PART 2

8.9K 66 0
                                    

Bobby memang menginginkan anak kandung dari Anita, tapi jika keadaan Anita akan seperti ini ia lebih memilih untuk tidak memiliki anak seumur hidup daripada harus mempertaruhkan nyawa sang istri. Namun semua sudah terlanjur.

Dulu saat mereka berhubungan badan, Anita ternyata sengaja tidak meminum pil KB padahal ia sedang menjalani kemoterapi saat itu. Akhirnya saat Anita dinyatakan hamil, ia pun terpaksa harus berhenti kemo dikarenakan usia kandungannya yang masih sangat muda dan saat itulah kesehatannya semakin menurun.

Malam harinya keluarga Rusdiantoro sedang duduk santai bersama menikmati acara televisi di ruang keluarga sambil ditemani dengan secangkir teh panas dan beberapa bungkus cemilan.

"Sayang, besok kamu ada acara atau kegiatan lain gak selesai ngampus?" tanya Anita membuka obrolan dengan putrinya.

"Hmm gak ada sih Mom, memangnya kenapa? Mommy mau Vina temenin ke dokter lagi ya?" tanya Vina yang tampak khawatir Mommynya kenapa-kenapa. Memang selama Anita hamil, Vinalah yang selalu menemani Mommy nya kontrol kandungan ke dokter jika sang Daddy sedang sibuk bekerja.

"Gak kok sayang bukan itu, ada hal penting yang mau Mommy omongin sama kamu" ujar Anita.

"Kenapa ngomongnya gak sekarang aja? Mommy mau ngomong soal apa?" tanya Vina yang penasaran.

"Besok aja ya nak pas kamu udah pulang dari kampus. Sekarang kan udah malem, kamu istirahat aja gih" ucap Anita sambil mengusap rambut anaknya yang panjang.

"Yaudah deh Mom Dad, Vina masuk ke kamar dulu ya" pamit Vina pada Mommy dan Daddy nya. Dan tak lupa pula dia berpamitan dengan calon adiknya yang berada di perut sang Mommy.

"Dedek sayang, kakak bobo dulu ya. Kamu juga bobo ya, jangan nakal di dalam sana" begitulah ucapan Vina seraya mengelus dan menciumi perut Mommy tercinta.

"Oke siap 86 kakak" jawab Anita seolah-olah menirukan suara anak kecil.

Vina hanya terkekeh geli melihat tingkah Mommy nya. Ia pun segera beranjak menaiki anak tangga menuju kamarnya.

"Kamu beneran yakin sayang?" tanya Bobby untuk memastikan kembali keputusan istrinya.

"Aku beneran yakin 100% mas kalo dia bisa melakukannya" jawab Anita sambil mengangguk mantap pada sang suami kemudian ia menyenderkan kepalanya ke bahu suaminya.

Tengah Malam

Bobby terbangun dari tidurnya, kemudian ia melihat istrinya yang belum tidur sedang duduk bersandar sambil serius menghadap ipad.

Sayang, kok kamu belum tidur? Ini udah malem loh. Kamu lagi ngapain sih?" tanya sang suami sambil mendekati Anita dan melihat apa yang sedang dilakukan istrinya.

“Eh, sayang kamu kok bangun? Ini loh mas, aku lagi browsing cari dokter laktasi yang bagus untuk Vina nanti. Aku gak mau Vina ditangani dengan dokter abal-abal. Aku takut nanti Vina kenapa-kenapa mas" jelas Anita sambil memperlihatkan ipad nya ke Bobby.

“Jadi kamu sudah nyiapin ini semua?" tanya Bobby yang tak percaya jika Anita telah mempersiapkan semuanya sejak awal seakan-akan seperti tak ada harapan untuk Anita sembuh.

“Iya mas, semuanya sudah aku persiapkan dan sudah aku pikirkan matang-matang demi untuk kebaikan anak kita kelak mas" ujar Anita.

***

Suara ayam berkokok dan cuitan burung mulai terdengar pertanda pagi hari telah tiba. Keluarga Rusdiantoro terlihat sibuk bersiap-siap untuk memulai aktivitasnya di pagi hari. Vina terlihat sudah siap dan rapi untuk berangkat ngampus, begitu pula dengan Bobby yang sudah siap untuk berangkat kerja. Namun sebelum itu, mereka menuju ke meja makan untuk sarapan terlebih dahulu.

"Good morning Mommy, good morning Daddy" sapa Vina ketika melihat orangtuanya sudah berada disana dan memeluk mereka.

"Morning too sayang.. Mmuuaach.. Mmuuaach.." begitulah balasan dari mereka sambil mencium kedua pipi anaknya.

"Hari ini kamu berangkat kuliah dengan siapa nak?" tanya Anita.

"Vina berangkat sendiri aja Mom"

"Kenapa gak berangkat bareng Daddy aja sayang?" sambung Daddynya.

"Gak usah Dad, kasian Daddy ntar telat loh kerjanya kalo harus nganterin Vina ke kampus dulu" jawab Vina yang tak mau merepotkan Daddynya.

"Gapapa sayang, biar Daddy aja yang nganter. Lagi pula hari ini Daddy gak terlalu sibuk banget kok" jelas Bobby mengusap kepala anaknya.

"Yaudah deh Vina ikut bareng Daddy aja" akhirnya Vina menyetujui berangkat ngampus diantar dengan Daddy nya.

Sesampainya di kampus, Bobby turun dari mobil dan disusul dengan Vina. Beberapa mahasiswi ada yang menatap ke arah Bobby sambil berbisik-bisik karena terpesona akan ketampanan dirinya. Bagaimana tidak? Lelaki berusia 40 tahun yang kini berstatus ayah tirinya Vina itu memang wajahnya terlihat masih muda, tampan, putih, memiliki tubuh kekar, dan tentunya ditambah dengan gaya berpakaiannya yang stylish membuat dirinya semakin handsome.

"Vina masuk ngampus dulu ya Dad, Daddy hati-hati dijalan" Vina pun berpamitan sambil menyalimi tangan Daddy nya itu.

"Kamu belajar yang rajin ya sayang" ucap Bobby sambil mengusap rambut anak tirinya sebelum kembali masuk ke dalam mobil dan melanjutkan perjalanannya menuju kantor.

BERSAMBUNG

                                   ****

Wasiat Sang MommyWhere stories live. Discover now