Chapter II

154 13 1
                                    

BUUKKK...

"Lu anak Boedoet yaa...!!!" ucap pria berambut ikal. Aslan terkapar kaget sambil memegangi pipinya yang panas. Mendapati serangan dadakan seperti itu, Aslan balas menendang perut pria ikal tersebut hingga terjengkang kebelakang.

"Iyee gua anak Boedoet.." balas Aslan tak terima. Beberapa penumpang yang lain mulai berdesakan keluar menyelamatkan diri. "Gua Aslan anak 806 MOM, lu lu lu lu pada gua sikat disini" ucap Aslan dengan sorot mata tajam dan menunjuk satu persatu mereka berempat. Aslan tau posisi dia sekarang dan pilihanya cuman dua, ditindas atau bangkit melawan. Namun kabur maupun melawan resikonya akan tetap sama, yaitu di sikat habis habisan. Aslan lantas mengeluarkan pisau lipatnya dari dalam tas berjaga jaga agar musuh tidak lagi mendekat dan melakukan serangan dadakan.

"Lu yang gua sikat" seulas senyum sinis terukir di bibir cokelat pria yang berada di belakang. Si pria berambut ikal lantas kembali maju mengeluarkan obeng di balik jaket hoodie nya.

"Haha... Abis lu lan" tawa jahat keluar dari mulut pria tersebut. "Gua abay anak Stm Israel 134" ucap Abay.

Ssiiuuuttt...

   Abay meloncat dan mengarahkan ujung besi obeng ke muka Aslan. Aslan lantas segera mengambil buku yang tadi terlempar ke samping daann..

Cepp..

   Ujung obeng Abay hanya mengenai buku yang melindungi wajah Aslan. Buku berjudul Gerakan Sayap Kiri itu telah menyelamatkan nyawa Aslan dari Obeng yang masih terlihat mengkilat berwarna perak. Obeng tersebut hanya menusuk buku. Aslan yang melihat kaki Abay dari bawah lantas menendangnya.

DUUKK...

   Abay terjatuh di atas badan Aslan. Lalu menghantam muka Abay dengan sikutnya.

BUUKKK...

"Arrgghhtt..." Abay tergeletak disamping Aslan sambil memegangi rahangnya yang panas. Melihat kegaduhan di belakang sopir. Si sopir lantas menginjak pedal rem dan menepi kesamping.

   Abeng yang melihat kawanya di keroyok lantas keluar mobil guna menyelamatkanya. Abeng segera mengambil batu yang berada di pinggir jalan untuk dijadikan senjata.

"Keparat!!" teriak Abeng sambil menarik satu orang di dalam lalu menghantamkan batunya ke arah pelipisnya.

BUUKKK...

"Argghhh..." ringkis pria tersebut kesakitan.

   Darah segar meluncur keluar dari plipisnya setelah hantaman mengenai pria bersepatu Vans tersebut.

"Gua Abeng Nga Nga anak Boedoet 806 Mom" ucap Abeng menjual namanya.

BUukkk...

   Satu tendangan dari belakang sukses membuat Abeng doyong ke depan dan disambut dengan hantaman kunci pas dari pria bersepatu Vans di depanya.

BLEEtaakk....

   Abeng terkapar sambil memegangi dahinya dan meronta ronta kesakitan. Abeng berusaha bangun dann...

BUUUKK...

   Satu tendangan telak kembali mengenai perutnya. Erangan kesakitan mulai kembali keluar dari mulutnya.

"Gua Bajay anak Stm Israel 134" ucap pria bertopi Adidas yang tadi terus terusan menendang Abeng.

BUUKKK...

   Satu tendangan lagi mengenai muka Abeng. "Aarrghhhtt..." teriak Abeng kesakitan sambil berguling guling memegang wajahnya.

"Gua Isa" ucap pria bersepatu Vans yang tadi menendang wajah Abeng. "Sikat aja jaayyy...!!" ucap Isa penuh nafsu. Hanya ringkihan kesakitan yang keluar dari mulut Abeng. Tendangan dan pukulan datang bertubi tubi tanpa ampun.

ColonialDonde viven las historias. Descúbrelo ahora