh, Lalisa memilih berbalik dan berlari meninggalkan ladang bunga.

Hades yang melihatnya menggeram, Dia tidak akan melepaskan Lalisa begitu saja.

"DREA!!!" teriak Seungcheol marah.

Mendengar teriakan marah dari pria itu, Lalisa semakin ketakutan. Dia terus menggumamkan nama ibunya berkali-kali.

"Ibu-"

"Ibu-"

Seungcheol berlari mengejar Lalisa yang masih terisak pelan. Terdengar jelas di telinganya yang sudah terbiasa mendengar tangis dan jeritan makhluk-makhluk berdosa di istananya.



"LALISA!!!"

Yoona yang akhirnya menemukan putrinya berlari menghampiri.

"Ibu!!"

Lalisa langsung memeluk tubuh Yoona erat, dia sangat ketakutan mendengar amarah pria yang tadi di temuinya.

"Ibu- ibu maafkan aku" tangis Lalisa pecah, karena merasa bersalah telah melanggar pesan ibunya.

"Sayang- tenanglah, ibu di sini" Yoona mengusap-usap rambut putrinya pelan.



Hades yang melihat Dementer memeluk Lalisa mengepalkan tangannya kesal. Dia tidak akan bisa mengambil miliknya jika Dementer itu berada di jangkauan yang sangat dekat dengan Lalisa.

Sialan!! Akan ku buat kau jadi milikku seutuhnya Drea!!

Kemudian Seungcheol memilih pergi meninggalkan mereka berdua.

****

"Sayang, kenapa menangis?

Yoona mengabaikan pesan yang putrinya langgar karena keluar dari rumah. Memilih menenangkan Lalisa yang masih terus menangis di pelukannya.

"Ibu- maaf" cicit Lalisa pelan "Maafkan aku yang melanggar pesan darimu" tunduknya.

"Ibu- maaf" cicit Lalisa pelan "Maafkan aku yang melanggar pesan darimu" tunduknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Apaan bngtt sih

Kebumen, 15 Maret 2022

RANDOM | Lisa StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang