PART 12

5.1K 37 0
                                    

Matahari pun mulai menampakkan dirinya dari balik awan. Suara kicauan burung juga mulai terdengar pertanda pagi hari telah tiba. Vina pun bergegas bangun dan keluar dari kamarnya menuju dapur untuk membuat sarapan.

“Good morning sayang, anak Mommy baru bangun ya?” sapa Anita ketika melihat anaknya yang baru tiba di dapur.

“Eh Mommy udah sehat? Sini biar Vina aja yang masak Mom” ucap Vina saat melihat Mommy nya yang baru keluar dari rumah sakit kemarin mulai melakukan aktivitas.

“Oh iya nak Mommy mau nanya, kamu sayang gak dengan adikmu?” tanya Anita.

“Ya jelas sayang lah Mom, memang kenapa Mom?” ucap Vina.

“Kalo kamu sayang dengan adikmu, Mommy cuman mau bilang tolong rawat adikmu dan anggap dia seperti anak kamu sendiri ya. Terus Mommy juga mau minta tolong sama kamu, sayangi Daddy juga. Mommy titip Daddy dan Rudy padamu ya nak. Kamu mau kan sayang?” tutur Anita sambil mengelus rambut putrinya yang panjang.

“Mommy ngomong apaan sih?!” tanya Vina dengan mata yang mulai berkaca-kaca.

“Kok kamu nangis sih sayang? Gak malu tuh dengan adikmu? Masa udah gede masih nangis?” ledek Anita yang diakhiri dengan kekehan kecil.

“Ya abis Mommy sih ngomongnya kaya gitu” ucap Vina yang sedikit terisak.

“Kamu mandi dulu gih sana, biar Mommy aja yang masak” pintah sang Mommy.

Vina hanya mengangguk kemudian ia segera mengambil handuk dan menuju kamar mandi yang ada di dalam kamarnya.

Anita pun melanjutkan aktivitas memasaknya. Namun tiba-tiba kepalanya terasa pusing dan pandangannya juga mulai kabur.

20 menit Vina selesai membersihkan dirinya, ia pun sudah terlihat rapi dan bersiap untuk berangkat ngampus. Namun sebelum berangkat, seperti biasa ia harus memompa asinya terlebih dahulu di dalam botol untuk persiapan stok jika adiknya itu lapar selama ia berada di kampus.

Setelah selesai menyiapkan stok asi, Vina pun keluar dari kamarnya menuju ruang makan untuk sarapan. Disana terlihat Bobby yang sudah duduk di kursi untuk bersiap menyantap sarapan, namun tidak seperti biasanya karena kali ini makanan belum tampak tersaji diatas meja makan.

“Dad, Mommy mana? Kok makanannya belom siap?” tanya Vina yang sedikit heran ketika melihat meja makan masih terlihat kosong.

“Mungkin Mommy masih di dapur nak” jawab Bobby yang ikut merasa heran.

Lantas Vina pun segera ke dapur untuk melihat Mommy nya.

“Mommy...!!! Mommy kenapa??!! Bangun Mom!!” sontak Vina langsung berteriak histeris ketika melihat sang Mommy sudah tergeletak di lantai dapur dengan wajah yang sangat pucat.

Daddyyy...!! Tolong Mommy Dad..!!” Vina berteriak memanggil Daddy nya.

Bobby pun langsung berlari ke arah dapur saat mendengar putrinya yang berteriak histeris.

“Ada apa nak? Mommy kenapa?” tanya Bobby panik saat melihat istrinya sudah tak sadarkan diri.

“Cepat kamu panggil Pak Slamet minta tolong segera siapkan mobil. Kita langsung ke rumah sakit sekarang” perintah Bobby kepada Vina sambil mulai menggendong istrinya.

“Baik Dad” Vina pun langsung berlari menuju halaman depan untuk memanggil supirnya.

“Pak Slamet, tolong cepat siapkan mobil ya soalnya kita mau bawa Mommy ke rumah sakit” ucap Vina pada supirnya.

“Baik non, nyonya kenapa non?” tanya sang supir.

“Mommy pingsan di dapur” jawab Vina.

Bi, tolong jagain adek ya. Kalo dia lapar, stok asi ada di dalam kamar udah Vina siapkan” ucap Vina pada sang pembantu sambil membantu Daddy nya membawa Mommy nya ke dalam mobil.

Ba.. Baiik non” jawab pembantu tersebut.

Setelah semuanya masuk ke mobil, Pak Slamet pun langsung meluncurkan mobilnya menuju rumah sakit.

“Sayang, kamu yang kuat ya. Kamu harus bertahan, ini bentar lagi kita sampai di rumah sakit” ucap Bobby yang tak hentinya menciumi tangan sang istri yang sudah terasa dingin.

“Mommy bangun Mom..!! Mommy harus kuat!!” timpal Vina yang sudah berlinang air mata.

Di Kampus

Eh, kalian ada yang liat Vina gak?” tanya Sarah pada kedua sahabatnya.

“Oh iya, kemana yak tuh anak? Tumben belom nongol” jawab Lena yang baru menyadari Vina tidak ada.

“Bentar coba gue telpon dia” ucap Sarah sambil mengeluarkan ponselnya dan mencari kontak Vina untuk dihubungi.

Dreeettt... Dreeett..

Ponsel Vina berdering, lantas Vina yang sedang berada di ruang tunggu segera melihat siapa yang menelpon dirinya.

“Halo Sar" terdengar suara Vina yang sedikit sesenggukan karena habis nangis.

“Halo Vin, lu gapapa? Lu baek-baek aja kan?” tanya Sarah sedikit khawatir ketika mendengar suara Vina seperti orang habis nangis.

“Hiks, Mommy Sar..!!” ucap Vina sambil tersedu-sedu.

“Nyokap lu kenapa? Dia baek-baek aja kan?” tanya Sarah yang langsung panik.

“Tadi nyokap gue pingsan di dapur pas lagi bikinin sarapan buat kita” jelas Vina.

“Ya Tuhan!! Terus sekarang lu dimana Vin?” tanya Sarah dengan suara yang sedikit meninggi karena semakin panik mendengar nyokapnya Vina masuk rumah sakit.

“Sekarang gue di rumah sakit di ruang UGD”

Oke, kita bertiga langsung meluncur kesana sekarang ya” Sarah pun langsung mematikan telponnya.

“Ada apa Sar? Vina kenapa?” tanya Lena dan juga Gita yang ikutan cemas saat melihat Sarah yang agak panik.

“Ayo guys kita ke rumah sakit sekarang, kata Vina barusan Tante Anita masuk ruang UGD sekarang” Sarah mengajak kedua sahabatnya untuk menuju ke parkiran.

What?!! Serius lu nyokap Vina masuk UGD? Pantesan aja dia gak nongol batang hidungnya. Yaudah ayo kita ke rumah sakit sekarang” sambung Lena yang tak kalah kagetnya sambil bergegas mengikuti Sarah ke parkiran mobil.

BERSAMBUNG

                                  ****

Wasiat Sang MommyOnde histórias criam vida. Descubra agora