My Bodyguard 15

98.1K 10.7K 377
                                    

Haloo... Malam semuanya!

Jangan lupa vote sebelum baca. Awas kalo nggak vote🤬

Dan... Mulai sekarang panggil aku UBI aja. Gak enak tau dipanggil "Thor", "Author".

Jadi panggil UBI aja, awas kalo masih ada yang panggil Thor😡

Happy reading 💗

Niel memasuki ruangan yang gelap itu untuk sekian kalinya. Di hadapannya, sudah ada pria berbadan besar yang duduk di kursi kebesarannya.

"Tuan Xavier," panggil Niel sedikit menunduk menunjukkan hormatnya.

"Kau tahu apa yang membuatku memanggilmu kemari?" tanya pria yang bernama Xavier tadi.

Niel menggeleng ragu. "Saya tidak tahu."

"Kau yakin?" tanya Xavier lagi dengan mata menyidik. Seakan tak percaya jawaban dari Niel.

"Benar-benar yakin."

Tatapan Xavier mulai melunak. Namun masih terlibat dari kilatan matanya jika dia merasa marah saat ini. Sedari tadi anak buahnya tidak ada yang berani masuk ke dalam ruangan ini selain Niel.

Di saat seperti ini, tak ada berani yang berhadapan dengan Xavier, kecuali Niel dan Alora. Tapi sekarang hanya Niel yang tersisa.

"Kau sudah tahu hilangnya senjata yang akan kita kirimkan melalui perjalanan laut?"

Niel mengangguk. "Saya menerima informasinya baru saja."

"Kau tahu siapa pelakunya?" tanya Xavier tegas menatap mata Niel dalam.

Niel mati-matian menatap kembali mata Xavier. Dia tidak boleh goyah. "Saya tidak tahu," balas Niel yakin.

Xavier bersandar di kursinya. Jarinya mengetuk meja dengan pelan berulang kali. Tangannya yang satu menopang kepalanya di meja sambil menatap Niel.

"Hampir seluruh awak kapal itu adalah anak buahku. Hampir mustahil bisa mencuri senjata-senjata itu. Dan kau tahu apa yang memungkinkan?"

"Pelakunya adalah orang dalam," jawab Niel.

"That's right! Dan aku memerintahkan kau Niel, tangan kananku. Cari orang itu sampai dapat! Tak peduli hidup atau mati!" perintah Xavier mutlak.

Urat di leher serta pelipisnya tercetak jelas menandakan pria itu sedang marah. Giginya bergemeletuk. Tak yakin orang biasa bisa berada di sekitarnya saat ini.

Niel menunduk hormat. "Baik. Saya laksanakan!"

"Ingat! Jangan berani kau menjadi seperti gadis itu," ancam Xavier.

Lagi, Niel mengangguk.

Xavier mengangkat tangan mengisyaratkan agar Niel keluar. Niel akhirnya keluar meninggalkan pria itu yang kini menunjukkan smirk- nya.

"Kau sepertinya ingin bermain-main dengan ayahmu ini, Putriku."

⛓️⛓️⛓️

Keluarga Athan sedang melakukan dinner bersama seperti hari-hari biasanya. Tak lupa Tarani yang selalu mengajak Alora bergabung.

Jika biasanya Alora duduk di hadapan Athan, karena laki-laki itu tidak ingin dekat-dekat dengan Alora, kini justru mereka berdua duduk bersebelahan. Athan sudah tidak protes akan hal itu.

Hanya dentingan alat makan yang terdengar. Tidak ada yang membuka suara hingga saat makanan penutup disajikan, Tarani membuka suara.

"Athan, kamu di sekolah nggak buat masalah lagi kan?"

MY BODYGUARD [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang