OBSESI (LISA X JUNGWOO)

1K 169 4
                                    




















"Dasar sinting!! Gila kali ya tuh orang. Apa dia bilang? Gue suka sama dia, cowok modelan prik dan ngeselinnya minta ampun itu?! Stress!!" maki Lisa kesal mengingat Jungwoo, adik kelas sekaligus ketua basket di sekolahnya mengatakan dia suka dengan cowok itu.

"Ya elah Lis, lo kayak gak tau Jungwoo aja. Dia kan emang cowok gila" Rose yang baru menelan baksonya mengacungkan garpu ke depan gadis itu.

"Eh Lis! Tapi yang biasanya ngomong gitu suka kena karmanya"

"Maksud lo!!" Lisa memicingkan matanya tajam melihat Rose.

"Hehehe....santai aja kali tuh mata. Entar keluar bisa berabe"cengir Rose lebar melihat Lisa yang melotot tajam ke arahnya.

"Ck"

Lisa berdecak sebal. Dia masih ingat apa saja yang di lakukan cowok itu padanya. Mulai dari melempar bola ke arahnya, menarik tas saat dia berlari dan berakhir jatuh, sampai membuang helmnya ke atas atap parkiran saat dia mau pulang ke rumah. Belum lagi dengan pedenya Jungwoo bilang kalau dia suka sama cowok itu. Gila!!

"Lis!! Lisa!! Woy!!"

Lisa yang tersadar menoleh,

"Apa?"

"Ekhem! Oke. Gue cuma mau bilang sih, lo jangan benci-benci amat deh sama Jungwoo?" saran Rose

"Kenapa?" tanya Lisa sambil menaikkan sebelah alis.

"Gak papa sih sebenernya, takutnya kayak di film-film gitu? yang awalnya benci banget, eh tiba-tiba malah di jodohin terus jadi cinta" usul Rose mengingat cerita di film-film atau wattpad.

"Najis!!" tolak Lisa mentah-mentah.

*****

"Helm gue mana sih?" Lisa masih nyari helmnya yang udah gak ada di jok depan.

"Ck, kok bisa ilang?"

"Lo nyari ini kan?"

Mendengar suara orang yang dia kenal, Lisa langsung menoleh. Dan benar saja, helmnya ada di tangan cowok itu.

"Lo!! Balikin gak!!" marah Lisa saat helm kesayangannya ada di genggaman Jungwoo.

"Nih, ambil aja kalo bisa?" tantang Jungwoo dan tanpa aba-aba cowok itu langsung melempar helm di tangannya ke atas pohon. Melihatnya Lisa melotot, cowok sialan.

"Maksud lo apaan anjirr!!"

Jungwoo terkekeh "Sorry, tangan gue licin jadi nyangkut deh ke pohon"

"Cowok sinting!!!" teriak Lisa kesal.

"Sama-sama, gue juga suka kok sama lo" Dan setelah itu Jungwoo benar-benar pergi meninggalkan Lisa yang menatap tidak percaya.

*****

Ini Gila

Gak, bahkan lebih dari itu. Karena apa yang sekarang dia lihat benar-benar tidak bisa di percaya. Apa-apaan maksud mamanya ini? Perjodohan?

"Mih, maksudnya apaan coba?"
Lisa protes sambil melotot kan matanya kesal.

"Hushh.... udah, mending kamu diem"

Lisa yang mendengar perkataan maminya hanya bisa terperangah. Apa maksudnya? Tapi setelah itu dia langsung menatap ke depan, melihat cowok yang sangat dia kenali sedang duduk manis sambil tersenyum ke arahnya.

"Ternyata kita jodoh ya?"

Lisa melotot, menatap kesal ke arah cowok di depannya.

"Eh, tapi gue gak nyangka lho? Kalo calon istri yang di maksud mama gue itu lo"

Kalian pasti sudah bisa menebak. Yup, cowok yang dari tadi membuat Lisa kesal bahkan hampir gila itu ternyata Jungwoo. Musuh sekaligus orang yang pengin Lisa kubur hidup-hidup.

"Diem lo"

"Galaknya..." ledek Jungwoo sambil tersenyum manis. Lisa yang melihatnya tambah melotot, dia benar-benar marah.

"Eh jeng, kita keluar aja yuk. Lisa sama Jungwoo pasti butuh waktu buat saling kenal" Mami Lisa, Tiffany mengajak Yoona untuk meluangkan waktu bagi anak-anak mereka berdua.

Sedangkan Siwon dan Teuk juga menyetujui hal itu. Mereka berdua mengerti kalo anak-anak pasti butuh waktu untuk saling memahami.

Yoona yang melihat hal itu mengangguk, lalu tersenyum dan menepuk bahu anaknya pelan.

"Nak, kita keluar dulu ya, kamu sama Lisa pasti butuh waktu"

"Iya ma" Jungwoo tersenyum tipis.

Lisa yang dari tadi panik langsung menoleh "Mih, Lisa ikut bareng kalian ya?" sumpah, dia benar-benar gak mau kalo orang yang jadi calon suaminya itu Jungwoo. Apalagi melihat gelagat cowok itu yang ingin sekali di tampar.

"No, kamu tetap di sini sama Jungwoo. Kalian harus mengenal satu sama lain" tegas Tiffany sambil melotot karena kelakuan anaknya.

Lisa cemberut, melihatnya Tiffany menepuk-nepuk kepala anaknya pelan, lalu

"Mamih yakin kamu pasti setuju sama perjodohan ini. Calon kamu aja ganteng sama sopan gitu" bisiknya di telinga sang anak"

"Kita tinggal ya sayang" setelah nya mereka semua hilang di balik pintu depan.

*****

"Nah sekarang cuma kita berdua" Jungwoo tersenyum manis, lebih tepatnya miring melihat cewek di depannya.

"Gak, karena gue mau pergi!" tegas Lisa sambil membawa tasnya bersiap pergi.

Jungwoo yang melihat itu melunturkan senyumannya. "Maksud lo apa?"

"Gue mau pergi, lo gak denger ya? Atau lo tuli" Lisa mendengus geli melihat raut wajah cowok itu.

"Lo gak boleh pergi!"

"Bukan hak lo!! Ck, minggir" decak Lisa kesal karena Jungwoo menghalangi jalannya. Tapi tanpa di duga cowok itu malah mendorongnya sampai duduk kembali.

"Udah gue bilang kan, lo itu gak boleh pergi" bisik Jungwoo rendah mencengkram bahu cewek itu pelan.

Lisa yang melihat tindakan Jungwoo tersentak kaget, apa-apaan cowok ini? Kemana perginya sifat nyebelin sama priknya itu,

"Mau apa lo" Lisa melotot dan menahan nafasnya melihat cowok itu mendekatkan wajahnya ke samping.

"Lo harus terima perjodohan ini"

"Ap–"

"Gue gak terima penolakan. Kalau gak gue bisa aja perkosa lo sekarang juga"

Lisa yang mendengarnya merinding, bagaimana bisa cowok yang dia kira nyebelin ternyata punya sisi gelap yang nyeremin kaya gini.

"Paham kan?"

Patah-patah Lisa menganggukan kepalanya pelan

"Good girl, gue sayang sama lo" setelah itu Jungwoo mencium pelipis Lisa sambil tersenyum miring.

Akhirnya, apa yang selama ini jadi obsesi nya itu milik dia seutuhnya.

Akhirnya, apa yang selama ini jadi obsesi nya itu milik dia seutuhnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Idihhh gak jelas banget anjir, aku nulis apaan dah

Kebumen, 17 Januari 2023

RANDOM | Lisa StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang