PART 57

1.2K 17 2
                                    

"Tapi Vina kan kangen sama Daddy" ucap Vina dengan mata yang berkaca-kaca menatap suaminya.

"Jangan nangis dong Mom, nanti dedeknya ikutan nangis loh liat Mommy nya nangis" tutur Bobby seraya tersenyum.

Vina menerbitkan senyuman tipis yang membuat Bobby bisa sedikit lega.

"Makanya Daddy cepet pulang dong. Nanti dikasih jatah 3 ronde deh" ucap Vina dengan mengedipkan mata genitnya.

"Daddy pulang sekarang aja ya, gak tahan nih"

Vina tertawa geli, ia yakin kejantanan milik suaminya sudah berdiri sekarang. Memang sangat baperan kejantanan suaminya, tidak bisa diisengin sedikit langsung bangun.

Vina mengarahkan ponselnya ke Rudy yang sedang asik bermain sendiri di sampingnya. Rudy pun menatap sang Daddy di layar ponsel.

"Ayo sayang bilang Daddy" ucap Vina.

"Di di" panggil Rudy dengan kosakata yang masih kurang jelas.

Vina hanya terkekeh gemes. Rudy lalu mengangkat tangannya dan menepuk layar ponsel.

"Loh kok Daddy dipukul sih nak?" tanya Bobby yang bermaksud bercanda.

"Soalnya Daddy nakal ya sayang udah bikin Mommy nangis" jawab Vina.

"Kamu mau hadiah apa nih sayang dari Daddy?" tanya Bobby pada putranya.

"Mommy nya gak ditawarin hadiah atau oleh-oleh gitu Dad?" tanya Vina.

"Yaudah kamu mau oleh-oleh apa sayang? Nanti coba Daddy belikan" ucap Bobby sambil terkekeh.

"Mommy cuma mau Daddy cepet pulang" jawab Vina.

"Iya sayang Daddy usahain pulang cepet. Udah dulu ya video call nya, Daddy masih ada kerjaan nih" ucap Bobby.

"I love you Dad"

"I love you too baby. Kalian hati-hati ya disana" Bobby pun mengakhiri video call nya.

"Ma ma nen" pinta Rudy seraya menarik-narik dasternya Vina.

"Kamu mau nenen ya sayang?" ucap Vina kemudian membuka dasternya dan menghadap ke samping.

Vina memang masih aktif menyusui Rudy walaupun ia sekarang sedang hamil. Tapi ia sudah konsultasi dengan dokter terlebih dahulu dan dokter bilang tidak apa-apa jika hamil sambil menyusui.

***

Sore harinya orangtuanya Vina bersama Vino dan juga Sarah datang ke rumah untuk menemani Vina. Bobby yang meminta kepada mereka untuk menemani istrinya selama ia masih berada di luar kota.

Saat ini mereka tengah berkumpul sambil menonton tv di ruang keluarga.

"Pah, si Vino sama Sarah belom ada niatan gitu mau menikah?" tanya Vina.

Pertanyaan Vina barusan membuat Sarah yang sedang memakan cemilan menjadi tersedak.

"Gak tau tuh mereka. Si Vino juga gak pernah ngajak Papah sama Mamah pergi ke rumah Sarah untuk melamarnya" jawab Hermawan.

"Sarahnya aja tuh Pah yang katanya masih belom siap, padahal aku udah bilang mau nikahin dia" balas Vino.

"Lu kenapa belom siap Sar? Lebih enak loh kalo pacarannya setelah nikah" tanya Vina sambil menepuk pundak Sarah.

Sarah hanya tersenyum canggung. Ia bukannya belum siap, tapi karena satu hal yang membuatnya tidak ingin menikah dalam waktu dekat.

"Gue bukannya belom siap Vin, tapi gue baru mau nikah kalo Lena udah ketemu. Gue pengen dia juga hadir di pernikahan gue nanti Vin" tutur Sarah.

Vina mengangguk paham. Mengingat tentang Lena yang sampai saat ini masih belum ditemukan bahkan kedua orangtuanya sampai meninggal akibat kecelakaan saat tengah mencari Lena 4 bulan yang lalu.

Vina merasa kasian pada Lena, bagaimana jika suatu saat Lena ditemukan dan mengetahui bahwa orangtuanya sudah meninggal? Vina tidak bisa membayangkan seberapa hancurnya hati Lena disaat-saat terakhir orangtuanya dia malah tidak ada disampingnya.

"Oh iya nak, gimana kabar temen kamu yang agak belok itu sekarang?" tanya Viola.

"Maksud Mamah si Gita? Katanya sih dia udah pindah ke luar kota dengan ayahnya. Soalnya udah lama gak pernah keliatan di kampus Mah" jawab Vina.

"Semoga aja ya dia gak pernah dateng lagi dan buat masalah lagi" ucap Viola.

"Amiiin" jawab mereka secara kompak.

***

Happy birthday to you...
Happy birthday to you...
Happy birthday happy birthday...
Happy birthday to you...

Hari ini Rudy sedang berulang tahun yang ke 1 tahun. Nyanyian lagu ulang tahun memeriahkan acara tersebut. Balita itu terlihat tampan seperti Daddy nya berkat di dandani oleh Mommy nya sendiri.

Dekorasi pesta ulang tahun itu dominan berwarna putih dan biru. Vina hanya mengundang para tetangga dan kerabat dekatnya saja.

"Suapan pertamanya untuk siapa nih nak?" tanya Vina.

Rudy yang sedang memegang sedikit potongan kue menyuapkan kue itu kepada Vina.

"Daddy gak disuapin juga nak?" tanya Bobby.

"Daddy biar Mommy yang suapin" jawab Vina sambil menyuapkan sepotong kue ke mulut Bobby.

Bobby tersenyum kemudian mengecup singkat bibir Vina membuat Vina merasa malu karena dicium di depan umum.

"Daddy ada hadiah loh buat Rudy" ucap Bobby seraya membawa sebuah kado ditangannya.

"Isinya apa tuh Dad?" tanya Vina saat melihat kado dari suaminya untuk Rudy.

"Mainan yank" jawab Bobby.

"Gimana nak? Are you happy?" tanya Bobby kepada sang anak yang kini berada dalam gendongannya.

"No" jawab Rudy seakan mengerti. Vina langsung tertawa geli saat mendengar jawaban polos dari Rudy.

"Masih bagusan kadonya Mommy ya nak?" tanya Vina sambil menciumi pipi putranya.

"Daddy juga punya hadiah buat kamu" ucap Bobby sambil mengambil sebuah paper bag lalu menyerahkan ke Vina.

"Wah, isinya apa nih Dad?" tanya Vina yang penasaran dengan isi paper bag tersebut.

"Kamu buka aja sendiri. Daddy tau kok kamu sangat menginginkan hadiah ini dari dulu, makanya Daddy sengaja beliin ini untuk kamu" ucap Bobby.

Vina sempat merasa bingung saat melihat isi hadiahnya adalah sebuah kalung.

"Dad, ini bukannya kalung yang waktu itu mau Daddy kasihkan ke Tante Erika kan?" tanya Vina yang bingung.

"Daddy gak pernah kok memberikan hadiah itu ke Erika. Itu Daddy beli khusus untuk kamu" jawab Bobby.

"Thank you Dad" ucap Vina yang tersenyum haru sembari memeluk suaminya.

***

Siang Hari

Vina tampak tengah bersantai sendirian di taman. Sedangkan Rudy sudah dibawa pulang oleh Hermawan dan juga Viola. Sebab mereka ingin bermain dengan cucunya.

Vina melihat sekeliling taman sambil tangannya mengelusi perutnya. Bobby jam segini masih berada di kantor. Kini Vina merasa sangat jenuh karena sendirian di rumah.

Dreett... Dreeett...

Ponsel Vina tiba-tiba bergetar, Vina langsung mengambil ponselnya. Ia melihat tidak ada nama dari sang penelpon, namun ia tetap mengangkatnya karena takut ada yang penting.

"Halo Vina, apa kabar?"

Vina langsung menegang saat mendengar suara tersebut, sebab suara itu cukup familiar di telinganya.

"Gita?" ucap Vina yang mulai merasa was-was.

BERSAMBUNG

                                    ****

Wasiat Sang MommyWhere stories live. Discover now