PART 10

6.2K 43 0
                                    

Bobby yang sedang berada di kantor sebenarnya sudah memiliki perasaan yang tidak enak daritadi, namun tidak ia hiraukan. Kemudian Bobby menelpon sekretarisnya untuk datang ke ruangannya.

Tok Tok Tok..!!

"Maaf, permisi pak" ucap sekretaris Bobby yang bernama Luna dari luar pintu. Sekretaris Bobby ini berusia 30 tahun.

"Ya silahkan masuk" perintah Bobby.

"Apa hari ini saya masih ada kegiatan lain lagi?" tanya Bobby.

"Ada pak nanti sore jam 6 kita ada meeting penting dengan clien" jawab sekretarisnya.

Bobby hanya mengangguk.

Dreett.. Dreeettt..

Ponsel Bobby berdering. Bobby melihat bahwa anaknya yang menelpon dan ia pun segera mengangkat telponnya.

"Halo nak?"

"Hiks Dad, cepet ke rumah sakit sekarang!!" ucap Vina sambil menangis

"Ada apa sayang? Mommy baik-baik saja kan? Jangan bikin Daddy khawatir" Bobby tampak panik dan khawatir ketika mendengar putrinya menyuruhnya ke rumah sakit segera sambil menangis.

"Mommy Dad!! Tadi Mommy pingsan di kamar mandi!! Daddy cepetan kesini!!"

Deg!!

"Pantas saja perasaanku kok daritadi gak enak" batin Bobby.

"Bentar lagi Daddy kesana" Bobby pun mematikan telponnya dan langsung siap-siap menuju ke rumah sakit.

"Tolong batalkan agenda meeting hari ini ya, istri saya lagi dirawat di rumah sakit sekarang" ucap Bobby pada sekretarisnya.

"Baik Pak" jawab sekretaris sambil keluar meninggalkan ruangan bosnya.

Bobby segera keluar dari kantor menuju parkiran dimana mobilnya terparkir. Ia pun langsung masuk ke dalam mobil dan menyalakan mobilnya kemudian tancap gas menuju rumah sakit.

Rumah Sakit

"Vin, Mommy dimana?" tanya Bobby ketika baru sampai di rumah sakit.

"Mommy di ruang UGD Dad. Mommy gapapa kan Dad?" tanya Vina yang sedang terduduk di ruang tunggu sambil menangis.

"Mommy gapapa sayang, Mommy itu wanita yang kuat nak" ucap Bobby sambil menarik tangan putrinya agar Vina bangun dari duduknya. Kemudian Bobby memeluk erat tubuh putrinya. Vina pun menangis dalam pelukan sang Daddy.

"Adek kamu mana?" tanya Bobby ketika menyadari keberadaan Rudy.

"Adek ada di rumah dengan bibi Dad, tadi juga udah Vina siapkan stok asi dalam botol. Untung saja pas ditinggal dia gak nangis"

"Vina, Bobby!!" panggil seseorang dari arah belakang. Lantas mereka pun langsung menoleh ke sumber suara.

"Tante?" ucap Vina sambil berjalan cepat menuju ke wanita paruh baya yang merupakan kakak dari Mommy nya.

"Mommy mu kenapa sayang? Apa yang terjadi?" tanya Sekar sambil memeluk keponakannya.

"Hiks, tadi Mommy pingsan di kamar mandi terus hidungnya juga mengeluarkan darah Tan" tutur Vina tersedu-sedu.

"Ya Tuhan, apa sudah separah inikah penyakit adikku? Aku mohon angkatlah penyakitnya Tuhan" batin Sekar sedih ketika mendengar penuturan dari keponakannya barusan.

Pintu ruang UGD terbuka, dokter yang menangani Anita pun keluar. Mereka bertiga segera menghampiri sang dokter.

"Dok, gimana keadaan istri saya?" tanya Bobby.

Wasiat Sang MommyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang