PART 22

4.3K 28 0
                                    

Tok..tok..tok!!

"Non! Nona kenapa?Apa yang sedang terjadi non?" panggil Bi Inem sang pembantu dari luar kamar sambil mengetuk pintu kamar majikannya karena ia mendengar suara keributan dari kamar tersebut.

Vina memejamkan matanya dengan air mata yang terus mengalir karena ia sudah sangat ketakutan. Sekali lagi ia mencoba berontak untuk melepaskan diri dari Bobby.

Entah mendapat kekuatan darimana Vina berhasil mendorong tubuh kekarnya Bobby hingga Bobby terjatuh ke lantai. Dengan tergesa-gesa, Vina segera bangun dan tak lupa pula ia membawa Rudy yang masih menangis keluar kamar.

"Astaga non Vina! Nona kenapa? Seperti orang ketakutan gitu" tanya bibi yang tampak panik saat melihat Vina yang baru saja keluar kamar dengan penampilan begitu berantakan dan air mata yang masih menetes.

"Bi, tolong kunci pintu kamarnya! Cepat bi!" perintah Vina yang masih terlihat takut Bobby akan keluar dari kamar.

"Baik non" jawab Bi Inem sambil mengangguk, kemudian meraih gagang pintu. Bibi sempat melihat majikannya tengah terduduk di lantai.

"Bi cepat bi!!" teriak Vina yang tampak panik.

Dengan cepat bibi menutup pintu kamar dan segera menguncinya dari luar.

"Sayang buka pintunya!! Kenapa kamu malah menguncikan aku disini??!!" teriak Bobby dari dalam kamar sambil menggedor-gedor pintu kamarnya.

Tubuh Vina langsung terkulai lemah ke lantai dengan Rudy yang masih dalam gendongannya.

"Daddy laki-laki bajingan bi!! Dia brengsek!! Dia tega ingin mengotori aku anaknya sendiri!!" cacian dan makian spontan keluar dari mulut Vina disertai tangisnya. Kini Vina merasa dirinya begitu kotor karena perbuatan keji dari ayah tirinya.

Bi Inem ikut merasa sedih atas kejadian yang menimpa anak majikannya tersebut. Bi Inem kemudian berjongkok.

"Non, sekarang tenangkan diri nona dulu. Lihat Den Rudy dia pasti kaget. Lebih baik Non Vina susui Den Rudy. Bibi kasian liatnya non" ucap Bi Inem sambil mengelus pundak Vina dan pipi Rudy.

Vina menatap kebawah tepatnya ke arah Rudy yang masih menangis sedari tadi.

“Maafin kakak ya dek” ucap Vina dengan tangisnya. Tanpa menunggu lama, Vina langsung mengeluarkan payudaranya untuk menyusui sang adik.

“Non, bibi anter ke kamar ya biar non juga bisa menyusui Den Rudy dengan aman dan nyaman” ujar Bi Inem pada Vina.

Vina hanya mengangguk lemah, ia pun berjalan menuju kamarnya dibantu dengan Bi Inem.

***

Waktu sudah menunjukkan pukul 13.00 WIB, Bobby tampak sudah pulih dari mabuknya. Saat ini posisi Bobby sedang terkulai di lantai. Ketika ia mulai membuka matanya perlahan, kepalanya masih terasa sedikit pusing. Lantas ia menoleh ke kiri dan kanan.

“Astaga!! Kok aku bisa tidur di lantai? Dan kenapa aku bisa bangun sesiang ini?” gumam Bobby yang tampak terkejut saat mengetahui dirinya sudah berada di lantai bukan di ranjangnya dan melihat ke arah jam dinding.

Ia mencoba bangun dengan tangan yang berpegang pada pinggir ranjang. Betapa kagetnya dia ketika kasurnya dalam keadaan sangat berantakan.

“Ada apa ini? Apa yang terjadi? Kok ranjangku jadi berantakan sekali?” batin Bobby.

Bobby mencoba mengingat-ingat apa yang telah terjadi tadi malam, tetapi ia masih belum bisa mengingat dengan jelas. Yang ia ingat hanya dia terbangun tengah malam lalu pergi ke dapur untuk mengambil minum dan juga menyelesaikan pekerjaan kantornya di ruang kerja. Setelah itu Bobby sudah tidak ingat apa-apa lagi.

“Mungkin kalo aku udah mandi aku bisa ingat semuanya” ucap Bobby sambil berjalan menuju kamar mandi yang berada di kamarnya.

Setelah selesai membersihkan diri, Bobby keluar dari kamarnya dan menuruni anak tangga dengan pakaian santai yaitu kaos oblong berwarna merah dikombinasikan dengan celana boxer berwarna hitam.

Bobby merasa badannya menjadi lebih segar, namun ia tetap masih belum bisa mengingat apa yang telah terjadi semalam.

Bobby memilih bersantai sambil menyedu kopi panas di ruang keluarga karena hari ini dia tidak masuk kantor akibat terlambat bangun. Lagi pula Bobby kan seorang bos, jadi terserah dia mau berangkat ke kantor atau tidak.

“Bi, Vina mana?” tanya Bobby saat melihat pembantunya sedang menyiapkan makan siang.

“Eh tuan?” ucap Bi Inem yang kaget melihat kedatangan Bobby.

“Saya tanya loh bi, Vina dimana?” tanya Bobby sekali lagi karena tidak mendapat jawaban dari pembantu.

“Maaf tuan, emm Non Vina masih di kamarnya. Udah dari pagi belum ada keluar kamar” jawab sang pembantu sambil menunduk.

Vina memang dari pagi tidak ada keluar kamar sama sekali sejak insiden yang menimpanya semalam. Padahal sudah dibujuk dengan Bi Inem, namun Vina tetap kekeh tidak mau keluar.

“Belum keluar dari pagi? Memangnya Vina kenapa bi?” tanya Bobby yang heran.

“Apa tuan gak ingat yang semalam?” tanya bibi yang juga ikutan heran dengan sikap majikannya seakan tidak terjadi apa-apa.

“Emang apa yang bibi tau tentang kejadian semalam? Coba ceritakan pada saya bi” pinta Bobby yang penasaran.

BERSAMBUNG

                                    ****

Wasiat Sang MommyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang