MY BODYGUARD [SELESAI]

My Bodyguard 26

Nih double update nya

Jangan minta triple update 😡🔪

(Btw pengen rimek foto di atas, tapi ga ada pasangan 😔👎)

Hawa di dalam kelas terasa sangat suram. Seisi kelas merasa tertekan dan bingung. Ujian sekolah akan diadakan tak lama lagi. SMA Askara terkenal ketat saat pelaksanaan ujian berlangsung.

Tidak ada satu pun siswa yang bisa mencontek atau lengah dari pengawasan guru. Mereka benar-benar hanya mengandalkan otak.

Sean dan Langga meletakkan dagu di meja. Menatap kartu ujian di depannya dengan pasrah.

"Kira-kira nilai kita bakal gimana?" tanya Langga.

Sean mendesah pelan. "Paling sama kayak tahun kemarin. Rata-rata D."

"Emang kita bodoh banget ya?"

"Enggak sih, cuma kurang pinter aja."

"Baru dikasih kartu ujian aja udah lemes lo pada," ucap Arka menepuk punggung Sean dan Langga.

"Emang lo bisa nanti ngerjain ujian?" tanya Sean balik.

"Santai aja, pasti ada jalan. Kalo jalannya buntu kita puter balik."

"Terserah lo deh," balas Sean malas. Dia menutup matanya berniat tidur.

"Nggak asik lo! Liat Ranvi sama Sagara, mereka happy happy aja tuh," tunjuk Arka ke belakang.

"Ya mereka udah pinter. Ngerjain ujian tinggal sat set sat set."

"Athan juga santai aja, tuh." Arka berganti menunjuk Athan.

"Dia contoh yang buruk. Gue yakin dia dapet E juga pasti masih santai."

Sean mengangguki ucapan Langga.

"Justru itu yang dicontoh! Hidup itu bawa santai aja."

"Ra, sebelum lo pindah ke sini, di sekolah lo yang dulu. Lo pinter kagak?" tanya Arka random.

"Gue nggak sekolah."

"Yang bener lo?" kaget Arka.

"Bener. Gue sama Niel dulu homeschooling."

Athan yang mendengar itu berdecak. Wajahnya menjadi suram. Niel lagi Niel lagi.

"Lo sama Niel deket?" tanya Arka kembali. Mulai penasaran dengan hubungan Alora dan Niel.

"Lumayan sih."

"Lo berdua tinggal dimana sebelumnya?"

Athan meraup wajah Arka dan mendorongnya menjauh. "Tanya mulu lo! Wartawan lo?!"

Arka menyingkir tangan Athan. "Tanya doang kali."

"Nggak usah tanya-tanya!"

Arka mendorong bahu Athan. "Sewot bener lo!"

⛓️⛓️⛓️

Sebuah mobil memasuki kawasan gedung lama yang sudah tak terpakai. Tempat itu sepi dan gelap. Dari mobil turun dua orang berbeda jenis kelamin. Mereka masuk ke dalam gedung itu tanpa rasa takut.

Si Laki-laki menghidupkan flash ponsel untuk menerangi jalan mereka. Hingga mereka berdua sampai di tempat yang menyerupai aula gedung.

Begitu pintu dibuka, ruang terang benderang menyambut mereka. Berbeda sekali dengan di luar Aula yang gelap.

Di dalam banyak pria-pria berpakaian hitam dan menutup wajah mereka menggunakan masker hitam. Masing-masing dari mereka memegang sebuah senjata api.